Malam tampak sunyi dari atas, kerlap-kerlip lampu gedung nampak jelas jika dilihat dari sudut ini, namun begitu masih terlihat beberapa orang habiskan malam mereka di taman gedung ini.
Bagi orang lain, mungkin apartemen adalah hal yang biasa namun tidak dengan Saebom, menurutnya berada di apartemen ini adalah hal terbaik, jauh dari kekacauan dunia, tempat yang sangat damai, ia juga ingin tinggal di apartemen yang mahal dan menjadi bahagia tentunya bersama dengan laki-laki di sampingnya itu yaitu Yi hyun.
"Setidaknya pakailah jaket, di sini dingin." Yi hyun melepaskan jaketnya, kemudian memakaikannya pada Saebom "Astaga.. Aku sungguh lelah." Ucap Saebom
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berdiri disini, mengingatkanku pada hari itu."Yi hyun menatap kearah saebom mencoba menerka apa yang istrinya itu katakan.
"Kapan?" Saebom sama sekali tidak menjawab, ia hanya fokus menatap langit di atas rooftop. "Ahh, maksudmu hari itu? Hei apa kau tahu apa yang ada dipikiranku hari itu? Aku sangat penasaran bagaimana rasanya terbang dan hari itu kau langsung mengirimku terbang." Yi hyun tersenyum lepas ketika mengingat hari itu.
"Kau memang terbang." Yi hyun tertawa "Kau benar, aku terbang tanpa kendala sama sekali."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bom~aa, hari itu ketika murid lain bahkan guru pun mengabaikanku hanya kau yang perduli padaku, padahal saat itu kita bukan teman. Aku hanya mengenalmu karena kau satu-satunya murid yang tertinggal 2 tahun dan aku tak perlu menjelaskan bagaimana kau mengenalku, saat sekolah aku sangat populer." Yi hyun sedikit menyombongkan kepopulerannya saat di sekolah dulu.
Selain Yi hyun yang seorang pemain baseball populer, dia juga dikaruniai wajah yang tampan, tak heran jika seisi sekolah menggandrungi nya dan berharap bisa mengencaninya. Berbekal kepopuleran dan ketampanannya bisa saja ia mengencani siapapun dengan sakali tunjuk, namun Yi hyun bukanlah lelaki seperti itu. Ia adalah laki-laki yang tak mempercayai cinta sebelum bertemu dengan Saebom hari itu.
"Aku melihat diriku sendiri di atap gedung itu."
"maksudmu?" kemudian Yi hyun menatap ke arah Saebom mencoba mencari tahu apa maksud dari yang ia katakan.