Prolog

11 2 0
                                    

Setiap kali jiwa ini merasa kosong
Kupandangi langit senja diatas awan
Sinar jingganya yang merekah
Mampu menyentuh jiwa-jiwa yang kesepian
Sinarnya menciptakan sebuah kehangatan

Ingin rasanya aku terbang dan menyatu dengan senja
Namun apa dayalah aku dengan kedua sayapku yang patah
Kematian lebih adil daripada hidup tapi tak diakui
Pertumpahan air mata takkan bisa digantikan
Kesedihan ini takkan mampu ditukar dengan kebahagiaan

Dunia memang kejam!
Dimana yang kuat dipuja
Yang lemah dihina
Yang tinggi akan semakin meninggi
Yang rendah akan semakin direndahkan

Namun satu hal yang membuatku begitu yakin dengan senja
Kemunculannya yang sebentar
Lalu menghilang dalam gelapnya malam
Menjadi sebuah filosofi tersendiri
Bahwa hidup tak seperti yang kita impikan

Senja menghilang setelah gelapnya malam
Ia akan muncul kembali disaat waktunya tepat
Begitupun juga kebahagiaan
Jika bukan waktunya untuk jiwa ini merasa bahagia
Mungkin aku harus menikmati kekosongan hatiku

Senja akan selalu kesepian
Jika ia terus berada di langit
Tanpa ada seseorang yang peduli tentang dirinya
Ia membiarkan sinarnya memudar
Tanpa seorang pun tahu

Namun ...
Jika semua orang menatapnya dengan kagum
Menikmati keindahannya dibalik ketidaksempurnaan
Selalu menaruh harapan kebahagiaan
Sinar jingganya akan terus terpancar terang
Layaknya kebahagiaan


Sang Senja Kesepian

Senja KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang