"No. Let's just be friends Win"
Bentar. Gimana?
Winter tidak salah dengar, kan?
Bukannya Beomgyu yang kepingin mereka jadian? Gak mungkin kan Beomgyu udah berpaling hati cuma dalam satu hari?
Gak mungkin.
Sebodoh-bodohnya Winter di mapel kimia, dia juga tahu kalau Beomgyu masih menyukainya.
"Kenapa?" Winter mengangkat pandangannya, ke arah Beomgyu.
"Gue gamau lo pacaran sama gue karena terpaksa, Win. Maaf, gue yang egois karena udah mikir buat ngindarin lo. Tapi tenang aja, gue akan berusaha bersikap kayak dulu. Jadi, lo ga perlu buat maksain diri"
Maksain diri?
"Tapi gue gak--"
Jeglek
Winter dan Beomgyu berhenti berbicara, keduanya menoleh ke sumber suara; sekitar 20 langkah dari tempat mereka berdiri.
"Ah maaf-- gue ganggu, ya?"
Itu Bang Soobin. Berdiri dengan tangan yang memegang panci.
---
"Trims bang"
Itu Beomgyu.
Singkat cerita, setelah kedatangan Soobin bersama pancinya; mereka makan bersama. Setelahnya, mau tidak mau Winter pulang, dengan taxi.
Jangan salah, bukannya Beomgyu tidak mau mengantar-- tapi kan kasihan Winternya kalau pulang kedinginan naik motor, Beomgyu ga bisa nyetir mobil soalnya.
Oke kembali ke topik.
"Syukur deh kalo gue ga ganggu. Katanya lo ga mau ketemu dia? Apaan tuh tadi...."
Beomgyu sedikit mager menceritakan detailnya, "kehujanan dia Bang, masa gue biarin?"
"Oke good.. sori juga btw"
"Santai Bang, udah terlanjur juga". Iya bener, udah terlanjur.
Dan sesuatu yang udah terlanjur, emang ga bisa diapa-apain lagi. Contohnya, suka sama temen sendiri; lalu berujung kehilangan.
Sekarang Beomgyu sedikit ngerti-- alasan kenapa gak boleh terselip rasa suka di sebuah pertemanan.
"Trus, lo habis ini gimana?"
Beomgyu menghela nafas sejenak, agak aneh sebenarnya bagi Soobin lihat Beomgyu mikir lama sebelum menjawab begini, biasanya kan-- tau sendiri lah.
"Gatau bang. Gue rasanya jadi nyesel suka sama temen sendiri. Dipikir-pikir kayak ranjau. Kalo jadian, putusnya pisah. Kalo ditolak... ya tetep temenan sih, tapi awkward banget gak sih ntar."
"Emang"
"Ih, emang kalo ngomong sama lu berasa ngomong sama tembok, Bang."
"Ya gue kan emang gak suka sugarcoating."
Nyebelin banget kan? Dikit sih. Tapi emang kalo kenyataannya gitu, mau gimana lagi?
Beomgyu cuma menghela nafas dan beranjak dari sofa. Mending tidur aja kan, dibanding galau ga jelas?
"Mau kemana lu?"
"Tidur lah"
"Jangan main game lagi sampe subuh. Awas besok gak masuk, gue aduin mami lu"
"Iya iya sans. Lagian gue besok harus balikin motor Winter. Btw makasih buat rendangnya tadi."
"Yoi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Once a week | Beomgyu x Winter
Teen FictionKata orang kalau mirip itu saudara yang kepisah, tapi kata beomgyu "mirip itu malah jodoh, ga sih?" Sayangnya, winter berkata lain-- Highschool au of winter aespa and beomgyu txt cover by : @155jpg in twiter Disclaimer : cerita ini hanyalah fiksi, s...