Friends

516 101 23
                                    

Pipp pipp pipp

Itu suara alarm jam digital Beomgyu omong-omong. Beomgyu dapat dikategorikan sebagai seorang heavy sleeper, jadi tentu saja tidak langsung bangun.

Kira-kira sekitar 10 menit setelah alarm menyala, baru deh dia terbangun.

Mematikan alarm, merenggangkan badan, lalu bermain handphone di kasur. Yah, seperti remaja pada umumnya.

Udah sore juga, begitu pikirnya.

Awalnya tidak ada yang ganjil sampai dia tidak sengaja membuka pop up notifikasi di bar paling atas.

Winter.

Gyuu, lo gapapa kan? Gue udah di depan rumah lo nih..

Gyuu? Tidur yaa? Semoga lo ga pingsan aja sih :")

Kayaknya sih, lo emang gapapa. Tapi buat pastiin kondisi, gue tunggu deh.

Gyu, gue pingin ngobrol sama lo :(

Beomgyu melirik ke waktu diterimanya pesan di sudut bubble chat.

Chat pertama, pukul 14.30 dan sekarang....

Pukul 16.40.

Sudah selang 2 jam lebih. Beomgyu menoleh ke arah dinding kaca di kamarnya.

Hujan.

Dan deras.

Ah sial, firasat Beomgyu tiba-tiba nggak enak.

Beomgyu melempar hp nya ke kasur, bergegas menuruni tangga dan berlari seperti orang dikejar kematian, menuju pintu. Setelah mengambil payung di rak sebelah pintu, Beomgyu segera berlari menuju pagar; membuka gemboknya dengan tangan gemetar.

Dan tangan gemetarnya langsung terasa lemas ketika membuka pagar. Kakinya bahkan berasa tak bertulang lagi.

Ada Winter. Duduk di trotoar, di sebelah pagar rumahnya.

Basah kuyup.

Ah jika kalian tanya bagaimana perasaan Beomgyu, jantungnya seperti merosot ke perut. Bagaimana bisa dia tadi tidur dengan nyaman dengan selimut hangat, sedangkan di luar ada seorang teman yang mencarinya, sampai rela menunggu 2 jam--  berhujan-hujanan.

Untuk pertama kalinya, dia merutuki kamar kedap suaranya dan kebiasaan heavy sleeping nya.

"Winter, ngapain di sini?"

Beomgyu menutupi kepala Winter dari atas, suaranya ikut bergetar. Yah setidaknya tidak terlalu ketara, karena hujan.

Winter terkekeh, "ya mau jenguk elo lah, untung lo gapapa haha. Gue kira lo pingsan tauu"

No Winter, jangan senyum. It's hurt me evenmore. Harusnya lo marah.

"Win.." Beomgyu menarik nafasnya dalam-dalam, ingin sekali mengatakan sesuatu...tapi perkataannya tertahan di tenggorokan. "Ayo masuk dulu, lo basah kuyup... dan-

-maaf"

-------

"Ini teh anget... gue ga tau cara bikin coklat panas"

"Makasih gyu.. sorry gue malah ngrepotin lu" Nggak, Win. Gue yang bikin lo kayak gini.

Posisi sekarang... Winter sudah mandi, baju yang dipakainya sekarang adalah baju mama beomgyu-- untung saja ukurannya tidak beda jauh.

Canggung. Cuma suara hujan yang terdengar, begitulah suasananya. Selama berteman.... rasanya baru kali ini-- awkward banget pas berada di sekitar satu sama lain.

Once a week | Beomgyu x WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang