✧08✧

966 176 25
                                    

.
.
.

"Hhh masuk juga kalian"

Ketiganya menoleh ke arah belakang, empat teman nya sudah berdiri tanggung disana. Yedam dengan tatapan dingin nya mengambil pisau yang tertancap di dinding situ.

Lantas Yedam memasukan pisau itu ke wadah nya dan menyimpan nya kedalam saku celananya. Tentunya ia membawa buku yang mereka temukan.

"Pantes lo ngincar Doyoung hhh dasar biadab lo!" Bentak Yedam.

"Maksud lo Dam?" Ujar Jihoon bertanya-tanya.

Yedam lantas melemparkan buku temuan itu, ketiga nya membuka dan membaca. Tidak urut namun mereka menemukan inti semuanya.

"Ck! Kesel gue" ketus Jihoon

"Gue bener-bener ga nyangka lo sejahat ini Jae" ucap Yoshi dingin.

"Gue bersyukur sih lo belum punya keturunan"kekeh Yedam.

"Bang Jae, lo pas beliin gue donat ga pernah lo kasih apa-apa kan? Ngadi-ngadi lo bang" saut Junghwan.

"Lagian Jae ngapa lo mau sih nyembah di Setan coba, pake nyebut Tuhan lagi" omel Hyunsuk.

"Masalah buat lo?" Remeh Jaehyuk.

Semua diam, hanya tatapan dingin dan marah yang menyelimuti mereka. Suhu ruangan semakin dingin. Bisa dibayangkan 1:7? Siapa yang akan menang.

Sesuatu tiba-tiba menggaet tangan Mashiho.

Benang

Crasstt

Tangan Mashiho putus karena benang itu, darahnya mengucur deras sekali. Sang empunya meringis kesakitan, air matanya juga keluar. Semua terbujur kaku lalu mendekati Mashiho.

"Liat kan siapa yang lemah" Jaehyuk tersenyum licik.

"Paham ga lo Suk kenapa gue mau?" Jaehyuk tersenyum jahat kearah Hyunsuk.

"Jae akhh! Lo gila sumpah"

Mashiho terduduk lemas karena tak bisa melakukan apa-apa lagi, hendak memegang sesuatu pun tak bisa, kedua tangan nya putus.

"Hhh"

Set

Benang itu mengenai kaki Mashiho, si pelaku hanya tersenyum jahat pada mereka semua.

"JAE ANJ LO! SETAN EMANG!"

bug~

Asahi hilang kendali, bisa dibilang ia jarang sekali marah dan berkata kasar, namun pagi ini ia benar-benar kehabisan rasa sabar. Ia terus memukul Jaehyuk. Sedangkan Jaehyuk tidak dapat menyerang balik.

"Shi, gue mohon lo harus kuat" ucap Hyunsuk menangis.

"Bang ini harus gimana? Darah gue keluar terus, gimana caranya gue harus bertahan?" Ucap Mashiho juga menangis.

"Bang Wawan bantu tahanin darahnya biar ga ngucur gini" ucap Junghwan.

Tangan Jaehyuk bergerak

Crasstt

Putus juga kedua kaki Mashiho darahnya semakin banyak mengalir, si pemilik makin berteriak kesakitan dan semakin menangis.

"KAKI GUE!!!"

"JAE LO BENER-BENER BANGSAT!" Umpat Jihoon marah lalu mendekati Jaehyuk.

"hhhh kan udah gue bilang, gue yang bakal menang" kekeh Jaehyuk.

Deru napas tak karuan terdengar sangat jelas. Tatapan dingin dan marah mengarah pada Jaehyuk. Sedang yang di tatap hanya tersenyum licik.

"LO GILA JAEHYUK!!" teriak Jihoon lalu memukul Jaehyuk dengan keras.

OLD HOUSE | TREASURE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang