"Jika itu kamu, bisakah kita mengulang masa 'itu'?"
Seorang pembaca yang baik, bisa menghargai seorang penulis💗.
✧・゚: *✧・゚:*
Pak Anto dan Bila sedang berjalan menuju kelas 12 IPA 1. Pak Anto adalah wali kelas 12 IPA 1.
Bila memutuskan untuk tidak sekelas dengan Sara, ia tak mau Sara harus terus bersamanya, lebih baik ia mencari teman baru. Ya ... walapun Sara selalu memaksa Bila untuk selalu bersamanya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! " ucap Pak Anto saat memasuki kelas bersama Bila-murid baru di kelas 12 IPA 1.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab semua murid serempak.
"Pak, itu murid baru!?" teriak seseorang dari meja paling belakang.
Pak Anto hampir saja lupa bahwa ia membawa seseorang ke kelas, biasalah faktor u.
"Oh iya, ini murid pindahan dari bandung, perkenalkan diri kamu, nak." Setelah mengatakan itu Pak Anto duduk di meja guru, mempersilahkan Bila itu untuk berdiri di depan.
"Haiii." sapanya.
"Haii jugaa!"
"Nama gue Abila Rezfan Azkadina, biasa di panggil Bila, pindahan dari bandung, semoga bisa berteman yaa" Senyumnya tercetak jelas di bibir mungil gadis itu.
"Tik, cantik, cantik"
"Mau gak jadi pacar gue?"
"SIKATTT MANGGG!!"
Pak Anto yang mendengar ocehan-ocehan muridnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja,
"Haduh, kalian ini ya, liat yang bening dikit aja langsung semangat," ucapnya seraya mengantarkan Bila ke meja salah satu siswi kesayangan Pak Anto."Grace, Bila duduk dengan kamu ya"
"Siap, Pak."
"Owalah ternyata namanya Grace, huft untung aja Pak Anto manggil 'dia, gue males kenalan lagi," batinnya.
"Grace, Bil, Bapak tinggal ya, kalian berdua jangan ribut. Kalau ada yang ribut catet aja. " Ucap Pak Anto seraya meninggalkan kelas.
•••
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid berhamburan keluar kelas, tapi tidak dengan Bila. Karena menurutnya pergi ke kantin yang ramai itu melelahkan, dan lebih ia memilih istirahat di kelas.
"Nama lo Bila kan?"
Ah shit! Bila lupa ia mempunyai teman baru.
"Iya, kenapa?" tanyanya.
"Hehe, aduh, eum ... kan biasanya gue ke kantin sendiri nih, nah! karena sekarang ada elo ...."
"So?"
"AAAAA AAYYOO TEMENIN GUEE!" pinta Grace seraya memaksa Bila untuk keluar kelas.
"Sakit nyett!" Karena Grace menarik Bila secara paksa, tanpa pikir panjang Bila mengucapkan kalimat itu.
"Istighfar lo, Bil!" balas Grace seraya mengelus-elus dadanya. Sepertinya ia mengikuti gaya emak-emak yang menahan sabar ketika melihat anaknya rebahan seharian main handphone di kamar.
***
Bila melirik ke sebelah meja kantin yang dimana tempat itu berisi segerombolan laki-laki yang ia ketahui bahwa itu adalah teman sekelasnya sebab, ia tahu betul teman-teman kelasnya yang menggoda ia pagi tadi, "lo kenal mereka, Ce?"
Grace yang sibuk memakan bakso Pak Nurdin seketika langsung menengok kearah meja yang Bila tanyakan, "kenal." Jawabnya singkat dan melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda.
Bila merasa ia pernah melihat salah satu laki-laki tersebut, "tapi dimana ya?" batinnya.
Karena kelewat penasaran akhirnya ia bertanya kepada Grace nama laki-laki yang ada disana. Grace yang ternyata adalah biang gosip langsung saja memberitahukannya.
"Yang itu namanya Gilang Abraham. Anak orang kaya. Gue gak tau pasti dia tinggal sama siapa, tapi sering banget gue liat anak bocah umur 3 tahunan gitu maen di tongkrongan mereka." Ia menunjuk salah satu laki-laki yang memakai jaket hitam bertuliskan 'X'.
"Anak umur 3 tahun? ah enggak lah mungkin aja cuma kebetulan," batinnya berkecamuk memikirkan laki-laki itu. Bila pernah melihat anak kecil berumur 3 tahun di dekat rumahnya, tapi kan itu mungkin saja hanya kebetulan.
"Nah, tuh! yang itu namanya Rafardhan Santiago. Dia yang paling rajin diantara temen-temennya yang agak sinting. Dan dia ngincer gue dari pas MPLS bro!" ucapnya bangga seraya menunjuk laki-laki yang memakai jarsey basket dengan nomor punggung 16 yang Bila ketahui itu adalah nomor absen Grace sebab tadi di kelas perkenalan mengunakan nomor absen.
"Nah, yang itu namanya Mangku Abi yang biasanya di panggil Abi, Menurut gue sih dia orang nya netral. Ganteng? lumayan sih," Sembari menunjuk seorang laki-laki yang ... ya'seperti siswa pada umumnya. Biasa aja!
"Yang lain menurut gue cuma siswa yang ikut nongkrong di situ, gak main bareng gitu. Tapi kalau yang tadi gue sebutin sih sering nongkrong bareng di warkop istrinya Pak Nurdin bareng anak-anak sekolah yang lain."
Bila hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja sebagai tanda ia paham.
Bila yang sedari tadi memperhatikan laki-laki yang memakai jaket bertuliskan 'X' dia memakai gelang berinisial 'A&I' tiba-tiba saja Bila teringat sesuatu,
"Bil, liatt ilalang, Bil!" Ucap bocah laki-laki berumur 5 tahun itu.
"Kenapa, Lang?" Bila bertanya dan berlari kearah Ilalang dan melihat sebuah batang pohon yang diukir jelas tulisan 'A&I'.
"Kamu yang bikin?" Tanyanya heran.
"Iya dong! Bagus gak?"
"A&I itu apa?"
"Abila dan Ilalang hehe," ucapnya sembari melihatkan rentetan gigi yang tersusun rapih.
"Ini buat tanda kalau kita memang pernah bersama...." lanjutnya
"Kan besok kamu udah gak disini." Setelah mengucapkan kalimat itu Ilalang membawa Bila ke taman bermain di dekat komplek perumahannya.
Grace yang melihat temannya terdiam langsung saja meneriaki Bila "Woi, Bil! Lo kesambet setan mana?? Look at me, Bil?!!"
Bila tersentak, "Hah? Apaan, Ce? Ada apa?"
"Lo kena-" ucapan grace terputus lantaran bel tanda istirahat telah berbunyi, yang mengharuskan mereka untuk kembali ke dalam kelas.
"Isshh! Tuhkan udah bel," keluhannya "Inget! Lo punya hutang satu jawaban sama gue, Bil, " lanjutnya sembari mengajak Abila pergi dari kantin dan segera kembali ke kelas.
***
"Akankah Gilang dan Abila kembali bersama?"
Btw sebelumnya aku mau mintta maaf karena jarang up cerita ini di wp. Sebenernya bebeberapa part udah di draft tapi aku ngerasa masih kurang,semoga kedepannya aku masi bisa konsisten yaa.
vote and komen kalian berharga buat akuu🤗.
Thanks, see u guys!!

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU & EKSPEKTASI
Novela JuvenilAbila Rezfan Azkadina. Dia adalah seorang gadis berparas cantik. Terlahir dari keluarga yang berada. Gadis yang terobsesi dengan angka satu. Saat Bila pindah ke Jakarta, ia di pertemukan kembali oleh cinta pertama nya. Siapakah cinta pertama nya...