#4

2 0 0
                                    


Aleta sedikit terkejut melihat lelaki yang ia liat beberapa menit yang lalu sekarang berada didalam kelasnya.

"Anak-anak ini dia siswa baru pindahan dari Surabaya, silahkan nak perkenalkan diri kamu," suruh pak kepsek.

"Iya pak," jawab lelaki itu.

"Hai! Nama gue Arthur Keenan," ia memperkenalkan namanya pada semua orang yang berada didalam kelas.

Banyak tatapan yang sulit diartikan dari mereka semua, hingga tatapan siswa baru itu jatuh pada seorang lelaki yang duduk bersama seorang wanita.

Keenan sedikit terkejut melihat lelaki dengan tatapan dingin menghunus tajam dirinya. Namun ia berusaha tenang dan tetap tersenyum pada semuanya.

"Lo kenal dia?" tanya Aleta saat melihat Justin terus menatap lelaki yang sedang memperkenalkan dirinya didepan.

"Gak," jawab Justin singkat.

"Owh, gue kira lo kenal dia," seru Aleta.

"Emang kenapa kalo gue kenal dia?" tanya Justin yang terdengar sangat dingin, tidak biasanya nada bicara Justin seperti ini.

"Yah gak apa-apa. Lo kenapa sih Just?" tanya Aleta binggung.

"Gak apa-apa," jawab Justin sembari membenamkan wajahnya dimeja.

Aleta merasa sangat heran dengan sikap Justin yang tiba-tiba seperti ini.

"Nak Keenan silahkan duduk," ucap pak kepala sekolah.

"Baik pak," jawab Keenan yang langsung mendudukkan tubuhnya dikursi samping seorang lelaki yang tengah memainkan game online diponselnya.
_____________

Jam istirahat berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing menuju tempat yang sekiranya bisa menghilangkan penat yang mereka rasakan akibat terlalu lama duduk.

"Belakang yuk," ajak Aleta.

"Yuk," respon Vano.

Aleta dan Vano segera berjalan menuju tempat biasa mereka menghabiskan waktu istirahat dan diikuti Justin dibelakang.

Setelah melewati banyak koridor akhirnya mereka sampai ditempat itu, ketiganya langsung duduk dikursi paling pojok.

"Lo ngerasa gak sih sikap Justin berubah?" tanya Vano.

"Iya, gue juga ngerasa ada yang lagi di sembunyiin sama Justin." sahut Aleta.

"Kagak usah ngomongin gue dibelakang," sindir Justin yang hanya direspon cengiran oleh keduanya.

"Lo sih diem mulu. Cerita dong Just," pinta gadis itu dengan memasang puppy eyes nya.

"Gak mood," jawab Justin singkat.

"Ah lo gak asik nih," cicit Aleta sebal pada Justin.

"Kapan kapan gue cerita," kata Justin.

"Udah ah bacot mulu lo berdua, laper nih perut," ucap Vano kesal.

"Yaudah sih tinggal pesen ribet banget lo," timpal Aleta.

Vano segera memesan makanan yang akan mereka santap hari ini. Disaat ketiganya yang sedang bercanda ria ada sepasang mata yang tengah memperhatikan gadis yang sedang duduk diantara kedua lelaki itu.

"Katanya lo suka gue, tapi lo gak pernah nunjukin itu didepan gue Al," gumam seorang lelaki yang memiliki tinggi badan sekitar 167 dengan postur tubuh yang menawan, alisnya yang tebal sangat terlihat jika dia lelaki yang tegas dan penuh kharisma.

"Gue ke toilet bentar yah," pamit Aleta pada kedua temannya.

"Mau gue anter Al?" tanya Justin.

"Gak usah gue bisa sendiri ko," tolak Aleta sembari tersenyum kecil.

Aleta segara bergegas pergi ke toilet karna sudah tak tahan buang air kecil.

"Uh lega," seru Aleta saat ia sudah selesai dengan urusannya.

Saat Aleta hendak kembali ke teman-temannya, tiba-tiba lengannya ditarik seseorang hingga tak sengaja keningnya menabrak pintu.

"Aduh," pekik Aleta.

~bersambung

Aleta,Rayyan&KeenanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang