01

16 2 0
                                    

Hello semuanya👋👋follow me?terserah kalian sih...jangan lupa recomd to temen² kalian(if ya like it). Thank You

A long time ago

" perhatian semuanya "
Ucap miss Adeline selaku wali kelas seni lukis. Seketika perhatian tertuju padanya.
" hari ini kita kedatangan murid baru "
Kelas yang tadinya sepi dan tenang seketika menjadi rame
" DIAM SEMUANYA! Baik,ayo masuk nak "
Ucapnya lagi

Tak lama kemudian tampaklah gadis cantik yang sedang memasuki ruang kelas. Walaupun tidak tersenyum ia tetap terlihat anggun, tak lupa dengan pandangan tajamnya serta aura dingin yang terpancarkan.

" halo semua, perkenalkan nama saya Dernière...Mallory "
Ucap gadis itu
" ada yang mau ditanyakan? "
Tanya miss Adeline
" ada miss, Dernière pindahan dari mana? Dan kenapa pindah?"
Tanya salah satu murid laki²
" aku pindah dari School Of Art ke Art Academic karena aku mau lebih fokus dibidang lukis "
Balasnya

" baik, Dernière kamu bisa duduk di...situ "
Ucap miss Adeline sambil menunjuk ke arah bangku yang kosong.
Dernière mengganguk lalu ia berjalan ke kursi tersebut

" baik semuanya, mari kita lanjutkan materinya..."
Dan miss Adeline mulai mengajar

Beberapa saat kemudian terdengarlah alarm yang menandakan jam makan siang

" sekian pembelajaraan hari ini, terima kasih anak-anak. Sekarang sudah saatnya makan siang, dan sehabis makan siang kalian tidak ada kelas lagi. Jadi kalian boleh istirahat. Eumm, satu lagi...miss akan berikan kalian tugas melukis dengan tema tentang friendship dan kalian bisa melukisnya bersama teman kalian. "
Jelas miss Adeline

" boleh satu canvas bu? "
Tanya salah satu murid
" boleh "
Jawab miss Adeline

Kelas sekarang sudah sepi, hanya tinggal beberapa siswa lagi.
" hai!! "
Dernière tersentak. Ia menatap gadis didepannya dengan pandangan yang tajam.
" halo..kenalin nama aku Etlena Lairee "
Ucap gadis itu
" Dernière "
Balasnya dengan dingin

" mau makan siang bareng? "
Tanya Etlena
" hmm "
Balas Dernière
" oh ya, kamar kamu di nomer berapa? "
(Etlena)
" 139 "
(Dernière)
" berarti kita sebelahan!! "
Ucap Etlena dengan girang

Disinilah Dernière dan Etlena berada, katin. Dari tadi Etlena mengajak ngobrol Dernière tetapi lawan bicaranya hanya membalasnya sesekali. Etlena selalu memiliki keinginan untuk dekat dengan orang baru. Menurutnya Dernière berbeda dari yang lain, biasanya hanya dengan 6-7 pertanyaan ia akan akrab dengan orang baru. Sedangkan Dernière, Etlena sudah membicarakan semua topik dari yang serius sampai yang sangat tidak penting.

Sekarang Etlena sedang melamun memikirkan topik apa yang akan ia bicarakan selajutnya. Etlena hampir menyerah, dari tadi Dernière terlihat tidak peduli. Tiba-tiba
" diam bukan berarti mengabaikan apalagi tidak peduli "
Ujar Dernière
" hah? "
Etlena tampak bingung
" nggak, ayo ke kamar..katanyaa sebelahan "
(Dernière)

Mereka sudah berada di depan kamar no. 138
" ini dia!! Yang ini kamarku dan ini kamar kamu "
(Etlena)
" Etlena! "
Someone yell her name. Gadis yang memiliki penampilan anggun dan elegan nyamperin mereka berdua
" ya? "
(Etlena)
" ehh ada anak baru...hai kenalin nama aku Liiena Glureen, nice to meet ya "
Liiena memperkenalkan diri
" Dernière, too "
Balas Dernière
" kamu sekelas ya sama Etlena..seni lukis? "
(Lieena)
" ya "
(Dernière)
" ouh, kalau aku dari seni theater "
" hmm "
(Dernière)
" hmm Etlena..sebelumnya maaf banget...tadi aku buru² ke theater trs canvas yang ada di deket tempat tidur nggak sengaja aku injek.. "
Ucapnya dengan wajah sedih, menyesal.
" WHAT!? "
Ucap Etlena kaget, lalu ia langsung masuk ke dalam kamar. Terlihatlah canvas yang sudah robek.

Sudah 15 menit Etlena menangis karena kanvas yang rusak itu. Masalahnya kanvas tersebut memiliki ukuran yang ia butuhkan untuk tugas yang tadi miss Adeline kasih. Ditambah kanvas itu merupakan pemberian dari ayahnya.

" aduhh, maaf ya Etlenaaaa... "
Tentu Liiena sangat merasa bersalah.
" hmm, hiks..hiks "
Jawab Etlena sambil terseguk
" udh jangan nangis, kamu masih bisa pake kanvas aku "
Ucap Dernière yg dari tadi diam saja
" ... "
Etlena menatap Dernière dengan binggung
" miss Adeline said kita bisa satu kanvas "
Etlena hanya mengangguk
" yaudah...aku ke kamar dulu, permisi "
" tunggu..."
(Etlena)
Dernière hanya menatap Etlena dengan tatapan seolah ia menjawab 'iya?'
" makasih "
" no prob "

Ketika Dernière menutup pintu kamar, ia tidak sengaja menabrak seseorang
" aduhh "
Ringis Dernière
Orang yg tertabrak hanya diam dan menatapnya dingin
" maaf "
Ucap Dernière singkat

Sekarang Dernière sdh selesai beres² barangnya, dan juga bersih. Saatnya mengerjakan tugas . Dernière baru ingat, ia akan berbagi kanvas bersama Etlena. Dia berencana akan memanggil Etlena lalu mengerjakan tugasnya di taman.

Dernière sedang berada ditaman, ia sudah mencari Etlena dikamarnya tapi tidak ada yg meresponnya. Ia pikir Etlena sedang berada taman dan betul disitu terlihat Etlena sedang bercanda dengan teman laki²nya.

" permisi, Etlena maaf ganggu but ayo kerjain tugasnya "
Ucap Dernière dengan sopan
" ya boleh "
Balas Etlena dengan ramah
" ohh ya, kenalin ini temen aku-"
" Grutt Andere "
Kata Grutt memotong Etlena
" Dernière Mallory "
" Mallory? "
Ujar Grutt sambil melemparkan tatapan mengintimidasi. Dernière hanya menatap balik.
" eummm, yaudah Grutt aku kerjain tugas dulu ya...catch up later "
(Etlena)

Dernière dan Etlena sdh berada di tempat yang jauh dari keramaian. Sudah ada beberapa murid yg mulai melukis. Mereka berdua sedang mempersiapkan alat². Sesuatu menarik perhatian Dernière,  disebrang sana ada laki² sedang melukis. Anehnya nggak ada orang didekatnya, berbeda dengan tempat Dernière.

" Bingung ya..karena nggak ada orang yg duduk deket dia?? "
Tanya Etlena. Dernière hanya melemparkan tatapan penasaran.
" dia Hetant Swan, banyak yg berspekulasi kalau dia itu anak dari Hayden Swan...tau kan"
(Etlena)
" penari ballet terhebat dan tersukses "
Kata Dernière hati-hati
" yapp "
Sambil mengacungkan jempolnya
" emang knp kalau dia anak Hayden Swan? "
(Dernière)
" kayaknya Art Academic nutup semuanya...Hayden Swan penari hebat dan sukses. Dan jangan lupa perjuangannya yg membuat banyak orang menjadikan dia sebagai panutannya. Tapi kepribadiannya, dia egois, licik, dan bersikap semaunya. "
Jelas Etlena yg sendari tadi sdh mulai melukis.
" trs sekarang dimana- "
" orang tuanya, jangankan Hetant aku aja kehilangan orang tua aku karena Vanishing Time. Dimana semuanya berhenti, menghilangkan semuanya kecuali generasi dimana kita lahir. Tetapi ada beberapa orang terpilih yg bisa menyaksikan, tapi orang itu tidak bertambah tua. Bagi orang yg tidak terpilih, itu rasanya hanya seperti terbangun dari tidur yg lama dan lupa akan mimpinya. Sebelum kamu nanya kenapa dia dijauhin banyak orang...jawabannya simpel, dia anak dari penari hebat tapi kenapa dia masuk ke kelas seni lukis bukan ke kelas seni tari?
Hal itu yg buat banyak orang curiga bahwa dia memiliki maksud tersembunyi. "
Kata Etlena panjang lebar. Dernière hanya mengangguk kecil.
" udh mulai gelap..kita lanjutin besok aja, ayo ke dalem "
Ajak Etlena

(Fyp : Art Academic sekolah khusus seni. Seni musik, lukis/rupa, sastra, dan theater)


TBC
Vote n comment juseyo

Last PaintingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang