"humpp– hoek hoek, huftt~" entah sudah berapa kali Heeseung memuntahkan isi perut tapi tidak ada yang keluar 2 hari terakhir ini Heeseung selalu merasa Muntah atau pun pusing tapi tidak seperti ini, apa dia hamil? tapi tidak mungkin karena mereka baru melakukan nya sekali dan itu pun baru 2 Minggu yang lalu
"Sayang?! kamu kenapa?!heyy ada yang sakit?!" tanya Jay saat melihat Heeseung berada di wastafel dengan wajah pucat nya
"perut ku mual dan kepala ku juga pusing" ucap Heeseung tak lama setelah mengucapkan itu Heeseung......
'humpp...'
Heeseung pingsan dengan cepat Jay menangkap tubuh Heeseung agar tidak jatuh ke lantai, lalu menggendong nya dan membawa nya ke kamar tidak lupa setelah Jay meletakkan Heeseung dia menelpon dokter pribadi"bagaimana keadaan istri saya dok? apa ada hal yang serius?" tanya Jay pada dokter pribadi nya, namun dia melihat wajah dokter nya tersenyum
"tidak ada yang perlu di khawatirkan, dan selamat ya istri tuan hamil kandungan nya baru menginjak usia 1 minggu, tapi" ucap dokter itu menggantung dan wajah nya berubah menjadi sedih
"tapi apa dok?" ucap Heeseung yang baru saja sadar dan membuat antensi ke dua orang tersebut teralihkan pada Heeseung
"sayang kau sudah bangun? ada yang sakit?" tanya Jay dan di balas gelengan oleh Heeseung
"tapi apa dok? tolong jangan di gantung" ucap Heeseung
"huftt....kandungan nyonya sangat lemah itu tidak memungkinkan untuk mengandung dan mungkin akan berakibat fatal, saya hanya bisa membantu dengan vitamin saja. Tolong jaga makanan nya" ucap dokter itu
"ah....iya kalau mau bisa di gugurkan dan melakukan pengangkatan rahim" lanjut Dokter tersebut
"Ngga sampai kapan pun aku ngga mau menggugurkan bayi ini" ucap Heeseung dengan memeluk perut nya
"Jay kamu ngga bakal gugur'in bayi ini kan? ngga bakal kan? jawab Jay!!hiks....." ucap Heeseung dengan air mata yang terus menetes, melihat itu Jay langsung memeluk tubuh Heeseung
"sttt....enggak sayang enggak, aku ngga bakal laku'in itu" ucap nya sambil menenangkan Heeseung yang tidak berhenti menangis, setakut itu kah Heeseung untuk menggugurkan bayi nya
"saya hanya memberi saran semua hak ada di tangan kalian, kalau begitu saya pamit" ucap dokter tersebut dan keluar dari kamar pasangan tersebut
|'|'|'|"APA?! HEESEUNG HAMIL?!" teriak ibu Jay dan ibu Heeseung, jadi tadi setelah Heeseung berhenti menangis mereka mengabari orang tua mereka
"sekarang Heeseung ngga boleh kecapek'an"
"Heeseung harus makan makanan yang bergizi"
"ngga boleh begadang"
"SEKARANG HEESEUNG MAU APA NANTI KITA BELI'IN?"
ucap rusuh ibu Jay dan ibu Heeseung"Bundaa, nenek sama oma bicalain apa?" tanya Jungwon yang dari tadi hanya menyimak
"itu...ee–" ucap Heeseung terputus oleh perkataan Jay
"Jungwon mau punya adek?" tanya Jay
"iya,sekalang mana Adek nya?" tanya Jungwon
"Adek nya ada di perut bunda, nanti setelah sembilan bulan baru Ketemu sama Jungwon, jadi Jungwon sabar ya" ucap Jay dan mendapat anggukan dari Kepala Jungwon
Setelah itu mereka Lanjut berbincang bincang mengenai kehamilan Heeseung sekolah Jungwon dan banyak lagi.
22.00 P.M
"jayy~~" ucap Heeseung dengan nada manja kepada Jay"apa sayang?butuh sesuatu?atau ingin Sesuatu?" tanya Jay dan mengecup kening Heeseung
"pingin sushi" ucap Heeseung
"ya udah aku cari dulu ya" ucap Jay, tapi saat Jay akan pergi tangan nya di tahan oleh Heeseung
"ihhh....Jay di sini aja jangan pergi" ucap Heeseung Membuat Jay bingung
"kata nya mau sushi aku cari dulu sayang, ngga lama kok" ucap nya
"ihhhh.....kan bisa Pesen online" ucap Heeseung
"tap–" ucapan Jay terpotong karena ancaman dari Heeseung yang tidak main main
"kalau kamu masih mau pergi pergi aja ngga usah balik aku tidur sama Jungwon aja" ucap nya dan ingin pergi ke kamar Jungwon
"iya sayang aku pesan online kok, kamu jangan tidur di sana aku nanti peluk apa?" ucap Jay panik
"nah gitu dong" ucap Heeseung dengan sedikit mempoutkan mulut nya
'cup....'
"ehh...."ucap Heeseung terkejut dengan perlakuan Jay barusan
"jangan gemes gemes"ucap Jay dan langsung memesan makanan yang di ingin Heeseung melalui handphone
Pipi Heeseung memerah dan langsung menghadap ke arah samping membelakangi Jay, Jay hanya tersenyum gemas melihat Heeseung
"aduh si cantik salting" ucap nya membuat pipi Heeseung menjadi lebih merah
"ishhh....." ucap nya dengan nada kesal
Tak lama kamar mereka di ketuk,saat pintu di buka menampilkan pelayanan rumah Jay membawakan sushi yang di pesan.
(fyi: pesanan Jay udah di bayar langsung via online ya)
"sayang ini sushi pesanan kamu, di makan dulu" ucap Jay
"Yeyy sushi nya datang" ucap nya lalu memakan sushi dengan lahap.
setelah selesai heeseung langsung pergi tidur tapi sebelum tidur dia sikat gigi dan cuci muka nya.
"sekarang tidur ya, selamat malam" ucap Jay dan mengecup kening heeseung
"selamat malam juga" jawab heeseung dan langsung masuk ke alam mimpi di susul dengan jay
TBC
hai.....ngga nyambung ya(╯︵╰,)
otak ku mampetsee you next chapter ☺️💗
KAMU SEDANG MEMBACA
[Do not leave me] jayseung
Teen FictionJay dan Heeseung terjalin hubungan karena Perjodohan, awal Jay sangat dingin dan kasar...... mau tau liat aja kelanjutan nya? langsung liat ya😃 Jay•heeseung Jay[Dom] heeseung [sub]