Hari sudah larut, namun Hyorin masih sibuk memasukkan beberapa baju kedalam tas yang agak besar berniat menginap dirumah Ibunya Jeonghyun dengan beberapa hari saja dan juga untuk mengistirahatkan keadaannya yang sibuk bekerja seharian. Bel dari luar terdengar jelas, ia menghentikan tangannya yang sibuk melipat bajunya menoleh kepalanya dan segera bangkit. Tangannya bergerak mencari saklar untuk mencerahkan ruang tamunya, sesampainya didepan pintu ia sedikit mengintip pada lubang kecil, sedikit menghela nafasnya akibat atensi Jeonghyun diluar segera ia membuka pintunya.
"Sudah siap?" Jeonghyun segera bertanya saat Hyorin masih membuka setengah pintunya.
"Aku baru saja menyiapkan bajuku. Apakah malam ini juga harus pergi?" Kini Hyorin menimpali pertanyaan.
Jeonghyun mengangguk, "Boleh aku masuk, disini terasa dingin."
Otomatis Hyorin membuka pintunya lebar, mempersilahkan Jeonghyun masuk dan kemudian ia menutup kembali pintu berstandar besi tebal itu. "Silahkan duduk, aku akan membuatkan mu minum." Hyorin segera beranjak pergi meninggalkan Jeonghyun pada sofa birunya, sebagai balasannya lelaki berusia dua puluh sembilan itu hanya bisa mengangguk.
Mata Jeonghyun melihat sekeliling disaat Hyorin sedang membuatkan minuman untuknya, sedikit terkesan atas interior apartemen milik Hyorin yang terkesan hangat dan warnanya sedikit brown, tak lupa dengan lukisan yang abstrak tergantung cantik pada dinding dengan warnanya yang sedikit lembut. Kemudian kepalanya memutar kedepan, melihat Hyorin yang akan menghampirinya dengan membawa sebuah nampan berisi minuman untuknya.
"Minumlah, dan kau bisa berleha-leha. Aku akan kekamar untuk menyiapkan bajuku." Hyorin meletakkan cangkir putih yang berwarna gading itu diatas meja.
"Baiklah."
Hyorin mengangguk, ia berjalan kearah dapur sekedar meletakkan nampan itu. Setelahnya ia kembali kekamar dengan mempersiapkan semuanya untuk menjemput anaknya bersamaan dengan Jeonghyun pastinya. Setelah semuanya selesai ia segera keluar dengan tangannya yang menggandeng tas yang ukurannya agak besar, dan Jeonghyun pun segera bangkit dari duduknya.
"Kau disana akan menginap?" Jeonghyun bertanya dengan alisnya terangkat.
"Iya. Aku disana hanya ingin membuang lelahku yang seharian bekerja." Hyorin berjalan kearah pintu, membungkuk dengan memasangkan sebuah sepatu pada kakinya. Begitupun dengan Jeonghyun yang berada dibelakangnya.
"Berapa lama kau akan menginap?" Jeonghyun bertanya disaat Hyorin sudah memasang sepatunya dengan badan yang menghadap dirinya wajah cantiknya terlihat dengan adanya cahaya lampu orange yang tepat berada diatas kepala keduanya.
"Hanya tiga hari." Ucap Hyorin, tangan kanannya mengambil tasnya berniat untuk keluar dari apartemennya begitupun dengan Jeonghyun, pria itu memperhatikan Hyorin yang sedang mengunci apartemennya lalu kembali memasukkan kunci itu pada kantongnya setelah dirasa sudah selesai, mereka pun berjalan kearah parkiran yang berada dilantai bawah.
Mereka sampai pada parkiran, Hyorin hanya bisa berdiri diam pada samping pintu mobil hitam milik Jeonghyun. Ia sedang menunggu pria itu yang sedang memasukkan tasnya didalam bagasi, dingin terasa disini ia mengeratkan cardingan rajutnya ditubuhnya.
"Sudah siap?" Hyorin bertanya, Jeonghyun menurutnya saat lama hanya memasuki tasnya didalam bagasi. Padahal disini sudah dingin, mau masuk mobil pria itu menguncinya dari tadi dan dirinya hanya bisa menunggu disini. Jeonghyun berada di pintu sebelahnya dengan membuka pintu mobilnya dengan kunci, melihat atensinya disini dengan memberikan kode bahwasanya dirinya bisa masuk.
"Kenapa lama? Padahal cuma meletakan tasku dibagasi." Ujar Hyorin yang sedang memasang sabuk pengaman.
"Sedikit memeriksa kondisi ban, takutnya ditengah jalan terjadi sesuatu. Perjalanan kita sedikit lama." Jeonghyun menghidupkan mesin mobilnya, memencet gas dan mobil mulai keluar dari area parkiran. Hyorin mulai memeriksa ponselnya dengan dirinya yang sedang menerima satu pesan dari rekannya, dan dirinya cepat membalas setelahnya ia kembali meletakkan ponselnya di kantongnya bersamaan dengan kunci apartemennya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIES
Fiksi Penggemarkesalahan yang mendalam tertinggal jauh dalam jejak perjalanan. semua yang terjadi tak mungkin bisa kembali, hanya kata maaf atas khilaf yang telah dilakukannya. jungkook telah berbohong, meninggalkan hyorin dan anaknya. start: september 2021