awal yang buruk

3 1 0
                                    

"eeh kamu kesini!"
Valerie masih terus berjalan dan belum menyadari bahwa yang diteriaki adalah dirinya, sampaiii...

Ctakkk

"Aduhh, apaan sih!" Teriak Valerie kesakitan karena pukulan penggaris di kepalanya,

dan ketika ia ingin melihat siapa yang memukulnya, yakk ternyata sejak tadi guru itu sudah melayangkan tatapan nyalang seperti ingin memakan orang hidup-hidup.

'bangsattt celaka gue'
"Eeh bu guru maaf bu saya gk tau ibu manggil saya"
"Kamu yaa!! Telinga itu dipake, apa jangan-jangan telinga kamu ketinggalan dirumah!! Dasar anak zaman sekarang suka sekali tidak tepat waktu, kamu tau waktu itu berharga...."
"Eeh bu, perut saya perut saya sakitt saya ijin ke toilet, permisi" Valerie mengatakan sambil berlari menjauh dari guru monster itu.

~Agam~
"Pagi pagi udah sial gini bangsatttt!! Tua bangka itu ngapain sih balik ke rumah bikin pagi gw suram" Agam melemparkan batu batu ke sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya.
Agam bermain-main dengan mobil ayahnya sampai kaca mobil itu pecah, dan setelah ia puas dia mulai meninggalkan halaman rumah, berjalan kaki menuju sekolah.

Agam berjalan dengan santai meskipun dari kejauhan terlihat gerbang sekolah sudah mulai tertutup, yaa tentu saja karena dia adalah anak dari Ahmad Adam Dami, salah satu investor yang membantu sekolah itu bisa berdiri hingga saat ini.

Bukan hanya sekedar melihat gerbang sekolah yang tertutup ia juga melihat seorang wanita berlari dan berhenti didepan gerbang, Agam melihat wanita itu tertunduk sambil ngos-ngosan, ia merasa sedikit prihatin dengan wanita itu.

'kasian' batin Agam dan tanpa sadar ia menyerahkan air mineral yang sejak tadi ia genggam.
'cantik... Apa-apa an pikiran gw konslet nih gara gara tadi ketemu si tua bangka' ia mulai tersepona saat wanita itu menegakkan badannya dari yang awalnya tertunduk, tapi dia segera menyangkal pikirannya.

"Makasih" kebalikannya justru Agam lah yang berterima kasih, kenapaa?? Ya sekedar untuk menyindir wanita itu karena hanya bengong dan tak mengucapkan makasih setelah menerima air mineral tersebut.

Agam mulai melanjutkan perjalanan menuju ke dalam sekolah, yak gerbang itu sudah mulai terbuka kembali sejak satpam melihat kehadiran Agam dan tentunya Agam lolos dari hukuman guru padahal jelas-jelas ia terlambat.

Bughh
"Hashhhh siapa sih, jalan tu pakek mata!" Sejujurnya dia jarang marah apalagi kepada seorang wanita, tapi pagi ini dia memang sangat kacau.

"Ya lo ngapain jalan ditengah tengah, lo pikir sekolah ini punya bapak lo apa!"

"Eeh lo udah ketawan salah gak mau ngaku, malah nyalain gw"

'bangsat kok ketemu nih orang lagi siih' batin Valerie, yapp yang menabrak Agam adalah Valerie.

"Bentar bentar lo yang didepan gerbang tadi kan?? Dihh selain gak bisa bilang makasih lo juga gak bisa bilang maaf ternyata"

"Makasih dan maaf udahhh puas kan lo!! Bye"

"aduhh sialll somoga aja gw gk ketemu sama tu cowo lagiii huhh pingin gw jitess aja mukanya" celotehan Valerie dengan penuh kemarahan ketika ia mulai jauh dari lelaki itu.

~~]~~]~~]~~







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

valerie dan kehidupannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang