Balon

132 21 5
                                    

hari ini di kelas mereka ada jadwal olahraga, bapa guru telah menyediakan sebuah permaian yg harus di mainkan oleh para murid nya

permainan nya adalah melewati sebuah rintangan dengan cara tengkurap agar tidak mengenai balon balon di atas sana

chimon meneguk ludah nya susah, mengapa hari ini sial sekali, mengapa harus balon, ck menyebal kan

nanon tau jika chimon takut dengan balon, chimon sedikir memisah dari kerumunan murid² disana karna ia takut jika mendegar balon meletus, nanon bisa melihat chimon yg tidak se extide seperti biasanya, nanon mendekati dan terkekeh melihat nya

"anjing lo malah ketawa"

"sensi amat lagi pms ya lo"

"njir gue cwo ya lo ngadi² emng"

"lo cwe, cwe gue haha"

"apasii" chimon yg salting mendengar nya lngsng memalingkan mukanya dari nanon

_'dorr'_

satu balon pecah, chimon tersontak kaget, ia makin takut sekarang

"pegang" nanon menjulurkan tangannya agar chimon menggenggam nya

"mau ngapain lo"

"ck ribet"

nanon langsung menggenggam tangan kiri chimon dengan erat, menahan tangannya agar tidak menutupi telinga nya

"mon siap siap kayak nya dia bakal mecahin satu balon lagi"

"nanon... takut"

"sans aja chi"

nanon merangkul chimon sambil menenangkan nya

_'dor'_

balon satu lagi meletus, chimon kaget bukan kepalang ia langsung memeluk nanon, badannya sedikit bergetar

"non gue takut banget"

nanon memeluk chimon dengan erat lalu membawa nya kek kelas

"gue nanti gadapet nilai gimana non"

"gue bakal ijinin lo ke bapa"

nanon segera menuju ke guru nya

"pa permisi saya bisa berbicara dengan bapa sebentar?"

"iya kenapa"

"maaf pa sebelum nya, olahraga untuk chimon bisa di ganti?"

"emang nya ada apa"

"chimon sebelum nya takut dengan balon pak hehe jadi khusus chimon olahraga nya apa ya pak biar nilai nya tidak tertinggal"

"oh chimon takut balon, yasudah nanti bapa sampai kan langsung ke chimon nya"

"baik pak sebelum nya terimakasih" ucap nanon setelah itu meninggalkan guru nya

skip

nanon kembali ke ruang kelas dan menemui chimon

"mon udah gue izinin ke bapa, nanti lo ada test susulan"

"bukan balon kan..?"

"bukan sayang"

"apaan si sayang sayang pala lo peang"

"haha"

"thanks non, lo balik aja sana ikut test gue disini"

"masih mending gue nemenin lo disini"

"nanti nilai lo kosong anjir"

"gampang bisa di atur"

"shia"

"lo cuman bilang makasih aja mon?"

"lah terus?"

"gue mau itu" ucap nanon sambil memperhatikan bibir chimon

"apaan?" ucap chimon sedikit kaku

nanon yg sudah tidak tahan, ia langsung menempelkan bibirnya dengan bibir chimon

chimon tersentak kecil atas perbuatan nanon, ia tidak bisa berkutik lagi

nanon yg tadi hanya menempelkan nya sekarang menjadi melumat kecil bibir chimon, chimon memejamkan mata nya menikmati alur nanon.

nanon semakin memperdalam lumatan nya hingga chimon ke habisan nafas, chimon menepuk nepuk bahu nanon agar melepaskan penyatuan bibir nya.

nafas mereka terengah-engah nanon menatap chimon sambil tersenyum.

"enak mon manis"

pipi chimon kini bersemu merah ia tertunduk malu.

"dikira makanan apa?! ini bibir tau!"

"enak tapi mau lagi dong" ucap nanon menggodanya

nanon kini mencodong kan badannya ke chimon sampai badan chimon terhimpit ke tembok, nanon mencium bibir chimon lagi kali ini nanon tidak hanya mencium bibir nya saja tapi berpindah juga ke leher nya.

"mmhhh g-geli nonhh"

tangan nanon kini menyibak baju or chimon dan mengelus perut halus chi, chimon sedikit meremang atas perlakuannya.

tangan nanon yg tadi nya ada di perut chimon kini ingin memasuki celana chimon, namun segera chimon cekal tangan nanon.

nanon melepas ciuman nya dan menatap chimon bingung.

"jangan non ini di sekolah" cicit chimon pelan

nanon terkekeh pelan lalu mengecup bibir chimon sekilas.

"ok berarti nanti di rumah mau"

"eh ga gitu"

"ga terima penolakan"

•••

One Shoot [NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang