35 hari

17 6 2
                                    

Tap...tap...tap

Bunyi sepatu high hells terdengar memasuki kelas Ⅺ MIPA 3 "Good morning student's,how are you today?"

"Good morning Ms.Anggi,I'm fine and you?"

"I'm fine too thankyou"

"Your welcome"

"Oke,sebelum kita memulai pelajaran hari ini saya ingin memperkenalkan murid baru"

Sorak sorai anak-anak terdengar riuh memenuhi kelas setelah mendengar hal tersebut

"Sudah-sudah diam!"

Mereka semua terdiam "Adrian,silahkan masuk nak."

Lelaki itu berjalan memasuki kelas berdiri di depan kelas tepat membelakangi papan tulis yang ada dibelakangnya "Perkenalkan diri mu"

"Perkenalkan nama gue Adrian,gue pindahan dari SMA Garuda"

Aiden menegakkan kepalanya,menatap dingin murid baru itu mengisyaratkan arti tidak suka terhadap lelaki itu

"Baik,Adrian kamu bisa duduk di belakang Qia.Qia angkat tangannya nak"

Mendengar itu Qia mengangkat tangannya menampilkan senyuman simpulnya.Adrian berjalan mendekati gadis itu "Salam kenal"ujar lelaki itu lalu dijawab anggukan oleh gadis itu,Adrian berjalan ke arah belakang ke tempat duduk yang ditunjukkan untuk dirinya

Pelajaran dimulai anak-anak sibuk mencatat apa yang harusnya mereka catat,namun berbeda dengan Aiden pria itu sedari tadi menatap sinis Adrian yang mulai cukup dekat dengan Qia,dan itu membuatnya tidak suka

Bel sekolah berbunyi Aiden beranjak dari tempat duduknya menuju meja Qia yang sedang merapihkan bukunya ke dalam tas,lelaki itu memberikan kasar buku tulisnya ke meja Qia "Aiden?"

"Kerjain tugas gue"

"hm,Ok-"

"Lu siapanya Qia sampai-sampai nyuruh dia buat ngerjain tugas lo?"

Aiden menatap Adrian dingin "Bukan urusan lo"

"Kerjain tugas gua" Michelle menatap Qia dingin "Qia gak bisa ngerjain tugas lo,tangan dia sakit"

"Wait,lo anak baru?"

"Ahahahahaha.Lo ngapain temenan ama jalang kayak dia"timpal Yasmin sambil menoyor kepala Qia cukup kuat membuat sang empu sedikit mundur ke belakang,Yasmin bersedekap dada menatap jijik Qia

Adrian langsung menarik tangan Qia untuk menuju kantin tapi hal itu ditahan oleh Aiden ketika menarik tangan gadis itu "Kenapa?"

"Ikut gua"

"Gak,gue ama Qia udah janjian"sarkas Adrian sekali lagi menarik pelan Qia,sedangkan gadis itu hanya diam mengikuti adrian

Mereka berjalan menuju kantin.Namun sepanjang perjalanan banyak pasang mata melihat ke arah mereka

"Eh itu murid baru itu kan?"

"Kok maunya temenan ama jalang plus cewek penyakitan kek gitu.Ew"

"Apa jangan-jangan dia penyakitan juga?"

"Tapi kalo dilihat-lihat mereka cocok gak sih?"

Bisikan itu membuat Qia menatap punggung Adrian yang tepat berada didepannya membelakangi dirinya

Dia sakit,juga dikata jalang serta korban bully tapi kenapa pria ini mau menemaninya kemana pun pikir gadis itu

Qia terdiam hanya suara sepatu gadis itu yang berbunyi mengikuti jejak Adrian "Lo gak usah dengerin mereka."Qia menoleh ke arah Adrian "Mereka gak tau yang sebenarnya,mereka hanya menatap lu sebelah mata dan membuat fitnahan tentang diri lu yang belum tentu mereka benar tau keadaannya,mereka gak tau kalo lu sebenarnya di fitnah atau apa."Lelaki itu melanjutkan ucapannya,lalu duduk di kursi kantin disusul oleh Qia yang ikut duduk disamping lelaki itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

38 hari terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang