01

32 3 0
                                    

Votemen
'
'
'
'
'
'
'
______________________________________

Harum roti bakar coklat buatan Bik Pur membangunkan semangat Desta untuk segera bersiap ke sekolah dan turun ke bawah untuk menyantapnya.

Desta mengendap-endap menuruni tangga rumahnya berniat untuk mengagetkan pembantu rumahnya yang sedang menyapu halaman.  "Baaa!"

Bik Pur menjatuhkan sapunya kaget. "Kadal cakep!"
"Astaghfirullah nak Desta. Bik Pur kaget nih. Untung sapunya ga melayang ke kepala nya nak Desta tadi."

"Jahat banget Bik Pur Desta di bilang kadal cakep. Emang ada kadal cakep? Lagian Baik Pur lucu sih kagetnya."

"Ihh lucu dari mananya? Owh iya udah rapi aja ni mau sekolah. Rotinya udah di makan?"

"Udah Bik. Seperti biasa, enak" ucap Desta sambil menunjukkan jari jempolnya.

"Owh iya dong kan yang buat Bik Pur."

"Ya udah Bik Desta berangkat dulu ya. Assalamualaikum" ucapnya sambil mencium tangan Bik Pur.

Bik Pur mengelus pelan kepala Desta "Waalaikumsalam. Rajin-rajin belajar ya nak. Jangan ngebut."

"Siap Bik."

Bik Pur adalah pembantu rumahnya. Dia adalah orang yang mendidik dan membesarkan Desta dari dulu sampai saat ini Desta masih bersama dengan pembantunya. Bahkan, Desta sudah menganggap Buk Pur sebagai Ibu nya sendiri. Lantas, di mana keberadaan orang tua Desta? Aghh Desta tidak terlalu memikirkan tentang itu. Bahkan, orangtua Desta seakan-akan sudah tidak peduli dengannya. Tiap bulan Orangtuanya mentransfer uang untuk Desta, tapi sampai saat ini Orangtua nya masih sibuk masalah pekerjaan yang tidak pernah ada ujungnya.

Hidup dalam kekayaan, harta yang melimpah, menjadi anak tunggal kaya raya dan tanpa kasih sayang orangtua. Membuat Desta menjadi belajar banyak hal. Jika bisa memilih, Desta pasti memilih hidup dalam kesederhanaan tapi masih bisa mendapatkan kasih sayang orang tua. Sejak kecil Desta tidak pernah merasakan makan bersama keluarga, di peluk ataupun di cium oleh orangtua nya. Bahkan, semua itu dia dapatkan dari pembantunya Bik Pur. Bagi orangtua Desta, uang adalah kunci kebahagiaan. Menurut mereka, Desta akan bahagia jika menerima uang. Sejak dulu orangtua Desta selalu berangkat pagi, pulang malam, dan selalu pergi ke luar kota dengan alasan pekerjaan. Inilah yang membuat Desta jarang melihat orangtua nya.

Desta segera menjalankan motornya menuju sekolah. Hari ini dia sengaja mengendarai motornya sedikit pelan sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi di jalan.
"Kiww cewek yang pakai rok" goda Desta saat motornya melewati Gina.

Gina menghentakkan kakinya sambil mengangkat sedikit rok nya ke atas. "pewww gue pake celana bang"

Desta tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol wanita di depannya "Sendirian aja neng?"

"Iya nih bang."

"Butuh tumpangan nggak?"

"Boleh" ucap Gina sambil menaiki motor tinggi Desta.

"Tapi bayarnya pake cinta ya" goda Desta.

"Siap bang hehe."

Desta menghentikan motornya di parkiran. Dia segera mengandeng tangan Gina menuju kelas.

"Dasi nya mana?" ucap Gina yang baru menyadari Desta tidak memakai dasi.

"Di tas."

Gina membuka tas Desta mengambil dasi, lalu memakaikan dasi itu di leher Desta. "Kebiasaan."

"Sengaja. Biar di perhatiin kamu."

Gina menepuk pundak Desta kasar "Ihh apaan sih, Udah sana ke kelas."

Desta mengantar Gina terlebih dahulu ke kelasnya lalu berjalan menuju kelas Desta yang paling ujung. Tempat nya siswa ber-otak pas-pasan. Bahkan, Desta sering merasa insecure dengan pacarnya. Bisa-bisanya dia yang otaknya minim bisa mendapatkan cewek berprestasi seperti Gina. Sebenarnya Gina tidak terlalu cantik untuk mendapatkan cowo setampan Desta. Dan Desta tidak terlalu pintar untuk bisa bersanding dengan Gina. Tapi kepintaran Gina menjadi daya tarik tersendiri untuk Desta ya walaupun Gina nggak cantik-cantik banget sih.

"Hai besti" sapa Edo sambil merangkul pundak Gina.

"Hey, berangkat sama siapa lo?"

"Naik angkot."
"Eh, fotbar dulu yuk mumpung masih pagi."

Edo membuka aplikasi Instagram. Mencari filter yang menurutnya lucu untuk berfoto bersama Gina.

Edo mengarahkan kameranya sedikit di angkat ke atas lalu menekan tombol di layar hp nya "yey lucu banget Lo Gin."

Edo mengunggah foto itu di Instagram storynya. Tak lupa dia juga nge tag akun Instagram milik Gina. Gina yang langsung mendapat notifikasi di hp nya langsung me repost fotonya bersama Edo.
Edo adalah sahabat Gina dari kecil. Bahkan, Gina sudah menganggap Edo seperti adiknya sendiri. Tak heran jika orang-orang di sekolah menganggap Edo dan Gina cocok. Bahkan menyuruh Gina untuk memutuskan Desta dan jadian dengan Edo. Sama-sama pintar, berprestasi, sama-sama anak ambis juga yang 24/7 nya hanya masalah belajar, belajar, dan belajar. Menyakitkan memang. Banyak yang tidak menyukai Desta karena merasa Desta tidak se pintar Gina untuk bersanding di sampingnya. Masalah inilah yang membuat hubungan Desta dan Gina merenggang. Tapi, Desta selalu bersikap bodo amat. Inilah yang membuat hubungan Gina dan Desta utuh. Sejak kecil, Gina selalu membagikan keluh kesahnya kepada Edo. Sejak kecil juga Edo kurang mendapat kasih sayang orangtua karena orangtua Edo meninggal dunia karena kecelakaan sejak umur Edo masih 7 tahun. Dia hanya tinggal bersama dengan nenek kakeknya. 
______

Desta membuka Instagram miliknya. Melihat story Gina yang baru saja terpasang lima menit yang lalu. Story yang menunjukkan foto Gina bersama Edo. Dengan cepat, Desta mematikan ponselnya lalu tidur di tangan yang dia lipat di atas meja.

Jeno menyentuh pundak Desta. Refleks Desta memutar kepalanya menghadap Jeno. "Des" ucap Jeno sambil menunjukkan foto Gina bersama Edo in instagram story nya.

"Terus?"

"Lo nggak cemburu apa."

"Ga."

"Jangan terlalu bodo amat napa Des."

"Terus gw harus gimana? Wow Edo sama Gina cocok banget deh kayak Dilan sama Milea. Gitu?" Ucap Desta sambil menirukan suara orang-orang yang menyuruh Gina berpacaran bersama Edo.

"Terserah Lo deh babi emang."

Gina memang selalu menganggap Edo nomer satu. Menurut Desta, dia sering di jadikan yang ke dua oleh Gina. Sebenarnya rasa cemburu selalu saja datang setiap Edo dan Gina bersama. Tapi bagaimana lagi. Gina selalu mengatakan 'masa cowo se tampan Desta cemburu sama Edo. Ngga lucu.' Itulah kata-kata yang membuat Desta selalu bersikap bodoamat sama Gina. Bahkan beberapa kali Gina meminta maaf tapi masih saja melakukan kesalahan yang sama. Yaitu selalu memprioritaskan Edo, sahabat Gina dengan alasan Edo kurang kasih sayang. Bahkan Desta juga sama kurang kasih sayang dari keluarga. Tapi Gina selalu saja bilang kalau nasib Desta berbeda dengan Edo. Desta lebih kaya dari Edo lah, orang tua Desta masih ada dan orangtua Edo nggak ada lah, dan lain lain. Emang benar ya cewek nggak pernah salah.

________________________________________

Hai hai segitu dulu ya jangan lupa vote, dukung terus cerita ini biar di lirik penerbit mayor wkwk halu banget nih autor 😭🙏

1001 DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang