Prolog

195 24 8
                                    

Tahun 1983, Bulan Xx, Tanggal Xx.
.
.
.
Anak kembar lelaki dan perempuan berlari kearah orang tua mereka yang sejak tadi hanya memperhatikan mereka berdua bermain bersama anak-anak lainnya ditaman tersebut, "Ayah! Ibu!" Kedua anak ini benar-benar identik baik dari kepala hingga ujung kaki bahkan orang tua mereka sering salah saat memanggil nama kedua anaknya sendiri. "Kenapa nak?" Tanya sang Ayah dengan senyum lembut sembari mengelus pelan kepala kedua anaknya. "Kami ingin pergi ke Fazbears Family Dinner!" Mereka berdua tanpa basa-basi langsung menyebut keinginan mereka dengan sangat antusias, "Baiklah minggu depan saja ya?"

"Asik!!!" Mereka langsung berjingkrak-jingkrak karena senang lalu kembali bermain bersama teman sebayanya disana, "Hei kalian! Kita bermain petak umpet saja bagaimana?" Anak kembar lelaki tersebut mengusulkan sebuah permainan klasik yang sudah jadi hal umum dikalangan para anak-anak saat bermain. "Oke!" Semua anak menjawab setuju dan mereka mulai memilih siapa yang akan bertugas menjadi penjaga hingga akhirnya didapat keputusan kalau anak kembar perempuan yang akan menjadi penjaganya. "Entah kenapa rasanya jadi kesal, baiklah aku hitung dan kalian cepatlah bersembunyi!"

Drap... drap...

Langkah kaki yang tadinya berisik kini menjadi senyap tanpa suara sama sekali bertepatan ketika si anak kembar perempuan selesai berhitung, "Awas saja jika mereka malah pulang!" Anak tersebut segera memeriksa sebagian tempat dengan teliti agar bisa menemukan teman-temannya yang sedang bersembunyi. "Suara semak?" Anak perempuan itu langsung menyeringai licik dan dengan langkah kaki tenang ia mendatangi semak tersebut lalu mengagetkan anak yang bersembunyi disana, "Kamu tertangkap!" Anak yang bersembunyi disana langsung terkaget setengah mati dan hampir saja terjungkal kebelakang. "Ahh kamu terlalu hebat saat bermain petak umpet!" Gerutu si anak pertama yang ditemukan itu sembari mengekor dibelakang si anak kembar perempuan.

Anak tersebut hanya cengengesan dengan bangga dan menyuruh anak yang ditemukannya tadi untuk menunggu dibangku dekat pepohonan, "Aku akan mencari yang lainnya." Ia langsung bergegas mencari anak-anak lain dan setelah cukup lama akhirnya semua telah ditemukan kecuali saudara kembarnya yang entah bersembunyi dimana. "Selalu saja dia menjadi yang paling sulit untuk ditemukan!" Anak perempuan itu terus berbalik dari satu tempat ketempat lain demi menemukan saudara kembarnya.

"Hei keluarlah hanya tinggal kamu!" Namun tidak ada jawaban terdengar sama sekali karena merasa ada yang tidak beres maka anak tersebut memutuskan untuk mengakhiri permainan petak umpet lalu segera memberitahu orang tuanya untuk ikut membantu mencari saudaranya, "Hei jawablah! Kamu berada dimana?!" Wajah anak perempuan itu menjadi cemas sebab tidak menemukan kembarannya yang dicari sejak dari tadi. Orang tua mereka langsung panik kemudian berniat menghubungi 911 atau polisi tapi belum sempat menekan nomor terdengar suara tak asing dan sepertinya juga suara seorang anak yang sedang menangis mendekat kearah mereka bertiga.

Srak... srak...

"HUWAAAAAA!!!!!" Anak perempuan tersebut langsung kaget saat suara tangisan itu semakin menjadi-jadi kemudian sosok saudara kembarnya muncul bersama seorang anak kecil yang menangis dari balik pepohonan, "Kenapa kamu membuat anak orang menangis?!" Saudari kembarnya langsung melayangkan jitakan mulus pada kepala saudaranya lalu berusaha menenangkan si anak disamping. "Aduh, jangan salah paham bukan aku yang membuatnya menangis tahu!" Anak lelaki tersebut protes tak terima sembari mengelus kepalanya. Orang tua mereka memisahkan agar tak terjadi pertengkaran lebih lanjut dari kedua anak mereka itu, sang ibu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil yang masih menangis sesengukan.

"Apa kamu tahu dimana rumahmu? Kenapa kamu menangis?" Pertanyaan sederhana dengan nada lembut membuat anak itu berhenti menangis sejenak sedangkan anak kembar perempuan mengelus kepala anak itu dan mengusap air matanya. "K-kakakku... hiks..." Sang ibu dari anak kembar langsung mengerti maksud anak dihadapannya, "Kakakmu menjahilimu  dan meninggalkanmu disini sendirian ya?" Ia mengangguk sebagai jawaban. Si kembar perempuan menggenggam lengan anak itu dan menariknya, "Ayo kami antarkan kerumahmu! Tinggal tunjukkan saja jalannya!" Anak tersebut mengusap air matanya sekali lagi dan mengangguk kembali. Dihari yang semakin sore itu mereka mengantarkan seorang anak kembali menuju rumahnya karena ditinggalkan sendirian dipepohonan dekat taman bermain.

Tok! Tok!

Pintu depan rumah diketuk lalu saat pintu terbuka menampakkan seorang pria dan wanita yang sepertinya kaget karena akhirnya anak mereka pulang, "Selamat sore tuan dan nyonya uh...?" Ayah si kembar bingung ingin mengucapkan apa karena tidak mengetahui nama dari mereka berdua dan dengan cepat pria itu menjawab, "Afton." Anak kecil tersebut langsung berlari masuk kedalam rumah sedangkan orang tuanya masih sibuk berbicara dengan orang tua si anak kembar. "Maaf karena putra kami merepotkan kalian." Ibu  si kembar menggeleng sebagai tanda kalau itu tidak benar dan setelah mengobrol agak lama mereka pamit untuk pulang.

Punggung keempat orang keluarga itu semakin menjauh sedangkan istri dari Afton memilih untuk kembali masuk kedalam rumah namun yang tidak mereka sadari adalah kepala keluarga Afton tersebut menyunggingkan seringai sembari terus menatap kedua anak kembar yang semakin menjauh bersama orang tuanya itu, entah apa yang sedang difikirkannya saat ini dan ia ikut masuk kedalam rumah setelah menutup kembali pintu.
.
.
.
FNAF: Nightmare Terror is BEGIN!
.
.
.
Author kesayangan kalian kembali dengan membawakan sebuah fanfic baru dengan tema yang diluar zona nyaman Author sendiri yaitu Horor, Misteri, dll! Fanfic ini juga mengambil konsep yang berbeda dengan fanfic sebelumnya yaitu disini memakai dua MC sebagai penokohan dalam buku~ Jika kalian menemukan typo atau semacamnya tolong beritahu agar segera direvisi dan semoga kalian terus tertarik dengan karya-karya fanfic Author yang lain untuk kedepannya hehe~!

2 Januari 2022.

FNAF : Nightmare TerrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang