Tahun 1993, Bulan Xx, Tanggal Xx.
.
.
.
(Name) melangkah keluar dari lingkungan sekolahnya dan ketika netra biru miliknya mencari-cari keberadaan (Male Name) yang sedari tadi tidak tampak batang hidungnya kemudian menjadi nihil maka ia memutuskan untuk langsung pulang kerumah dari pada menunggu kembarannya itu, (Name) mengusap hidungnya mungkin terkena flu karena bulan ini memang mulai memasuki musim dingin sehingga sangat mudah seseorang sakit bila tidak mengenakan pakaian hangat. Gadis itu kini memasuki rumah dengan santai setelah menyapa kedua orang tuanya yang sedang menonton televisi ia naik kelantai atas yang merupakan kamarnya sendiri, "Mandi air hangat saja apalagi dicuaca dingin seperti ini." Gumam (Name) pelan lalu memasuki kamar mandi yang memang sudah ada dikamarnya tersebut.Air yang mengalir membasahi surai Salmon peach miliknya setelah itu ia langsung berendam didalam bathub berisi air hangat sembari terus memikirkan dimana keberadaan (Male Name) yang belum pulang juga hingga saat ini, "Huh! Mentang-mentang sudah punya pacar langsung mengabaikanku! Awas saja ku doakan kalian cepat putus!" Rutuk (Name) kesal memukul-mukul air sebagai luapan emosinya. Bagaimana gadis tersebut tidak kesal saat ia punya pacar saudara kembarnya itu malah tidak setuju dan mengancam pacarnya hingga mereka putus sedangkan ia sendiri tidak pernah mengganggu hubungan asmara saudara kembarnya tersebut.
"Tidak adil! Ini benar-benar menyebalkan!" (Name) masih saja menjabarkan proposal kekesalannya hingga selesai mandi ia mengambil pakaian didalam lemari dan segera memakainya agar tidak kedinginan lagi nanti, Body goals (Name) memang tidak main-main tubuhnya ideal dengan kulit halus serta putih dan seharusnya ia bisa saja mudah mendapatkan seorang pacar lagi namun (Male Name) selalu saja menjadi penghalang ia tahu kalau saudaranya itu bermaksud baik ingin menjaganya tetap suci dan tidak terjemurus ke perbuatan yang tak diinginkan karena ia adalah seorang perempuan namun bukankah hal tersebut sudah agak kelewatan. "Ah sudahlah percuma saja aku terus-terusan mengoceh orangnya saja tidak ada dihadapanku saat ini!"
(Male Name) itu menjadi sangat khawatir saat saudarinya mendapat seorang pacar sebab ia bisa menilai sifat seseorang hanya dengan melihat orang tersebut meski sekilas ia berasumsi kalau semua lelaki yang mendekati (Name) hanya ingin merusak dan memanfaatkan saudarinya saja terlebih dari sekian banyak wajah yang dia ingat semua lelaki tersebut memiliki wajah brengsek serta menyebalkan, (Male Name) adalah saudara yang baik ia selalu mengingatkan (Name) bila mendapat pacar yang dapat ia percayai maka mereka boleh saja bermesraan asalkan jangan sampai kelewatan begitu pula (Male Name) yang akan menjaga perilakunya terhadap pacarnya juga agar mereka sama-sama impas. Pemuda tersebut benar-benar tidak rela jika saudarinya hanya dijadikan mainan serta mesin ATM ia tidak akan segan-segan untuk menghajar lelaki yang menjadi pacar saudarinya tersebut hingga babak belur bukan lebih tepatnya dihajar hingga mampus dan memutuskan hubungan mereka,
"Halo?"
"(Male Name) pulang! Atau aku yang harus menyeretmu?!"
"Hahaha! Baiklah aku akan segera pulang! Jangan menungguku didepan pintu lho aku tidak akan memberikanmu camilan manis atau pun memanjakanmu lagi!"
"Huuhh?! Dasar terlalu percaya diri! Aku tidak mengharapkan apa pun darimu tahu!"
"Oke, oke, baiklah sebagai permintaan maaf akan kubelikan kamu banyak camilan ya bagaimana?"
(Name) langsung menutup sambungan telepon dan meletakkannya diatas meja kemudian gadis itu langsung berjingkrak-jingkrak senang meskipun saudaranya terkesan menyebalkan serta agak narsis saat menggodanya ia tetap tidak mempermasalahkan karena bagaimana pun juga (Male Name) adalah satu-satunya saudara yang ia miliki. Sekian lama menunggu diruang keluarga akhirnya terdengar bunyi bel yang ditekan beberapa kali dengan terburu-buru (Name) segera berlari kesana dan membukakan pintu namun sayangnya ia terlaku ceroboh hingga akan terjatuh beruntunglah (Male Name) langsung menahan tubuh gadis tersebut sebelum benar-benar jatuh kebawah dan menghantam lantai dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FNAF : Nightmare Terror
Fanfiction(Name) dan (Male Name) tidak akan pernah mengira kalau kebiasaan mereka yang selalu menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah restoran pizza langganan dari Fazbear Entertaiment sejak masih kecil hingga sekarang akan mengubah hidup mereka untuk selama...