Masih pada tahun 1983, seminggu kemudian.
.
.
.
"(Name)! (Male Name)!" Seruan sang ibu yang berada didapur langsung membangunkan kedua anak kembar dari tidurnya dan mereka segera bergegas menuju dapur agar tidak diamuk sang ibu pada pagi hari ini, "Selamat pagi..." (Name) si anak kembar perempuan mengusap matanya berusaha menghilangkan rasa kantuk. "Sarapan apa kali ini? Jangan yang berat aku masih terlalu mengantuk!" (Male Name) menguap dan dengan sengaja melebarkan kedua tangannya hingga mengenai saudari kembarnya yang berada disamping. "Aduh! Ini masih pagi jangan mengajakku berkelahi!" (Name) tidak terima sehingga ia mendorong saudaranya tapi tak sampai jatuh karena urusannya malah akan semakin repot jika dia melakukannya, "HAHAHA!!!" (Male Name) tertawa dengan suara agak keras lalu menunjuk saudarinya dengan garpu sambil berbicara memakai nada yang agak terkesan mengejek mungkin dia ingin menjahili.(Name) berusaha tak acuh sambil terus memakan roti dan telur yang tersaji dipiring dengan khidmat sedangkan sang ibu menegur (Male Name) karena menunjuk menggunakan garpu yang dimana menurut etika itu merupakan hal tidak sopan, Ayah mereka baru bergabung dimeja makan setelah mengenakan pakaian rapi karena pagi ini ia harus berangkat kekantor dan melakukan pekerjaannya sehari-hari. Sarapan berlangsung cepat dengan sedikit obrolan biasa lalu mereka segera berangkat ketempat tujuan masing-masing dan akan pulang pada pukul 11.00 siang nanti untuk menikmati makan siang bersama serta melakukan kegiatan keluarga lainnya.
Kedua anak kembar melambaikan tangan pada Ayah dan Ibu mereka setelah keluar dari mobil dan langsung berlari masuk kedalam lingkungan sekolah, jika kalian masih bingung berapakah kisaran umur mereka berdua maka jawabannya harus kalian hitung sendiri melalui penjabaran tahun dari awal dimulainya cerita ini hingga kedepannya nanti. Bel berbunyi tanda pelajaran dimulai para anak-anak belajar dengan tenang tanpa keributan melewati berjam-jam belajar diselingi istirahat dan tak terasa kalau waktu pulang sudah sangat dekat hanya perlu menunggu beberapa saat.
Kring...
"Pulang! Hahaha!" Si anak kembar melemparkan kertas yang sudah dibentuk menjadi bola pada wajah anak lain yang kebetulan berada disamping mereka memang kelakuan mereka cukup meresahkan tapi setelah melakukan hal itu Kedua anak kembar tersebut akan meminta maaf dan mentraktir anak yang menjadi korban lemparan bola kertas mereka. (Name) serta (Male Name) menyuruh kedua anak korban lemparan kertas untuk menunggu didepan pintu gerbang dan ketika mereka datang kesana si anak kembar memberikan masing-masing beberapa bingkisan cemilan dan uang sebesar 30 dolar, "Kami pulang dulu ya!" Kedua anak kembar itu langsung masuk kedalam mobil setelah bertanggung jawab atas perbuatan jahil mereka.
Di perjalanan pulang kerumah Orang tua (Name) dan (Male Name) itu kembali memberikan nasihat agar jangan terlalu sering berbuat usil karena cepat atau lambat mereka pasti akan mendapatkan sebuah karma atas perbuatan mereka, kedua anak kembar tersebut hanya bisa menunduk dan mengatakan kalau mulai sekarang mereka tidak akan pernah mengulanginya lagi. "Setidaknya bersikaplah manis saat berada dirumah nanti." Ujar ibu mereka mengingatkan dan (Name) serta (Male Name) mengangguk sebagai jawaban, "Jangan memasang wajah murung seperti itu bagaimana kalau kita ke Fazbears Family Dinner sesuai janji?" Tawar sang Ayah berusaha mengembalikan wajah ceria kedua anaknya tersebut.
(Name) dan (Male Name) langsung melebarkan senyum senang serta semangat sebab dari tahun kemarin mereka sangat ingin pergi kesana dan berjumpa dengan para Animatronik lalu mereka juga ingin pergi ke Freddy's Fazbear's Pizza setelahnya, Ini merupakan hal wajar karena anak-anak memang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi terhadap hal baru.
***
Tok... tok...
Pintu diketuk pelan lalu orang yang membukanya perlahan menampakkan diri yaitu anak kecil tak asing yang pernah (Name) dan (Male Name) bantu saat berada ditaman seminggu lalu bahkan mereka sudah sering pergi bermain bersama, "U-uh... dibelakang kalian..." Anak tersebut menundukkan kepalanya setelah berkata seperti itu seakan ada hal yang membuatnya takut sedang berdiri dibelakang anak kembar. "Wah! Ternyata bocah cengeng ini sudah punya teman!" Suara cukup nyaring dapat didengar dan lantas membuat (Name) serta (Male Name) menengok kearah belakang, "Siapa sih mereka?" Tanya (Name) menggaruk kepala bagian belakangnya dengan santai tetapi wajahnya sudah seperti orang ingin berkelahi seakan memang mau menantang ketiga orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FNAF : Nightmare Terror
أدب الهواة(Name) dan (Male Name) tidak akan pernah mengira kalau kebiasaan mereka yang selalu menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah restoran pizza langganan dari Fazbear Entertaiment sejak masih kecil hingga sekarang akan mengubah hidup mereka untuk selama...