12.

916 129 8
                                    

Namjoon merasakan rasa sakit di area punggungnya, bersamaan dengan sensasi kesemutan di tangannya. Ia mencoba membuka ikatan di kedua tangannya, namun gagal.

Seorang pria yang tidak dikenal oleh Namjoon masuk ke dalam ruangan. Pria tersebut menarik kursi dan duduk di hadapan Namjoon.

"bagaimana kabar mu ? apa dipenjara tidak menyenangkan hingga memilih untuk kabur ?" 

Namjoon tidak memberikan jawaban saat pria tersebut bertanya tentang kabar. Namun, karenanya membuat pria tersebut menjadi tidak sabar sehingga memberikan tendangan kencang di perut Namjoon.

Pria itu terus berbicar dengan nada tegas.

"Kamu tahu aku sudah berusaha untuk baik pada mu!"

Namjoon terlihat berjuang, meronta saat tangan pria tersebut menggenggam rahangnya dengan kuat, membuatnya sulit untuk bernafas.

Suho berhenti saat ia menyadari kehadiran Jimin, yang berdiri di ambang pintu. Dia menatap Namjoon yang sudah hampir kehabisan nafas.

Namjoon merasakan lega saat Suho melepaskan cengkramannya, sementara ia memgerang akibat rasa sakit yang didengarnya.

Namjoon  bisa membayangkan jika dia tidak membuka pintu , dia pasti akan berbahagia bersama anjing baru yang belum diberi nama.

Suho menunjuk ke arah Namjoon yang sekarang sudah terlihat tidak berdaya.

"Apa yang akan kita lakukan di sana?" Suho bertanya, sementara jari-jarinya sudah mulai menyentuh tubuh Namjoon.

Suho tidak bisa menahan geli saat ia tertawa dan bertanya pada sekelompok orang  yang juga hadir di sana.

"Ayo kita main-main dengan dia sebelum membuangnya."

Suho mulai berputar di sekitar tubuh Namjoon saat ia mulai tampil di hadapan. Dia mulai menyentuh bagian paha dan lengannya.

"Pasti Bam akan menyukai hadiah ini" Suho bertanya pada orang lain, sebelum melanjutkan.

"Kali terakhir, aku memberi kepalanya kepada Bam, tapi Bam tidak menyukainya sama sekali."

Suho terlihat merengek sambil mengingat tentang Bam yang lebih suka tulang dari kepala.

"Iya, aku tahu" kata Suho. "Bam lebih suka tulang, terutama dari lengan dan paha."

Tubuh Namjoon merasakan sensasi merinding saat ia membayangkan pembunuhan seseorang hanya untuk memuaskan Bam. Ia jadi berpikir: “Apakah akan menjadi ngiliran selanjutnya?”

Suho dan Jimin berhenti saat mendengar suaranya. Suho berbicara pertama kali, tapi terlihat bingung saat dia melirik Jimin.

"Tidak tahu" jelas Suho.

Namjoon bertanya lagi, dengan nada yang lebih keras.

"Kalian membunuh, tapi bilang tidak tahu?"

Suho hanya berdiri di sana sementara Namjoon berusaha untuk bangkit. Ia tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Namjoon berusaha mendekati Suho dengan menyeret tubuhnya sendiri. Saat ia sudah dekat, ia mengigit tangan Suho dengan sangat kuat, membuat Suho berteriak dan merasakan sensasi sakit.

Namjoon mungkin berpikir bahwa setidak-tidaknya ia bisa membalas dendam  teman dan anjingnya, meski sejauh ini belum cukup.

Jimin sangat terkejut saat melihat perilaku Namjoon, sehingga ia merasakan kemarahan bergelora. Ia melepaskan tangan dari kepala Namjoon, lalu meraih banyak helai rambut dengan tegas, dan akhirnya melemparkan tubuhnya ke dinding.

Namjoon berhasil melontarkan beberapa kata sebelum akhirnya dibius oleh Jimin.

Jimin tampak sangat kesal saat dia merasionalisasikan ide yang menurutnya cukup bagus. Ia mencengkram kepala Namjoon dengan tegas sementara ia menyeret tubhnya keluar dari ruangan. Ia tidak menunjukkan kepedulian dengan setiap benturan di tubuh Namjoon saat dalam perjalanan.

Ruangan bawah tanah terlihat cukup gelap hanya dengan beberapa cahaya, tapi sepertinya mereka sudah cukup.

Jungkook berdiri di depan sel, menatap pria tua yang sedang duduk di sudut sel.

Dia berkata dengan tegas, seperti tidak memerlukan respon, "... Anda hanya memiliki waktu dua hari sampai Anda mati. Apakah Anda memiliki permintaan?"

Pria tua itu  duduk tenang di selnya. Sekiranya dia sudah menerima nasibnya, sehingga tidak banyak memberikan perlawanan saat Jimin mendekati selnya.

Dengan nada pasif, pria tersebut bertanya: "tidak ada gunanya. Kenapa tidak membunuh saya saat ini juga?"

Jimin muncul di samping Jungkook, sementara dia melemparkan tubuh yang tak berdaya (Namjoon) ke arah pria yang duduk  di sel tersebut.

_____

Yoongi tiba di dalam apartemennya dan merasakan keheranan saat melihat pintu dibiarkan terbuka lebar. Sebuah pertanyaan terlintas di benak Yoongi "Mengapa Namjoon tidak menutup pintu?"

Tapi, perhatianYoongi teralihkan saat ia melihat anjing baru milik Namjoon berada tidak jauh dari pintu dengan tubuh yang sudah sangat lemah.

Yoongi mencoba memanggil Namjoon beberapa kali, tapi jawabannya tidak datang. Sebuah alat pelacak tergeletak di lantai, menunjukkan bahwa Namjoon sudah tidak ada di sana.

Kecurigaan yang baru muncul dalam pikiran Yoongi: "Ini pasti perbuatan Jungkook."

Yoongi, berusaha untuk tetap tenang, memutuskan untuk menghubungi Taehyun terlebih dahulu. Ia menunggu beberapa saat sebelum ponselnya berdering, menunjukkan bahwa Namjoon berada di ruang bawah tanah dengan tubuhnya bersimbah darah dengan kaki dan tangan yang terikat.

____

Namjoon terbangun setelah pingsan selama beberapa lama. Ketika dia mendengar seseorang berbicara, dia sedikit beringsut.

Ia bertanya, "... Aku berada di mana?"

Suara itu kembali mengucapkan, "...Entahlah, tapi siapapun yang dibawa, mereka tidak akan kembali dengan selamat..."

Namjoon melonggarkan posisi duduknya sampai akhirnya ia bersandar pada dinding dengan menyentuh bagian yang sedang sakit di tangan itu. Dia menyadari bahwa setelah mereka di penjara, ikatan di tangan sudah dilepas.

"... Aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba ada di sini. Mungkin saingan aku yang menyuruh mereka untuk menculikku. .. Dan kenapa juga Anda bisa ada di sini..?"

Namjoon terlihat cukup lesu saat berbicara, "... Aku dulu sempat menyaksikan mereka membunuh. Dan akhirnya aku tertangkap masuk penjara. Saat keluar, aku bertemu dengan mereka lagi, sampai pada akhirnya, aku diculik. Aku pikir semua sudah berakhir..."

Pria paruh baya yang berada di dekatnya melontarkan beberapa kalimat, "aku sendiri menyaksikan banyak orang yang mereka bunuh, satu persatu..,"

Pria paruh baya melanjutkan, "Mereka membunuh manusia di sini. Ya, setauku mereka melakukannya karena uang. Mereka yang menyewa jasa mereka memberikan banyak uang, dan ingat, semua  orang itu tidak memiliki belasan belas kasihan sedikit pun. . ."

prison /hellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang