Saya belajar menangis di 2021.
Bukan karena tidak sedih, bukan karena tidak cengeng dan patut dibanggakan. Ketidakbisaanku menangis adalah masalahku. Saya defensif. Sebegitunya sampai jiwa melarang diri menangis.
Sampai tiba masa proses penerimaan diri bahwa saya kesepian.
Iya, saya kesepian.
Prosesnya panjang. Denial, malu mengakui saat itu, mempertanyakan kurangnya sekitarku dimana.Setelah berhasil menangis saya temui diri lebih baik. Rupanya saya hanya perlu mengakui. Jujur bahwa saya kesepian. Sepele sekali, tapi sulit setengah mati.
Mengakui emosi diri.
Sedih karena kesepian, akui. Marah pada Tuhan, akui. Setelah pengakuan, jalan selanjutnya lebih mudah. Batinku tidak lagi sesak. Karena saya jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saya Yang Benar-Benar Saya
RandomDari saya. -proyek ad infinitum- roroszw ©2018