😈3

6 2 0
                                    

Will memandangi kepergian Miguel dengan tatapan tidak suka. Wajahnya terlihat tegang. Tangannya mengepal. Dia sangat marah melihat Miguel berbincang dengan Gloria. Jika saja kekuatannya masih ada dia pasti akan menghabisi Miguel saat itu juga.

"Kakek, ada apa?" Gloria memandang heran wajah kakeknya. Gadis itu baru saja selesai cuci muka dan gosok gigi.

"Ah, eh, tidak apa-apa." Will menggeleng ragu.

"Gloria!" panggil kakeknya.

Gadis itu menghentikan langkahnya. Dia menoleh.

"Jangan pernah berbicara dengan laki-laki itu lagi!"

Gloria mengernyitkan dahinya. "Memangnya kenapa, kek?"

"Sepertinya dia bukan orang yang baik. Kakek merasakan jika kau berdekatan dengannya, sesuatu yang buruk akan terjadi." Kakeknya pergi ke dapur setelah mengatakan hal itu.

Gloria tidak mengerti apa yang dimaksud kakeknya. Lagi pula dia tidak percaya akan bertemu dengan laki-laki itu lagi. Dunia ini luas. Kau tidak akan pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya. Dan Gloria berharap tidak akan bertemu dengannya lagi. Laki-laki yang aneh. Sorot matanya seperti menguliti Gloria hingga habis. Jauh menembus dirinya sampai dalam.

Gloria menggelengkan kepalanya. Dia harus cepat-cepat pergi ke sekolah. Jika dia terlambat, hukuman berat akan menantinya.
🗝️🗝️

Aroy melempar catatan dengan kesal. Sudah hampir satu bulan tidak ada kiriman iga rusa. Dan dia tidak mungkin berburu hewan itu. Dia juga heran kenapa urusan per-dapuran juga masuk di daftar tugasnya. Dia seorang Beta, apa bagusnya seorang Beta mengurusi hal yang remeh seperti itu.

Dia mendengus kesal. Miguel masih belum pulang ke Istana. Tadi malam dia pergi keluar dan belum kembali. Dilihatnya jam di dinding. Sudah pukul 2 siang. Dan Alphanya itu belum nampak batang hidungnya.

"Hai, Aroy ada yang bisa ku bantu?" Emely mendekatinya. Gadis itu membungkuk mengambil catatan yang berserakan.

Aroy hanya meliriknya sekilas. Sebenarnya Aroy masih belum bisa melupakan gadis di depannya itu. Tetapi untuk bersama kembali, dia tidak pernah memikirkannya. Ada rasa bersalah yang menghantuinya. Walaupun Miguel tidak membenci dirinya tetapi dia sepertinya sangat membenci Emely. Mereka tidak saling menyapa, bahkan menganggap gadis itu tidak ada.

Memang itu adalah kesalahan mereka berdua. Laki-laki mana yang tidak kecewa jika tunangannya bermesraan dengan Beta sekaligus orang kepercayaannya. Pasti Miguel sangat, sangat terluka. Aroy juga tidak menyangkal betapa dia terpukau oleh kecantikan dan keceriaan Emely.

Siapapun pasti akan luluh hatinya saat seorang gadis memberimu perhatian lebih. Selalu dibuatkan bekal dan mengobrol banyak hal tanpa ada batasan. Ceria dan juga--cantik.

Emely hanya putri seorang koki Istana. Tetapi wawasannya sangat luas. Senyumnya yang selalu mengembang dan suaranya yang merdu di dengar. Ah, Aroy tersenyum membayangkan betapa Emely tidak menyukai Rosenda ketika tiba di Istana. Karena Miguel memandangi Rosenda penuh makna. Miguel benar-benar menyukai gadis itu. Dan Emely lupa jika hubungannya dengan Miguel telah kandas.

Tetapi Aroy kagum lagi dengan sikap baik Emely yang berubah terhadap Rosenda. Mereka menjadi teman baik. Emely sudah tidak menganggap Rosenda saingannya lagi. Karena di hati Rosenda hanya ada Kendrick.

Sebenarnya Aroy juga tidak menyukai Rosenda. Hubungan Clan vampir dan serigala tidak cukup bagus. Dan tiba-tiba saja Rosenda datang mematahkan hubungan yang buruk itu. Dia benar-benar tidak habis pikir. Karena Rosenda adalah reinkarnasi Puteri Seraphina. Puteri yang sangat disayangi oleh seluruh Clan werewolf. Puteri yang dengan berani menentang peraturan yang ada dengan nekat menikahi pria dari Clan vampire.

My Lord MiguelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang