💌 Surat Dari Dirimu di Masa Depan 💌

1.7K 328 90
                                    

Hai.

Aku adalah kamu di masa depan. Jangan tanya bagaimana keadaanku sekarang, ya. Bukan karena aku pelit atau sok misterius, tapi aku ingin kamu sadar kalau yang terpenting untukmu adalah live in the moment; hidup di masa sekarang.

Kuharap kamu sedang berbahagia. Tapi kalaupun tidak, percayalah kalau semua kesulitan dan kesedihanmu pasti ada ujungnya. Garis finish itu pasti ada walaupun belum bisa kamu lihat. Teruslah maju, tidak harus selalu berlari kok ㅡberjalan santai atau bahkan merangkak juga tidak apa.

Pertama, ijinkan aku meminta maaf mewakili seluruh alam semesta. Maaf karena terkadang hidup begitu sulit. Maaf karena kamu harus merasakan kesepian, dikhianati, diremehkan, kecewa, dibanding-bandingkan, patah semangat, putus asa, cemas, ketakutan, bingung, tidak berharga, dan semua hal lain yang tidak semuanya bisa kusebutkan. Maaf karena banyak sesama manusia yang belum bisa memanusiakan kamu. Maaf karena dunia masih sering tidak memberikan dukungan padamu. Maaf, maaf, maaf. Maaf untuk segalanya.

Kamu pasti sering bertanya-tanya; kenapa?

Kenapa tumbuh dewasa ternyata tak seindah sinetron yang kamu tonton waktu kecil?

Kenapa semakin jauh kamu melangkah, semakin sering pula kamu bertemu banyak pintu yang harus dipilih salah satunya?

Kenapa semakin lama semakin besar tanggung jawab yang harus kamu pikul, tidak sebanding dengan hak yang kamu dapatkan sebagai manusia?

Kenapa begitu banyak yang menuntut kamu untuk memenuhi standar mereka, tanpa bertanya apa yang sesungguhnya hati kecilmu ingin lakukan?

Kenapa berbagai ketidakadilan dan ketidakpastian membayangi kamu hampir di setiap aspek kehidupan?

Dan tentunya masih begitu banyak pertanyaan dalam hatimu yang tidak bisa aku tebak semua.

Sekali lagi, aku hanya bisa meminta maaf. Karena aku pun tidak bisa menjawab segala tanda tanya yang ada dalam benakmu. Sejatinya segala pertanyaan akan kehidupan tidak bisa dijawab hanya dengan kata-kata, serta berbeda untuk setiap individu. Aku ingin kamu mendapatkan jawabannya lewat pengalaman yang unik, di waktu yang tepat, dan hanya kamu yang bisa mengerti.

Ah, aku tahu kamu lelah. Dan bahkan mungkin kamu kesulitan menjelaskan alasan kenapa kamu begitu lelah. Tapi biarkan aku memuji kamu. Menurutku kamu hebat. Hanya dengan membaca surat dariku saja kamu sudah hebat bisa sampai di titik ini. Selamat, kamu adalah pejuang ulung. 

Kita adalah pejuang ulung.

Aku menulis surat ini untukmu di masa depan. Sebenarnya kita satu, tapi tidak mungkin bisa bertemu. Karenanya, tidak ada yang bisa kulakukan selain mengucapkan terima kasih dan maaf ㅡuntuk mewakili semua manusia dan semesta yang pernah menyakitimu atau lupa pada jasa-jasamu.

 
Terima kasih sudah mencintai.
Maaf karena kadang cinta harus menyakiti kamu, baik sengaja atau tidak. Maaf karena kamu mungkin juga jadi pernah menyakiti karena cinta. Terima kasih, hati yang patah membuat kamu belajar jadi seseorang yang makin penuh kasih sayang.

Terima kasih sudah banyak belajar.
Maaf karena akan selalu ada seseorang yang lebih pintar daripada kamu. Maaf kalau ternyata yang kamu hadapi tidak sesuai dengan hal yang kamu pelajari. Terima kasih, setelah begitu banyak ujian, baik gagal ataupun berhasil ilmu yang kamu miliki tetap bertambah.

Terima kasih sudah bekerja keras.
Maaf karena dunia bergerak begitu cepat dan membuatmu merasa selalu tertinggal. Maaf kadang kamu sudah mati-matian berusaha tapi hasilnya membuatmu kecewa. Terima kasih, hingga detik ini kamu pantang menyerah. Percayalah, kerja kerasmu tidak sia-sia karena bayarannya bukan hanya materi, tapi juga berbagai berkat dari ilahi.

Terima kasih sudah peduli dan menghargai.
Maaf karena masih sering kamu diabaikan. Maaf kamu harus merasa kesepian atau ditinggalkan. Maaf kamu masih dinilai dari penampilan luarmu. Aku tahu kamu orang baik, dan terima kasih untuk tetap menjadi orang baik.

Terima kasih sudah melakukan hal yang kamu suka.
Maaf, kamu terkadang dihakimi orang lain untuk menyukai sesuatu. Maaf kamu harus kebingungan apakah yang kamu lakukan benar atau salah, baik atau tidak.
Terima kasih untuk tetap percaya, selama yang kamu lakukan itu membuatmu bahagia dan tidak merugikan siapa pun, maka itu bukan suatu hal yang salah atau sia-sia.

Terima kasih sudah bertahan hidup.
Maaf kamu bertemu begitu banyak kebuntuan, kecemasan ketakutan. Maaf begitu banyak rasa sakit yang datang sampai kamu mati rasa. Maaf kamu harus merasa tenggelam dalam kegelapan dan ingin menghilang saja.
Tapi terima kasih untuk tetap bertahan. Terima kasih untuk tetap mensyukuri apa yang masih kamu punya. Terima kasih untuk menyadari bahwa di atas semua kesulitan yang kamu hadapi, masih begitu banyak keindahan hidup yang mampu membuatmu bertahan sampai detik ini.

Ya, hidup itu indah.

Memang di awal sempat kukatakan kalau hidup hidup ini sulit, menyakitkan, dan tidak adil. Tapi itu semua sebanding dengan berkat yang bisa kamu temukan. Buktinya, aku bisa menuliskan surat ini padamu dari masa depan.

Kamu akan menemukan berbagai kebahagiaan, mulai dari yang sederhana sampai skala besar. Misalnya saat makan mie instan hangat di hari hujan setelah lelah beraktivitas seharian, atau saat mendonasikan sedikit uangmu untuk anak jalanan, atau suara 'permisi paket' di depan pintu, hingga saat kamu diberi kesempatan untuk meraih hal yang sudah lama kamu impikan ㅡapa pun itu.

Manusia dan dunia tidak akan banyak berubah. Akan selalu ada seseorang yang lebih bijak, sehat, sukses, pintar, terkenal, dan kaya lebih dari kamu. Tapi di antara semua orang itu tidak akan ada yang bisa menggantikan kamu. See, kamu istimewa. Semua entitas di dunia ini istimewa dan unik dengan caranya sendiri. Semakin lama hidup, kamu akan semakin mengerti dan mengenali dirimu.

Dunia ini mungkin pernah membuat kamu merasa tidak ingin dilahirkan? Oh ㅡtentu aku tahu, karena aku adalah kamu. Tidak apa-apa, kawan. Perasaanmu itu valid. Tapi ketahuilah dengan lahir ke dunia ini, kamu adalah orang terpilih. Tuhan percaya kamu akan jadi pejuang. Bukan berarti kamu tidak boleh merasa lelah atau beristirahat, kamu boleh kok. Yang penting tidak berhenti selamanya. Toh ada waktunya nanti masa hidup kita  di dunia ini habis dengan sendirinya.

Nah, sebelum waktu kita habis, aku ingin mengajakmu untuk terus menjadi pejuang. Tetaplah mencintai dirimu sendiri, terus belajar, menebar kebaikan, dan berusaha meraih mimpi-mimpimu. Jangan sembunyi dari kerasnya kehidupan! Aturlah strategi untuk menaklukan tantangan satu demi satu. Kalau tidak berhasil menang, kamu tetap akan dapat pelajaran berharga.

Oh, kurasa sudah terlalu panjang surat yang kutulis. Kuharap aku tidak terlalu menyita waktumu. Tolong tetap jalani hidumu di masa kini semaksimal mungkin, maka otomatis kamu sudah menata masa depanmu dengan sendirinya. Biar kuberi tahu kalau kedepannya masih banyak tantangan yang harus kamu hadapi, tapi ㅡhey, banyak juga suka cita yang menanti!

Jadi, teruslah berjalan, kawan.
Tetap tumbuh dan berbahagialah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Me By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang