Assalamualikum.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Vote, komen dan masukkan saran saranya!Selamat membaca!
🕊🕊🕊
Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda RENO SETIAWAN BIN AKBAR SETIAWAN dengan putri saya CANTIKA NADIA KUSUMA BINTI RIO AGUNG KUSUMA dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan EMAS LOGAM MULIA SEBERAT 25 GRAM dibayar TUNAI."
"Saya terima nikah dan kawinya CANTIKA NADIA KUSUMA BINTI RIO AGUNG KUSUMA dengan mas kawin tersebut dibayar TUNAI.""Gimana para saksi. SAH?"
"SAH!"
"Alhadulillah."
"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Setelah acara sakral penuh makna itu terselesaikan. Barulah sang pengantin wanita turun dengan eloknya didampingi sang ibunda serta ibu mertua menuju kealtar tempat dilangsungkannya akad tadi.
Kini semua mata tertuju padanya, pandangan yang semula menunduk itu ditegakkan begitu ia duduk tepat disamping pria yang kini sudah SAH menjadi suaminya.
Perlahan pandangan mereka saling bertemu hingga setelah itu kecupan lembut ia rasakan dikening nya dengan hangat dan penuh ketulusan.
Air mata yang sedari tadi ditahan akhirnya tumpah begitu saja. Perlahan tetes air mata mengalir semakin deras dari pipi mempelai wanita begitu mendengar bisikan lirih sang suami yang mengatakan. "Assalamualaikum istriku." Sungguh rasa rasanya amat sangat menyesakkan didadanya.
Bertepatan dengan itu. Diwaktu yang sama dengan tempat yang berbeda.
"DOKTER! Pasien kehilangan detak jantung nya!" Seruan panik sang suster mampu membuat mereka yang berada disana membeku untuk sesaat, sebelum,
"Siapkan Defibrillator suster, Cepat!!"
Kini ruangan itu sudah amat menegang karena satu dokter yang berusaha untuk kembali mengahadirkan detakan pada jantung pasiennya yang terhenti.
Dengan elektroda paddle yang digosokkan lalu kembali ditempel dan sedikit ditekan kearah dada. Nyatanya belum memberika pengaruh apapun, masih tak ada pergerakan didadanya.
"Tidak ada perubahan Dokter!" Ucap seorang suster yang melihat pergerakan mesin EKG tersebut. Yang belum menunjukkan garis detak jantung apapun.
"250 Joule clear!" Perintah sang Dokter dengan upaya yang masih berusaha mengembalikkan detak jantungnya.
"Dokter, pasien sudah tiada." Ucap Dokter satunya yang berjalan mendekat lalu menepuk pundak rekanya tersebut dengan linang air mata. Ya, mereka semua yang berada diruangan itu menangis. Menatap sedih kearah pasien mereka yang gagal mereka selamatkan.
"Sekali lagi! 300 Joule Clear!!"
Nyatanya Dokter tersebut belum menyerah dan tetap berusaha menyelamatkan nyawa pasiennya. Ntah apa yang mendorongnya hingga ia berusaha sekuat tenaga mengembalikkan harapan hidup pada sang pasien, bahkan saat tim medis yang berada diruangan putus asa dan sudah tak ada harapan.
"Ayo! Kamu pasti bisa! Kembali, saya mohon kembali anak cantik." Ucap sang Dokter dengan tangan sedikit gemetar dan air mata menggenang. Lirihan pemberi semangat itu mampu membuat mereka yang mendengarnya lebih tersayat lagi. Tak menyangka semangat sang Dokter amat sangat besar menyelamatkan pasien yang baru ditemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muhasabah Cinta Nadia
Ficção AdolescenteCantika Nadia Kusuma. Wanita cantik yang tak pernah memiliki keadilan ditengah keluarganya. Terbiasa hidup berdua bersama sang kembaran. Membuat persepsinya semakin lama semakin menghilang. Kasih sayang yang tak dibagi bahkan keadilan yang tak perna...