Tengah malam Dena mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata , menuju Supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan, karena stok didapur sudah habis.
Jangan salah gini-gini Dena bisa memasak ya, karena kodrat cewek harus bisa masak. Yakali kalah sama cowok-cowok diluar sana yang bisa masak, malu ath neng.
(Tapi author sendiri gak bisa masak, hehe. Jadi malu saya euy)
Setelah sampai Dena memakirkan mobilnya di tempat parkir yang dikhususkan untuk mobil, dengan hati-hati Dena memakirkan mobil miliknya.
Dena turun dari mobil, dan mendorong pintu Supermarket yang di ada tulisan dorong, langsung Dena ketempat sayuran tidak lupa Dena membawa troli yang disediakan.
Setelah selesai, dia berjalan menuju ke tempat cemilan, dengan semangat dia measukan beberapa cemilan ke Troli.
Ding
"Buju boset bos, itu cemilan dibabad semua," ucap sistem tiba-tiba.
'Anjeng,' kaget Dena dalam hati.
"Gak baik anda bos, ngomong kasar."
'Salah siapa muncul tiba-tiba, gue kan jadi kaget su, untung aja gue gak punya riwayat jantung," dengus Dena sambil memasukan permen Yupi ke Troli.
"Bagus dong, klau bos kaget," ucap sistem santai kek dipantai asekk.
'Lah si anjeng,'
"Awokawok, kaburrr."
Dena mendengus kesal, lama-lama nih sistem ngelunjak, dasar sistem laknat.
Serasa cukup berbelanjanya, Dena langsung menuju kekasir. Untung aja supermarket lagi sepi, jadi dia tidak perlu mengantri, hihi.
"Pem-pembayarnya mau cash atau debit kak?" tanya mas kasir saat usai menghitung belanjaanya.
'Sangat cantik' batin mas kasir saat melihat gadis didepanya.
"Cash aja kak," jawab Dena sambil tersenyum, membuat pipi mas kasir memerah.
"Ba-bai kak, totalnya 2.100.000," ujar mas kasir gugup.
Dena yang melihat muka mas kasir memerahpun mengernyit bingung, lalu dia mengedikan bahunya dan mengeluarkan uang, setelah itu Dena menyerahkan uangnya kepada mas kasir.
"Ua-uangnya pas ya kaķ, ini belanjaanya. Dan terimakasih telah belanja di supermarket kami," ujar mas kasir.
Dena mengangguk dan mengambil belanjaanya, lalu keluar dan langung menaiki mobilnya.
Karena merasa gabutz, Dena mengajak sistem ngobrol. "Tem oy tem maen yuu," ucap Dena seperti bocil mengajak main.
Ding
"Maen apa bos? Kalau maen bunuh-bunuhan mah hayuu."
Dena bergidik ngeri saat mendengar jawaban dari si sistem.
"Gaya lu bunuh-bunuhan," hardik Dena kesal.
"Seru Iho bos, maen bunuh-bunuhan," hasut sistem laknat.
"Sesad lu."
"Tem gue pengen sekolah dong, yakali gue gini teros," ucap Dena sambil fokus menyetir.
"Tenang aja bos, sistem sudah mendaftarkan anda disekolah tempat tokoh-tokoh novel," ujar sistem.
Dena senang karena dia akan sekolah lagi, hihi. "Aaaaa... hatur thankyou sistemm," ucap Dena berterimakasih, walaupun ucapannya agak aneh karena dicampur dngan bahasa sunda.
"Sama-sama bos."
"Coba dong tampilkan data gue," titah Dena.
Ding
Nama: Dena Aymera
Umur: 16 tahun
Status: figuran (okb)
Kecantikan: 55%
Daya tarik: 50%
Kecerdasan: 72%
Keahlian: Bela diri, Hacker
Point:39.100
Kekayaan: -uang 997,800,000
-ApartemenHadiah: -Hp iPhone 13 Pro Max
-Mobil keluaran terbaru
"Oke, btw gue kapan masuk sekolahnya?" tanya Dena sambil memarkirkan mobilnya saat sampai di Apartemen."Besok bos, anda sekolah."
"What? Terus gimana peralatan sekolah gue? Gue belum nyiapin apa-apa njir," ujar Dena dengan nada ngegas.
"Tenang aja bos, anda bisa menukarkan poin buat keperluan sekolah."
"Serius lu tem?"
"Hooh bos." Dena turun dari mobilnya, dan berjalan menuju lif.
'Butuh berapa poin tuh' batin Dena, karena didalam lif bukan dirinya saja.
"Murah kok bos, cuman butuh 50 poin aja."
"Oke," jawab Dena, lalu bergegas menuju apartemennya saat pintu lif terbuka.
***
Dena merapihkan belanjaannya, mulai dari sayur-sayuran dia menata rapih di kulkasnya, eskrim yang dia sempat beli langsung ke kulkas in, karena takut mencair. Makanan ringan langsung ditata ditempatnya.
Setelah semuanya beres Dena pergi kekamar mandi, dia mengenakan baju tidur.
Saat ingin menutup mata, tiba-tiba ada yang mengetuk.
Tok tok tok
Dena langsung membukakan pintu, "ada apa ya mas?" tanya Dena.
Mas itu tertegun karena kecantikan Dena yang tiada tara, asek.
"Hello, mas?" Dena melambaikan tangannya didepan wajah mas itu.
Mas itu langsung tersadar, "ekh ma-maaf mba, ini seragam sekolah buat besok," jawab mas itu.
"Kalau gitu, saya permisi ya mba," tanpa menunggu jawaban dari Dena, mas itu langsung pergi membuat Dena terbengong.
"Tem mas-mas itu kenapa ya?" tanya Dena sambil menggaruk punggungnya yang tidak gatal.
"Mungkin kaget melihat anda bos."
"Emang gue kenapa?" Dena menutup pintu, lalu duduk di sopa.
"Anda sangat cantik bos, walaupun akhlaknya minus. Tapi, tidak dapat dipungkiri klau mas-mas itu kaget melihat anda seperti bidadari, ekh ralat maksudnya bidadari kw, wkwkwk," jelas sistem.
Dena mendengus saat mendengar ucapanya sistem, "lu muji atau ngejelek-jelek in sih,"
"Dua-duanya bos ><"
"Sistem laknat lu,"
"Terimakasih bos, telah muji saya:>"
"Astagfirullah, siapa yang muji lu udin," jerit Dena kesal sambil mengusap-ngusap dadanya.
***
Maaf ya author upnya lambat, soalnya ada problem, hehe.
Jan lupa votenya akang teteh:)
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Dengan Sistem Laknat
Viễn tưởngDENA AYMERA bertransmigrasi ke tubuh figuran Novel yang berjudul "Gadis Polos" dia didampingi oleh sistem 21. Sebelum bertransmigrasi Dena sedang mandi di bath up kamar mandinya. Dia tidak sengaja menyenggol hp yang sedang di cas kedalam bath up, d...