Chap 12

21.6K 1.4K 94
                                    

"Tidakkah kalian berpikir jika yang menculik Celia bukanlah orang biasa?" Ujar Arnold lagi.

"Ya aku juga berpikir begitu, mereka pasti dari dunia bawah seperti kita."

"Kau benar Al, tapi pertanyaannya bagaimana bisa mereka mengetahui keberadaan Celia? Bukankah kita selalu menyembunyikan semua data tentang Celia?" Arnold tampak berpikir keras.

"Siapapun dia, Daddy yakin dia bukan seorang mafia biasa. Maka dari itu Daddy minta pada kalian untuk jangan gegabah, karna ini semua mengancam keselamatan Celia. Kalian mengerti?" Final Aslan.

"Baik dad." Ucap Arnold, Alden dan Dave.
Sementara Robert dan George sedang mencari rekaman CCTV yang mugkin saja menjadi penunjuk jalan bagi mereka menemukan permata keluarga mereka.

🔫🔫🔫

Kini Archelia telah menghabiskan sarapannya. Seseorang pria berjalan masuk ruang makan, pria itu berjalan mendekati kursi dimana Xander duduk. Dan dengan hormat ia menyerahkan dua buku bersampul merah.

"Sesuai permintaan anda Tuan."

Archelia merasa tak asing dengan buku itu, ia memandang dua nama yang tercetak tebal di masing-masing buku tersebut.

"A-apa maksudnya ini?" Xander menatapnya tenang.

Xander meletakkan akte yang sedang ia pegang di atas meja makan. Ia mengetuk meja, pria tadi kembali menyerahkan sebuah dokumen. Xander memberikannya pada Archelia.

Archelia menerima dokumen itu dan membacanya. Di dokumen itu terpampang jelas tertulis di atasnya PROPOSAL PERNIKAHAN.

"Tanda tanganilah disini." Ujar Xander dengan suara berat.

Tunggu! Dibuku ini tertulis namanya dan pria di depannya ini. Dan dokumen ini adalah proposal pernikahan. Jangan-jangan.. Tidak tidak! Ini tidak mungkin!

"Apa-apaan ini?!"

"Aku ingin menikahimu." Jawab Xander enteng.

"Dasar gila!" Archelia melempar dokumen itu ke sembarang arah dan bangkit dari duduknya.

Dengan sigap Xander menahan tangan Archelia. "Ingin kemana hm?"

"Pulang."

"Disini rumahmu. Tetaplah tinggal Celi!" Xander menatap dingin, Archelia sukses memancing emosinya.

"Kau benar-benar gila rupanya. Lepaskan!" Archelia menghentakkan tangannya agar terlepas dari genggeman Xander. Namun nihil! Tenaganya tak sebanding dengan Xander. Bukannya melepaskan genggamannya, Xander malah menarik Archelia ke dekapannya.

"Ssstt.. jaga bicaramu baby." Xander berbisik ditelinga Archelia.

Gadis itu meremang. Ia bergidik ngeri dengan bisikan Xander yang terdengar begitu dalam dan menakutkan. Aura pria itu memang mengerikan.

🔫🔫🔫

"Bagaimana? Apa kalian sudah menemukan rekaman CCTVnya?" Aslan menatap kedua putranya penuh harap.

Robert dan George hanya menggeleng lesu. Padahal hanya kamera CCTV lah yang bisa menjadi petunjuk mereka menemukan Archelia. Mereka sangat yakin jika semua rekaman CCTV di kediaman Knight telah dihapus. Bahkan mereka tak meninggalkan jejak sama sekali. Siapapun dia pasti orang yang sangat pandai dalam hal ini.

"Ck. Kalau begitu panggil semua bodyguard yang berjaga semalam." Titah Aslan, ia sangat mengkhawatirkan putri kesayangannya itu.
"Baik dad." George segera memenuhi parintah ayahnya itu.

Beberapa saat kemudian..
Delapan bodyguard yang berjaga pada malam dimana Archelia diculik menjelaskan bahwa pada malam itu tak ada keanehan sama sekali. Bahkan Archelia tak terlihat keluar dari kamarnya.
Tentu saja keterangan dari para bodyguardnya membuat Aslan semakin dibuat kebingungan. Ini semacam penculikan yang sudah direncanakan dengan matang sebelumnya. Sebenarnya hal semacam ini bukan kali pertama terjadi di keluarga Knight. Archelia juga pernah diculik pada saat ia berusia 8 tahun, dan pelakunya adalah rekan Aslan di dunia bawah.

Aslan mangerutkan dahinya, ia kembali mengingat-ingat interaksi terhadap rekan didunia bawah akhir-akhir ini. Tunggu! Bukankah kemarin ia baru saja menolak tawaran dari Xander. Jangan-jangan dalang dibalik ini semua adalah Xander?! Ya lelaki itu bisa melakukan apapun yang ia inginkan, termasuk pada putrinya itu.

"Sebelumnya ada yang ingin aku tanyakan pada kalian." Aslan mulai membuka suara lagi.

"Apa itu dad?"

"Apa kalian yakin kemarin Xander benar-benar tak melihat Celia?" Aslan bertanya pada kelima putranya.

"Ya, tentu saja dad, apa yang membuatmu bertanya seperti itu dad?" Tanya Alden, ia sangat yakin kalau Xander tidak melihat Archelia.

"Aku curiga kalau semua ini ulah Xander." Ujar Aslan dengan nada penuh keyakinan.

Kelima putanya membulatkan matanya. Mereka memang tak heran jika Xander pelakunya, namun bagaimana dengan adik mereka yang menjadi tawanan Xander itu?

Kabarnya semua yang menjadi tawanan Xander akan pulang namun hanya tinggal nama. Tidak! Pasti ada cara menyelamatkan adik mereka itu.

"Kutanya sekali lagi, kemarin kalian membawa Celia bermain dimana?" Aslan mulai mengeluarkan aura menakutkannya. Ia tak main-main jika menyangkut putri kesayangannya itu.

"Kemarin kita mengajaknya bermain di taman belakang. Tapi.."

Tbc..

hai hai readers
finally bisa up jg yaa
i'm so sorry author g bisa balesin komenan kalian satu-satu :(
pokoknya thank u so much gais udah selalu support cerita ini💜

mff jg yaa aku up nya selalu ngaret, bcs author lagi sibuk magang jdi cape banget lhoo ಥ╭╮ಥ

semoga suka
stay safe all, see u..

Fall In Love With My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang