2.ke sekolah

587 71 0
                                    

Aku dan Geovani berpisah dijalan dan kembali ke rumah kami masing-masing, tentu saja aku selalu merasa membebaninya.dia selalu melindungi ku ketika kami masih serumah.dan sekarang kami tinggal berjauhan.

Aku keluar dari rumah karena masalah keluarga,ayahku adalah seorang CEO di sebuah perusahaan.beliau sangat menyayangi kami,hanya saja ibuku sangat membenciku karena aku Albino.

Dia pikir aku hanya seorang anak yang "strange" dan karena aku sangat tidak suka berdebat dengannya setiap hari aku mengalah dan memilih untuk pergi dari rumah.

Sekarang aku terjebak dalam pilihanku sendiri,jika aku kembali ke rumah aku akan mendapat masalah sedangkan disini aku diteror oleh orang misterius dengan sebuah paket

Ketika sampai di rumah aku melakukan hal yg biasa ku lakukan sehari-hari,seperti sarapan,mandi, membersihkan rumah,mencuci pakaian,dan kembali bermain game.

Kupikir kejadian pagi ini hanya akan terjadi sekali, dan tidak akan pernah terjadi lagi.namun aku salah..
Hal ini terus terjadi keesokan harinya dan masih terus berlanjut hingga hampir sebulan.

Pihak kepolisian sudah menghubungi ku, mereka sudah melakukan beberapa penyelidikan namun mereka tidak menemukan apa-apa.
Mulai hari itu aku hidup dalam ketakutan, ditambah lagi sekarang aku tak bisa membuang barang yg ada dipaket itu.

Karena org yg mengirim paket itu mengancam ku,jika aku membuang paket itu..
Dia akan membunuh org yg dekat denganku Tak hanya itu dia juga menyuruhku untuk tutup mulut, sepertinya dia tahu kalau aku memberitahu Geovani tentang paket itu.

pada suatu hari Arv menelepon ku, dari Setelah sekian lama dia mulai menelepon ku lagi hari ini.

"Hai Al udah lama gue ga ngobrol sama lu,gimana kabar lu?"
...

"Aku baik-baik saja Arv"
...

"Lu yakin? suara lu gak terdengar kayak orang yang baik-baik saja"
...

"i-iya aku baik-baik saja"
...

"Um...oke"

"Ngomong-ngomong kita bisa bertemu gak?"
...

"Apa? Bertemu?"

"Ughm kurasa tidak bisa Arv"
...

"Kenapa?"
...

"Uhm...aku..besok sekolah ku sudah dibuka kembali jadi.."
...

"Oh oke.."
...

"Maaf Arv"
...

"Gaj apa-apa tenang saja"

"kalau gitu gue tutup dulu ya"

"Dah!"
...

"...."

Jantungku berdebar kencang, bagaimana jika org yg mengirim paket itu benar adalah Arviendra.
Tapi jika itu benar kenapa dia melakukannya.
Semua pertanyaan itu berada di kepalaku,dan sekarang aku menderita insomnia karena itu.

Hari telah berganti aku bersiap untuk berangkat ke sekolahku, sebelumnya Sekolah ku direnovasi karena hampir runtuh dimakan usia.jadi kepala sekolah memutuskan untuk membangun kembali sekolah itu.

Aku pergi ke garasi untuk mengambil motorku,dan mengendarainya ke sekolah.biasanya aku menitipkannya pada tetangga ku yang rumahnya hampir dekat dengan sekolah,kenapa aku tidak menaruhnya diparkiran sekolah?

Itu karena ada anak-anak berandal yang suka mengaku-ngaku bahwa motor itu adalah miliknya,sementara aku tidak suka jika ada org yang menyentuh barang ku.

Baru masuk ke gedung sekolah saja aku sudah disambut oleh sekelompok anak-anak yang membully ku dulu.
Itu membuat ku resah dan ingin menghajar mereka,sayangnya aku
Masih ingin lihat sejauh mana batas maksimal mereka untuk
Membully ku.

"Hei Cacat lu mau kemana!"teriak salah seorang dari mereka,aku memberhentikan langkah ku tanpa berbalik.salah satu dari mereka datang mendekati ku dan menepuk pundak ku.
"Woi cacat nanti pas istirahat lu harus temui kami di rooftop,ada yang harus kita bicarain"bisiknya padaku.

Aku membalasnya dengan mencengkeram erat tangannya"oh tentu saja~ aku lupa kalau kita ada urusan"ucapku,anak itu langsung menghindar dari ku.
Dan aku melanjutkan langkah ku menuju ke kelas.

Jam istirahat pun tiba,namun aku tidak pergi menemui mereka.aku pergi ke kantin untuk membeli Snack dan menuju ke ruang komputer,tentu saja tujuanku kesana adalah untuk bermain game.

Aku mengikat rambutku yang agak panjang,hingga satu mataku terlihat,beberapa menit berlalu suasana ruang komputer sangat sunyi hanya terdengar suara sound effect dari game yang ku mainkan.

Tak lama sekelompok orang masuk dengan mendobrak pintu.
"Hei kau sengaja membuat kami menunggu begitu lama sementara kau disini?!"ucap salah satu dari mereka.

"Cih.."

"Apakah ibu kalian tidak pernah mengajari kalian untuk membuat pintu dengan tangan?"

"Atau kalian memang tidak punya ibu hah?"

Ucapku geram sambil menoleh ke arah mereka,seketika mereka terkejut,tentu saja waktu itu penampilan ku berbeda dari sebelumnya, pastinya mereka tidak mengenali ku.

"M-maaf kami salah org"ucap mereka sambil beranjak pergi dari ruangan itu,aku hanya bengong melihat mereka yang tiba-tiba terlihat ketakutan dan pergi begitu saja.

Love Turn Albino[BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang