6. sama saja

326 32 3
                                    


Dengan perasaan yang tidak enak,
Albinoah mengawasi Arviendra yang telah kembali dari dapur dengan membawa sebuah gelas berisi air ditangannya.

Arviendra dengan paksa meminumkan air yang telah di campur cairan perangsang olehnya,
Albinoah ingin memuntahkannya tapi tak bisa karena Arviendra langsung membungkamnya.

Mau tak mau Albinoah harus menelannya karena dia tidak bisa melawan lagi karena tangan dan kakinya terikat.

Melihat Albinoah sudah menelan air yang sudah diberinya cairan perangsang tadi, Arviendra pun tersenyum puas mengecup kening Albinoah dan pergi meninggalkannya.

Kemana? Tentunya ke perusahaan ayahnya,dia meninggalkan Albinoah yang terikat di ranjangnya sendirian,"tunggulah sayang,setelah aku kembali kita akan bersenang-senang bersama" gumam Arviendra.

Dia mengambil kunci motor dan mengeluarkan motornya dari garasi,ia melajukan motornya membelah padatnya jalanan di hari itu.

. . . .

*Krieett..

Remaja bertubuh jangkung dengan pakaian kasual membuka pintu dan menatap pria yang sedang duduk di kursi kantornya.

"Как ты получил это?"

"Hah?!"

Папа говорит, у тебя есть?!"

"Dad berhenti bermain-main,daddy tahu sendiri kan aku gak terlalu paham bahasa Rusia?!"

"Haha justru karena itu kau harus belajar,apa jadinya jika nanti kau bertemu nenek dan kakek mu jika kau tidak bisa bahasa Rusia"

"Aku gak peduli, lagipula aku gak mau bertemu mereka"

"Hei..hei..jangan begitu"

"Ck..bisa gak sih langsung to the point nya aja? Ngapain Daddy panggil aku kesini?

"Daddy cuma mau bahas hal itu

"Owh"

"Jadi bagaimana?"

"Aku sudah mendapatkannya"

"Bagus sekarang aku bisa dengan mudah menghancurkan perusahaan Dev"

"Tapi apa hubungannya dengan anak sulungnya"

"Albinoah Rajendra adalah anak yang istimewa bagi Dev dan dia sangat menyayanginya,meskipun sekarang dia membiarkan anak sulungnya hidup sendirian,tapi dia tetap mengirimkan uang padanya"

"Jadi?"

"Heh..jika dia tahu anak sulung kesayangannya ada ditangan kita maka dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan anaknya kembali,termasuk memberikan perusahaannya"

"Tapi kalau rencananya Daddy berhasil Daddy gak akan nyerahin Al ke ayahnya kan?! Daddy tahu sendiri kan kalau aku cinta sama Al!!"

"Haha..tenang saja...Daddy tahu kalau kau menyukainya dan setelah rencana Daddy berhasil kau bisa memilikinya sepenuhnya,dan Daddy akan membantumu untuk menahannya agar tidak kabur darimu"

"Oke..."

"Kembali ke mansion mu sekarang"

"Tidak..aku ingin ketemu papa dulu" Arviendra beranjak keluar dari ruangan daddynya, dia sengaja mengulur waktu dengan menemui papa nya yang berada di mansion utama.

Untungnya jarak antara perusahaan dengan mansion utama tidak terlalu jauh, jadi Arviendra tidak memakan waktu begitu lama.

"Papa, arv pulang!" ucapnya ketika memasuki mansion.

Seorang maid yang melihat kedatangan Arviendra langsung terkejut karena kedatangan tuan mudanya.

"Tuan muda, maaf saya tidak tahu bila tuan muda akan datang jadi-"

"Tidak apa-apa, lagipula aku hanya berkunjung sebentar, dimana papa?" Tanya Arviendra setelah memotong ucapan maid itu.

"Tuan besar sedang makan malam" jawab maid itu.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Arviendra melangkah pergi menuju ruang makan tempat papa nya berada.

Dibukanya pintu ruang makan itu,ia melihat seorang pria yang sedang duduk sambil memakan makan malamnya.

"Papa" panggil Arviendra.

Yang dipanggil pun menoleh.

"Arv? Kapan kau sampai? Kenapa tidak memberitahu papa?" Tanya pria itu.

"Baru aja arv sampe" jawab Arviendra.

"Kenapa gak bilang ke papa kalo kamu mau kesini?"

"Gak apa-apa, lagian arv cuma sebentar kok pa"

"Kok gitu? Jadi arv gak nginap?"

"Iya pa, kasian nanti mainan baru arv nungguin"

"Mainan? Astaga arv! Kamu ngapain ikut-ikutan Daddy mu ih!!" Stolas memukul kepala anaknya.

"Kalo Daddy bisa kenapa arv ga bisa? Lagian juga arv udah lama pengen dia pa"

"Kamu itu!! Kamu apain dia sekarang?!"

"Arv kasih obat perangsang"

"Astaga arv!! Jadi kamu kesini cuma buat ngulur waktu gitu?!"

"Iya hehe"

"Ih, cepat sana balik!! Kasian dia!!" Stolas mendorong arv keluar dari mansionnya.

"Pa, kok arv di usir sih! Nanti arv kasih tau Daddy loh!!" Ancam Arviendra

"Bukan ngusir! Tapi suruh kamu pulang!!" Ucap Stolas yang kemudian berbalik dan masuk ke dalam mansionnya

Arviendra pun menuruti perintah papa nya dan kembali ke mansionnya.

"Dasar! Ayah dan anak sama saja!!" Teriak Stolas yang kesal.
.
.
.
.

-Flashback_

Adrick Czaren adalah anak dari keluarga kaya di Russia. Dia memiliki tubuh tinggi dan berotot,rambut blonde dan mata ungu gelap, dengan tempramen yang keras dan tidak suka di bantah, ia hanya bersikap lembut pada Istri dan anaknya.

Stolas Razeska, sama seperti Adrick. Dia juga anak bungsu dari keluarga kaya namun masih tak sebanding dengan kekayaan keluarga Czaren yang turun temurun.

Adrick dan Stolas bertemu di Russia ketika keluarga Stolas berlibur kesana, mereka bertemu hanya dengan sekedar berpapasan, tak lebih. Namun itu mampu membuat hati seorang Adrick menjadi luluh.

Ketika malam tiba, Adrick diam-diam menculik stolas yang tengah tidur di kamarnya.

Kepanikan melanda di keluarga razeska karena putra bungsu mereka menghilang, bahkan cctv pun tidak bisa menjadi petunjuk kemana Stolas hilang.

Hingga dua hari kemudian Keluarga Czaren datang ke resort yang di inap oleh keluarga razeska, mereka mengembalikan Stolas dan sekaligus meminta persetujuan pernikahan.

Keluarga razeska tentunya menolak namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena keluarga Czaren memiliki pengaruh besar pada negara tempat mereka berlibur saat ini.

Pernikahan paksa berlangsung, keluarga razeska penuh keraguan dan kekhawatiran akan putra mereka, namun Adrick meyakinkan mereka bahwa dia akan menjaga putra mereka dengan baik.

(Arviendra mengikuti marga dari kedua keluarga yaitu razeska dan Czaren. Dan nama aslinya adalah Arviendra Czaren Razeska, namun sesuai perjanjian oleh kedua belah pihak arviendra akan memakai marga Razeska ketika berada di Indonesia dan marga Czaren ketika berada di rusia*)

-flashback end-


Arv melambatkan laju motornya menikmati udara malam yang sejuk, pikiran kotornya sudah memenuhi otaknya, membayangkan bagaimana Albinoah akan mendesah di bawahnya.

Ketika sampai di mansion nya, Arviendra memarkirkan motornya di garasi dan berjalan santai masuk ke kamar tempat Albinoah berada.

Senyum terukir di bibirnya nya ketika melihat Albinoah yang menggeliat dan mendesah karena gerah. Arviendra mendekati Albinoah dan menyentuh paha Albinoah yang masih terbungkus celana.

"Kau siap, honey?"




-TBC-
6/Oct./2023
Note: maaf ya lama hilang hehe!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Turn Albino[BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang