03 - The Universe is on Our Side

286 78 21
                                    

———It's the way you make me feel, spinnin' my world around
Tell me, how can I walk away?
I don't care what they say, I'm loving you anyway

———It's the way you make me feel, spinnin' my world aroundTell me, how can I walk away?I don't care what they say, I'm loving you anyway

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

For You, Who Color Me Hue
January, 2022


"Bu, nanti kalo Binar udah bangun, kasih tau aja kalo aku ke rumah Onti Ina dulu ya ...," ucap Ayu di telepon. Langkahnya terdengar menggema di lorong apartemen yang barusan ia tapaki setelah ke luar dari lift. Di pertigaan ujung lorong, perempuan itu berbelok ke kanan, arah yang berlawanan dari jalan menuju unit miliknya. 

Ayu lantas berhenti di depan pintu sebuah unit yang bentuk dan teknologinya berbeda dari unit lain di lantai yang sama. Tidak seperti miliknya yang masih menggunakan sistem kunci manual, pintu di hadapannya saat ini sudah dilengkapi dengan kunci otomatis yang hanya bisa dibuka menggunakan kode.

Ia menekan bel yang ada dan tidak lama, sesosok perempuan dengan gaun tidur satinnya menampakkan diri di ambang pintu.

"Bawa makanan?" tanya perempuan itu.

"Yah nggak, Mbak Ina ... gue nggak tau kalo lo laper."

"Itu lo nenteng apa? Kok bau bakso." Ina melirik kantong plastik putih yang ada di genggaman Ayu.

"Iya ini bakso, tapi buat Binar sama Bu Era, Mbak. Gue tuh baru kepikiran mau mampir dulu pas udah naik lift, terus nggak sadar masih nenteng ginian."

"Yaudah, gue pesen si Rohim aja deh." Ina yang badannya masih berdiri di celah bukaan pintu lalu mengeluarkan ponsel dari kantong robe-nya.

"Duh, Maap ya, Mbak. Gue balik dulu deh nih ya, naro ini di rumah."

"Lah ngapain, sini masuk dulu!" pekik Ina.

"Lah lo juga dari tadi ngalangin pintu, Mbak! Kirain nggak boleh masuk. Mana gue nggak bawain lo makanan."

"Gue jitak, ya! Ada yang belom pake baju tadi, makanya maksud gue lo tunggu dulu di sini."

"Pantes lo habis keramas. Gue pikir emang jorok aja lo jam segini baru mandi."

Ayu terkekeh dan lalu bersandar santai ke tembok di samping pintu, sudah hafal dengan kebiasaan Ina yang memang sering membawa teman kencannya main ke rumah. Tak butuh waktu lama, sosok seorang laki-laki dengan perawakan tinggi dan ramping menampakkan dirinya di ambang pintu.

"Pulang, ya ...." bisik pria itu pelan seraya mengecup leher Ina singkat. Ia terlihat masih muda, mungkin usia tidak lebih dari 25 tahun.

"Hati-hati, ya ...." Ina membalas dengan senyum singkat dan langsung mempersilakan Ayu masuk ke unit miliknya yang luas. Dulu, Ina memang hanya membeli satu unit standar seperti milik Ayu. Namun seiring berjalannya waktu, wanita itu kemudian memilih untuk membeli unit di sebelahnya yang kebetulan kosong dan menjadikan keduanya menjadi satu unit besar.

For You, Who Color Me Hue [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang