Prolog

15 10 4
                                    

Sepasang kaki menyusuri jalanan ramai, matanya tak henti-henti menatap bunga-bunga yang ditanam diarea jalan, decakan kagum entah keberapa kalinya dikeluarkan. "Hallo?" Dahinya menyernyit saat seorang remaja menghampiri.

"Minta waktunya sebentar boleh?, gw pengen peluk lo" Alisnya tertarik keatas dengan pandangan bingung yang ia berikan.

"Boleh?" Remaja itu kembali bertanya, laki-laki aneh yang tiba-tiba datang meminta ingin memeluknya. "Lo siapa?" Dua kata itu yang terlontar dari bibir mungil Ayudia.

"Gaperlu tau, gw pengen peluk lo dulu untuk sekarang" bibirnya tersenyum tipis, lalu perlahan mendekat dan memeluknya erat, bahunya bergetar, tetes demi tetes airmata remaja itu keluarkan dipundak Ayudia. "Thanks, gw pastikan kita akan bertemu kembali" tubuhnya perlahan menjauh, lalu pergi tiba-tiba tanpa memperdulikan kondisi Ayudia yang benar-benar terkejut atas perilakunya.

"Eh" matanya mengerjap pelan, terasa nyata tapi hanya sebentar, masih memikirkan remaja yang bahkan wajahnya ia tak ingat, hanya mata memerah dengan bola mata abu yang dapat ia rekam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nathaniel! | o n  g o i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang