Happy Reading! ❤️
Clea, Jessie, dan Neo sudah berada dirumah, mereka sampai dirumah Neo jam 10 malam. Ketiganya langsung bergegas bersih-bersih dan mengganti pakaian mereka menjadi piyama kembar yang sudah lama mereka beli bersama.
"Jujurly, pegel banget!" seru Neo seraya merentangkan kedua tangannya ke atas. Yes, setiap habis pulang dari mall, badan mereka pasti pegal-pegal. Ya gimana tidak pegal? tiga jam jalan mengelilingi se-isi mall, kemudian lanjut duduk di Angkringan lesehan satu setengah jam. Mereka tahu akan pegal-pegal seperti ini, tapi ya gimana? mengelilingi isi mall sudah menjadi ritual rutin mereka.
"Ngantuk banget," ucap Clea sambil menguap. Clea segera mengambil posisi untuk tidur, Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk memeluk guling tetapi Jessie dan Neo malah menarik gulingnya.
"HEH HEH! gak ada ya lo tidur sebelum ceritain tadi lo kenapa!" seru Jessie yang sudah kelewat kepo. Jessie sudah menahan untuk tidak mengintrogasi Clea saat masih diluar tadi, dan sekarang adalah waktu yang pas untuk mengintrogasi sahabatnya.
"Aduhhh" keluh Clea.
"Besok aja gak sih? ngantuk bangett bangett..."
"GAK! BANGUN!" seru Neo sambil menarik tangan Clea agar tubuhnya kembali kenposisi duduk.
Clea berdecak kesal, ia sebenarnya malas menceritakan yang tadi terjadi di Angkringan, tapi kedua sahabatnya ini pasti akan terus mendesaknya untuk menjelaskan.
"Ayoo, Cle, ceritainn! ucap Jessie memaksa seraya mengguncang-guncang lengan Clea.
"Aduhhh! iya iya sebentar!"
"Jadi tadi..."
"Pas gue lagi makan tadi, tiba-tiba aja gue deg-degan, bukan deg-degan karna takut, tapi deg-degan kayak-" ucap Clea menggantung ucapannya kemudian ia berpikir sejenak. Sebenarnya ia sendiri juga bingung dengan rasa deg-degan yang ia rasakan hari ini, rasa deg-degannya hanya bisa dirasakan, tak bisa dijabarkan.
"Kayak apa, Cle?" tanya Neo tak sabar.
Clea menggigit kecil bibirnya, entahlah, ia merasa sangat resah saat ini.
"Kayak, lo deg-degan mau ketemu seseorang. Dan tadi, gue ngerasa kayak ada yang mendorong gue untuk cari penyebab kenapa gue bisa sampe deg-degan,""Dan gue tadi gue beralasan ke lo berdua buat nambah porsi Nasi kucing padahal sebenernya gue gak mau. Gue cuma ikutin kata hati gue untuk berdiri dan cari apa yang bikin gue deg-degan,"
"Sampai akhirnya gue ngeliat orang yang gue puji ke kalian hari ini, dia ada di Angkringan tempat kita makan tadi." jelas Clea panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TwinFlame
Teen FictionIni tentang CLEA ALLEGRIA VALETTA, gadis yang sebelumnya murung, tak banyak senyum apalagi tertawa, tak banyak teman bahkan hampir tidak ada teman. Tetapi gadis remaja yang biasa dipanggil Clea tersebut tidak hanya mengenal orang-orang yang berada d...