3 ; accident✅

17 0 0
                                    


"Gue ikut"

Sky menoleh ke Ara dan menyilangkan tangannya.

"Maaf Jag, ga bisa. Ini urusan gue."

Sky bilang kalau dia pengen pergi, entah pergi kemana.

Katanya sih pulang kampung, tapi karna mukanya ga meyakinkan teman temannya tidak mengizinkannya.

"Pilih satu, lu ga pergi atau lu pergi tapi kami ikut" Ara menekankan kata kata 'ga pergi'.

Sky menolak. Dia ga mau teman temannya ikut, entah alasannya apa.

"Gue serius kali ini, gue ada dipanggil keluarga gue buat ke kampung" Sky seolah berusaha berbohong ke mereka.

"Sky lu sadar ga sih kalau lu makin gini makin keliatan bohongnya?" Ara merangkul sambil menepuk bahu Sean.

"Emang sepenting apa si bang? Inget kita udah hampir 10 tahun bersama, dan kalau lu kenapa napa kita ga bisa maafin diri kita sendiri" kata Jaguar sambil disetujui oleh yang lain.

Sky terus terusan berusaha agar teman temannya mengizinkannya.

Sejujurnya dia ga ada niatan ingin memberitahukan teman temannya, tapi Richi yang seperti dukun seolah tau gerak gerik Sky membuat mereka ngerasa setuju kalau Sky agak aneh...

Dan berakhir Sky jujur kalau dia pengen pergi, tanpa memberitahukan tujuannya.

Sikap dan gerak geriknya agak aneh.. sejak kemarin.

"Guys tolong kali ini aja biarkan gue pergi, sendirian." Sky berusaha memohon, trutama memohon kepada yang tertua.

"Jangan izinin bang, kalau bang Sky kenapa napa gimana" Jaguar memandang Herry dengan muka memohon juga.

"De'ki"

"Hah?"

"Derita Sky" Satya pun ditatap tajam oleh 4 pasang mata, dan dia bisa bisanya malah memasang wajah polosnya.

Gue salah apa - satya

Herry sedang mencoba berpikir apa yang harus dia lakukan, bukannya dia ga percaya Sky ada acara keluarga atau keluarganya minta dia pulang, tapi dari gayanya minta izin dan gerak geriknya dia benar benar aneh dan sedikit memaksa, biasanya dia orang yang pasrah dengan permintaan teman temannya.

"Emang sepenting apa acara keluargamu?" Tanya Herry yang langsung dijawab lancang oleh Sky.

"Sama seperti pekerjaan bang Herry, menurut bang Herry itu sangat penting sampai makan aja sambil kerja. Acara kali ini juga penting. Gue bener bener harus hadir diacara keluarga itu."

"Bo'ong, yang benerr, he?" Ledek Satya sambil mengangkat alisnya satu yang membuat dia dilempari botol teh pu*cuk oleh Ara.

"Stress."

"Yaudah, boleh kalau emang penting banget" final Herry.

Semuanya hanya diam menatap Sky yang sedang berberes sambil siap siap memakai tas ranselnya. Merasa tak terima Jaguar berbisik ke Herry.

"Bang-"

"Iya, gua juga khawatir kok sama Sky"

"Terus kenapa-"

"Sky tau caranya menyelamatkan dirinya sendiri, bukan?" Ucap Herry sambil menatap manik matanya Jaguar seolah membuat Jaguar percaya padanya.

Tak lama Sky selesai berberes dan langsung menunduk salam ke abang abang dan adek adeknya.

"Yaudah ya" akhir Sky sambil memakai tas ranselnya.

"Eh buset buru buru amat, jangan lupa no ada PR bahasa deadlinenya besok" Sky hanya mengangguk lalu mau berjalan keluar, namun tangannya ditahan oleh anak berumur 16 tahun.

Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang