"Hyuckie, cita-citanya mau jadi apa?"
"..ita?"
"Cita-cita. Nanti Minhyuck kalo udah gede seumuran mama, Minhyuck mau jadi apa?"
"Mahuu adi doktel cintana papa ajah"
Haechan menatap kearah dua sosok manusia berbeda umur itu, ia menatap keduanya dengan tatapan heran
"Kenapa minhyuck mau jadi dokter cinta?"
"Papa celing bilang kalo papa doktel cintanha mama"
"Hmm terus?"
"Telus yukie jadi doktel cinta papa ajah hihi"
Haechan tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan, tapi dia terus memperhatikan bayang-bayang kedua sosok itu
Tapi salah satu dari mereka menyadarinya, yang lebih dewasa menatapnya lekat, haechan sempat tercekat, sosok orang itu lagi, sosok seseorang yang memiliki rupa yang sama dengannya, namun orang itu lebih dewasa darinya
Dia tersenyum pada haechan, senyuman tulus dan ramah
Haechan tidak mengerti kenapa ia selalu bertemu dengan sosok itu lagi, siapa dia?
Haechan mulai berbalik, dia ingin pulang saja, namun ketika ia mendongakkan kepalanya, orang yang tadi malah sekarang ada dihadapannya
Haechan justru tambah bingung, saat ia menoleh kebelakang untuk memastikan, tidak ada siapa-siapa. Malah orang yang tadi ada dibelakangnya kini sudah dihadapannya saja, cepat sekali berpindahnya hanya dengan sekejap mata
Masih dengan senyum yang sama, haechan ingin bertanya sebenarnya siapa dia? Apa orang itu adalah gambaran dia dimasa depan? Sebab wajahnya begitu mirip dengannya
Chup
Haechan juga langsung tertegun saat sosok itu mencium keningnya, begitu lama. Haechan merasakan kehangatan, sebuah perasaan yang sama sekali dirinya tidak mengerti, bahkan secara tiba-tiba ia menjatuhkan air matanya, padahal dia tidak menangis, tapi air matanya turun sendiri
Setelah mencium kening haechan, sosok itu mengusap kepalanya lembut
Lalu pergi entah kemana
"MAMA!"
Haechan langsung terbangun, hembusan napasnya begitu menderu, bahkan dirinya jadi keringat dingin
Ia tak tahu siapa orang dalam mimpi itu sebenarnya, dan ini entah sudah ke sekian kalinya haechan memimpikan orang itu, orang dengan rupa seperti dirinya
"Yang dimimpi gue itu sebenernya siapa sih? Kenapa gue selalu refleks nyebut mama? Apa iya itu ibu kandung gue?" monolognya
Haechan termenung, mengkilas balik tentang maksud mimpinya dan sosok itu, namun tetap saja dia tak tahu
Kemudian remaja itu melihat kearah jam dinding, nampak jarum jam menunjukkan sekitar pukul 4 pagi dini hari, lalu melihat kearah sisi ranjang terpisah disebelahnya, disana, daehwi masih terlihat begitu pulas tertidur
Tapi kemudian haechan juga kembali membaringkan tubuhnya, matanya menatap atap langit-langit, ia menerawang dengan ragu
"huuffhh... Hae-chan" monolognya sambil menggerakkan jarinya ke udara, seperti menulis namanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa (Markhyuck)
Fanfiction💌MARK x HAECHAN Mark begitu sayang dengan keluarga kecilnya Tak pernah ia menyangka jika hal buruk akan terjadi pada hidupnya Berharap kalau semua itu hanyalah mimpi buruk yang tak nyata Sampai titik terang datang dengan sendirinya Bxb