Bab 2

133 21 2
                                    

Istilah prank, gurauan, atau sinonim apapun mengenai kata itu, kurasa bukanlah suatu hal aneh yang tidak diketahui banyak orang. Ada banyak video di luar sana, berkonten serupa, yang dapat diakses oleh semua orang. Anak kecil, orang dewasa, tak peduli golongan kelas, semua orang tahu. Yang jadi masalah, terkadang orang-orang menerapkan hal yang sama untuk menjahili orang lain dengan cara yang tidak lucu, misalnya berpura-pura akan merampok bank.

Kau pikir orang-orang akan memikirkan kenyataan perampokan itu, mencari tahu apakah itu hanya sebuah lelucon atau bukan, dibandingkan menyelamatkan nyawa sendiri terlebih dahulu?

Aksi-aksi semacam itu membuatku cukup skeptis, bahkan mampu memengaruhi pikiranku untuk tidak berinteraksi dengan orang asing di tempat umum. Aku sempat menjadi korban. Seseorang menumpahkan minumannya ketika aku sedang berjalan menuju rapat perusahaan. Si orang itu berkata, semuanya hanya lelucon, menunjukkan kamera, dan secara tersirat memintaku untuk bersikap baik-baik saja dan tak perlu marah.

Aku tidak baik-baik saja. Aku marah. Apa tujuannya mengotori pakaianku? Namun, aku tahu kemarahanku hanya akan terlihat lebih buruk di depan kamera. Mungkin mereka akan menuliskan LAKI-LAKI INI MARAH pada videonya setelah mengunggah wajahku pada video tanpa izin. Benar, semuanya dengan huruf kapital untuk menarik perhatian orang-orang.

Berkata seseorang menjahiliku di depan orang-orang rapat sangat tidak lucu. Aku berbohong dan mengatakan jika aku menabrak seseorang sampai isi minumannya tumpah ketika rekan-rekanku bertanya kenapa ada noda menempel pada pakianku. Setidaknya aku terlihat seperti orang bertanggung jawab yang menyadari kesalahan, tidak mengatakan, "Seseorang menumpahkan minumannya di depanku," yang padahal adalah sebuah kenyataan.

Apakah menuliskan pesan ORANGORANGPERUSAHAANINIINGINMEMBUNUHKU untuk dibaca seseorang adalah gurauan yang tidak lucu? Benar, sangat tidak lucu. Namun, itu jika gurauan. Beda cerita jika hal itu merupakan keseriusan.

Kalau memang gurauan, kenapa si pegawai sebelumnya dengan susah payah menuliskan banyak kode, hanya untuk diekstrak sekitar 0.001%, demi mendapatkan pesan terenkripsinya, kemudian sengaja memberikan fungsi enkripsi tanpa fungsi dekripsi, untukku memecahkan pesan tersebut? Walaupun terkadang ada orang-orang gila dengan niat tulus membuat gurauan gila yang tak masuk akal sehat, tetapi si pegawai sebelumnya benar-benar merahasiakan pesan ini. bahkan, kurasa ia berusaha melakukannya sebaik mungkin.

Ku di sana kurasa merujuk pada dirinya, si pegawai sebelumnya itu, dan jelas orang-orang perusahaan ini yang ditulis pasti merujuk pada seseorang di perusahaan ini, atau mungkin banyak orang, mengingat ia menuliskan ORANGORANG.

Aku tertawa kecil. Kalau memang benar pesannya itu bukan gurauan, maka aku ada dalam bahaya. Jangan berkilah, ada berapa banyak sih tulisan maupun film fiksi dengan cerita yang serupa? Si orang lama memberikan pesan pada orang baru bahwa tempat ini tidak aman. Si orang baru terlibat dalam masalah.

Jadi, aku kembali mencari informasi mengenai si pegawai lama. Tidak melalui rekan-rekan kerja, melainkan mencari namanya dalam dunia maya. Seperti yang kukatakan sebelumnya, informasi di dunia maya bergerak lebih cepat dari informasi yang beredar melalui mulut.

Namun, betapa terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa hilang yang dimaksud oleh HR yang mewawancaraiku itu ternyata benar-benar hilang dalam makna sebenarnya. Ketika pertama kali kudengar, kupikir hilang yang ia maksud adalah pergi tanpa kabar, apalagi HR itu mengatakan bahwa si pegawai sebelumnya lari dari tanggung jawab.

Aku tidak tahu wajah si pegawai sebelumnya itu seperti apa, tetapi nama yang cukup unik membuatku yakin bahwa foto berlabel Yudistira Cakra Bening yang muncul pada layar komputerku itu memang orang yang kumaksud. Berkemeja, berkacamata, tersenyum tulus, dan walaupun aku tidak bisa menghakimi seseorang, tak tampak sebagai seorang manusia yang akan lari dari pekerjaannya tanpa alasan. Mungkin gaji kecil bisa membuatnya lari, tetapi jelas tidak jika gaji yang diterimanya sama dengan gaji yang kuterima saat ini—saat menggantikan posisinya.

Empat puluh satu tahun, hilang beberapa minggu sebelum aku melamar pekerjaan di tempat ini. Itulah yang dituliskan.

Aku menghentikan pencarian sampai sana. Asam lambungku bergejolak cukup kencang, membuat napasku tersengguk-sengguk, membuat bahuku naik turun tak ingin melihat kenyataan.

Si pegawai baru itu hilang dan menuliskan pesan, menyatakan bahwa orang-orang di perusahaan ini akan membunuhnya. Apakah itu kiasan? Tak jarang orang-orang berkata, "Aku akan mati," hanya karena dibebani pekerjaan berat, kan? Namun, kalau tidak?

Maka aku ada dalam masalah besar.

Aku baru masuk beberapa minggu dengan antusias yang tinggi beserta kontrak kerja yang mengikatku. Bisa saja sebenarnya aku membayar denda, kemudian memilih untuk pergi dari pekerjaan ini. Namun, jika memang si pegawai sebelumnya itu tak bercanda, artinya sekelompok orang dalam perusahaan ini memang ... pembunuh? Aku tak yakin jika mereka campur tangan langsung dalam urusan cabut-mencabut nyawa orang, sehingga aku tak yakin bisa melabeli orang-orang itu dengan sebutan pembunuh. Yang jelas, mereka terlibat dan itu merupakan tindakan melanggar hukum.

Jika aku keluar, maka semuanya akan selesai begitu saja. Mungkin bisa dilanjutkan oleh seseorang yang melamar pada posisi yang sama, menggantikan posisiku. Namun, jaminan itu tak memiliki peluang seratus persen.

Lagipula, hei, lihat kondisinya. Aku orang baru, mereka tidak mengenalku dan aku tidak mengenal mereka. Selama aku tak bertindak aneh, yang sebenarnya sudah tergradasi karena aku bertanya terlalu banyak tentang si pegawai sebelumnya, kurasa mereka tak akan mencurigai investigasiku.

Selain itu, bagaimana jika seseorang mempertanyakan alasanku untuk resign dalam waktu yang sangat singkat?

Tinggal mencari tahu siapa orang-orang yang si pegawai sebelumnya itu maksud, mencari buktinya, kemudian melaporkannya pada polisi. Kalau tidak mendapatkan bukti, aku tinggal keluar dari tempat ini setelah bekerja cukup lama dan tak menimbulkan kecurigaan. Alasan bisa kubuat-buat, jadi tenang saja.

Aku tidak tahu apa yang merasuki diriku. Bisa saja semua ini hanya gurauan, yang sebenarnya pun aku berharap seperti itu. Namun, gurauan cerdas yang memerlukan analisis dan penyelidikan, kenapa aku tak boleh menyukainya?

Pesan KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang