BonChap - Heat 2

5.2K 197 19
                                    

"Wohooooo... Jisung oppa!! Hwaitiiing!!!!"

"Jisung ah kau sangat keren!!!"

"Jinjja.. Dia sangat tampan bukan"

"Jisungie, saranghae!!!!"

"AAAAAAACKK!!!!"

Teriakan yang didominasi oleh gadis menggema di dalam aula Seoul university. Padahal ini hanya acara ulang tahun salah satu dosen di sana, tapi meriahnya hari ini sudah seperti acara akhir tahun saja.

Haechan ikut serta, duduk di tribun berdampingan dengan Chenle. Mereka terfokus pada gerakan para dancer saat menarikan koreo dance Love Shot. Sesekali Chenle akan mengumpati gadis-gadis di belakangnya yang hebohnya melebihi suporter sepak bola.

Setelah membantu teman satu jurusannya, Haechan langsung menuju kursi penonton tanpa beristirahat dulu. Terlihat bulir keringat masih saja mengalir di pelipis kanannya.

Tiba-tiba kepalanya terasa berputar dan mual mulai menyerangnya. Suara berisik di sekitarnya benar-benar mengganggu, tangannya gemetar saat mencoba mencolek lengan Chenle.

"Le, aku k-ke toilet dulu..hh tolong jagakan kursi ku yaa" sebisa mungkin Haechan menahan rasa sakitnya.

"Kau sendirian? Atau mau kutemani??"

Haechan menggeleng lalu menepuk pundak Chenle 2 kali sebelum beranjak dari kursinya. Meninggalkan Chenle yang sama sekali tak menaruh curiga padanya.

'Baguslah' batin Haechan.

Sampai di toilet, Haechan segera memuntahkan isi lambungnya. Namun sedari tadi hanya liur saja yang keluar, rasa mualnya tak kunjung reda meski tak ada lagi yang ia muntahkan.

...

"Kenapa dia lama sekali ke kamar mandinya... Haruskah aku menyusul ke sana" Chenle gelisah di tempat duduknya.

Ia melirik sebentar ke arah panggung dimana grup Jisung masih menarikan koreo lagu k-pop. Tak lama ia bangkit, menjauh dari area aula dan berlari tergesa menuju toilet.

'Maaf Jisung ah, aku khawatir dengan Haechan sekarang. Aku akan menemuimu setelah ini'

"Haec- astaga?! Kau baik-baik saja?"

Haechan yang baru saja keluar dari toilet, kembali merasakan mual dan langsung menuju wastafel. Chenle segera menghampirinya, mengurut pelan tengkuk Haechan.

"Yak! gwenchana?? Kau pucat sekali Haechan ah.."

"Hahh.. aku baik Le, mungkin hanya salah makan tadi pagi"

Selesai mematikan kran, Haechan segera berbalik. Namun belum sempat melangkah tiba-tiba tubuhnya oleng kesamping. Untunglah Chenle dengan sigap menangkapnya.

Tapi, entah Haechan yang tambah berat atau Chenle yang tak siap menahan, mereka berakhir jatuh terduduk di lantai. Tepat saat itulah seseorang masuk ke dalam dan terkejut melihat kondisi adik tingkatnya.

"Astaga Chenle ya, apa yang terjadi..??"

"Kun ge, syukurlah kau di sini.. Tolong bantu aku. Bisakah kau menggendong Haechan ke mobilku? Aku tak sanggup sendirian..."

Mereka segera menuju mobil Chenle dengan Haechan yang sudah tak sadarkan diri. Selesai mendudukannya di kursi penumpang, Chenle tak lupa berterimakasih pada Kun ge dan langsung tancap gas menuju rumah sakit. Oh, bahkan dia sampai lupa mengabari kekasihnya.

"Ah bagaimana ini.. Siapa yang harus ku kabari lebih dulu..." Chenle mondar-mandir di depan ruang rawat. Bingung dia, apalagi sekarang masih jam kerja kantor. Dimana semua orang sedang sibuk-sibuknya.

Ferocity | Lee Haechan🔞 <END>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang