19. 3M: Mampus, Makan tuh! Mantan!

1.1K 211 60
                                    


Seperti biasa, lunch time Lisa, Kaka, Oya, dan Arin plus Aji sekarang ditambah Fajar juga pasti berubah jadi konferensi meja petak dadakan.

Topik bahasan tidak jauh - jauh dari Pak Thorriq of course. And thanks to bacotnya Arin ke Aji dan kemampuan cocoklogi Fajar, ketauan deh Lisa waktu itu lunch sama Thorriq.

"LIS! SUMPAH! FIXED LO JODOHNYA THORRIQ SIH!" Ujar Kaka dramatis, membuat yang lainnya tertawa kecuali Lisa yang tengah mengetukkan kepalanya beberapa kali ke meja.

"Ica kebaikan sih kalau buat si Thorriq." Oya menggelengkan kepalanya yang mana langsung disetujui Lisa.

"Tapi, Thorriq itu nggak sejahat itu kok." Fajar auto dipelototin Arin, Aji, Lisa, dan Oya.

"Percaya deh, gue kan udah kerja lumayan lama sama Thorriq. Give him a chance." Lanjut Fajar sambil hehe hehe gemes.

"Can - cen - can - cen, emang gue mau ngapain sama dia?" Balas Lisa sewot.

"Pasti sih, nyokapnya Thorriq tuh ngebet jodohin Ica sama dia, karena tau anaknya tuh nggak mungkin laku gara - gara sifatnya sih." Oya dan kesumatnya masih berlanjut rupanya, membuat Aji mengulurkan tangan untuk berhifive ria dengannya. Sejak kejadian Lisa nangis di ruang rapat waktu itu, Aji akhirnya bergabung ke tim hater-nya Thorriq bersama Oya.

"Gaes, please! Gue nggak akan ada apa - apa sama Thorriq. Udah doong bahas dia!! Ya? Ya?" Mohon Lisa akhirnya. "Finace ada anak baru bukan sih?"

"Pengalihan isu lo!" Cibir Aji.

Lisa menatap Aji kesal. But, thanks to Kaka obrolan mereka akhirnya pindah topik ke anak baru di finance.

"Ngomong - ngomong masalah anak baru, kayanya ini pertanda gue mengakhiri kejombloan gue gaes." Kaka dengan semangat men-scroll layar ponselnya.

"Cowok ya?" Tanya Arin sambil menyeruput jus jeruknya.

"Of course! Kalau cewek mana mungkin gue pepet! Gue masih doyan batangan kali!"

"IYUH KA!" Oya dan Lisa menoyor Kaka bersamaan.

"Wait. . Namanya, Armand. Dari namanya aja udah cakep nggak tuh?" Kaka rupanya sedang mencari foto yang diam - diam diambil teman sedivisinya saat rapat tadi dan di share di grup ciwi - ciwi finance.

"Armand?" Alis Lisa langsung naik saat mendengar nama itu.

Bahkan hanya nama saja masih membuat Lisa deg - degan sendiri. Padahal yang namanya Armand pasti ada sejuta. Vokalis Gigi aja namanya Arman, walaupun nggak pake D.

"NAH! KETEMU FOTO. ."

Ucapan Kaka terputus Reki yang berjalan menghampiri mereka sambil berkata, "Gue gabung ya!"

Semua mata pun tertuju pada Reki dan empat orang yang mengekornya. Ada Hani, Genta, Thorriq dan Armand.

"Shit. ." Umpat Lisa tanpa sadar.

That's Armand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

That's Armand.

Her Armand.

Oh sorry, used to ya, past tense. Sekarang mah udah bukan.

Gimana Lisa nggak auto tremor? Itu Armand yang sama, sama Armand yang mutusin dia beberapa tahun lalu. Armand yang sama yang bikin Lisa ogah mau pacaran lagi. Armand yang sama yang bikin Lisa nangis - nangis sendiri sampai ketahuan Niki. Armand yang sama. . Ah ya sudahlah, kalau dihitung banyak dosa Armand tuh.

"That's him everyone, calon jodoh gue~" Kaka menatap Armand dengan mata yang berbinar - binar. Kontras banget sama Lisa yang wajahnya auto muram. Jangan lupa juga disitu ada Thorriq ya!

"Gengs gue balik duluan ya." Lisa langsung berdiri dari kursinya. Dan sialnya pandangannya tak sengaja bertemu dengan Armand dan Thorriq yang sedang berjalan ke mejanya.

Mengira Lisa tidak ingin terjadi huru - hara karena ada Thorriq, Arin, dan Oya pun ikut bangkit dari kursi mereka. Girls code memang paling bisa diandalkan sih.

"Lo balik nggak?" Tanya Oya ke Kaka.

"Duluan aja, gue mau mencoba peruntungan hehe~" Kaka menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan.

Lisa menghela napasnya karena dalam hitungan detik ia harus berpapasan dengan Thorriq dan Armand yang berjalan di belakangnya. Baru kali ini dia benci kenapa warung nasi padang itu cuma punya satu lorong untuk keluar. Siapa banget yang ngide ngerancang bangunannya kaya gini?

Saat berpapasan dengan Thorriq, Lisa hanya menganggukkan kepalanya sopan.

"Lis. . Lo disini juga?"

KENAPA HARUS BASA - BASI SIH? WAKTU MUTUSIN GUE AJA TO THE POINT!

Rutuk Lisa dalam hati.

"Hngg. . Iya nih! Eh. . By the way gue musti buru - buru balik. Gue lupa ada laporan yang belom gue kirim. Kapan - kapan catch up ya, Mand."

Duh! Kenapa panjang banget basa - basi gue!?

Lisa kembali misuh - misuh.

"Oh. . Oke, go ahead. Tapi, nice to see you again, Lisa."

Alih - alih menjawab Lisa hanya membalas ucapan Armand dengan senyum seadanya.

Oya dan Arin langsung menjejari langkah Lisa.

"Lo kenal, Ca?" Tanya Oya sedikit kaget.

"Duh! Kenapa jadi gini sih!" Lisa berjalan sambil mengacak rambutnya. Frustasi.

"Gini gimana?" Sekarang giliran Arin yang bertanya.

Lisa menatap kedua temannya itu. Sebelum kembali mengacak rambutnya, "Ya ampuuuun! Bisa nggak sih gue ilang ajaaaaaa!"








"Lo kenapa sih? Lisaaaa?" Kan Arin sama Oya jadi nggak bisa ikut misuh - misuh kalau mereka nggak ngerti masalahnya apa?

"Armandmantangue."

"Apa?" Oya mengerutkan dahinya bingung.

"Iya nih! Nggak kedengeran! Coba ulang!" Timpal Arin.



"Armand. ."

"Iya? Armand kenapa?"

"Mantan gue. . Ya. . Rin. . Gimana doooong!?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haiiiii
W balik lagi dengan drama baru syalala syalala
Gimana atuh Neng Lilis? Berasa dinyanyiin Adu Rayu apa? HAHAHAHAHA

Belum selesai urusannya sama Pak Thorriq, Armand dataaang~

Ambyar gaaa tuh? Wkwkw

Terima kasih sudah mau membacaaa

Much love

Iusernem

HER [BTS Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang