BOOK II•TIGA

518 70 14
                                    

Malam ini suasana rumah Adnan dan Reza sangat tenang dan damai, Reza sibuk dengan berkasnya sedangkan Reza menemani Alan mengerjakan tugasnya.

"Alan sayang, ini bukan gitu tulisannya sayang" ujar Reza

"Jadi gimana bunda, ini udah bener kok" bantah Alan

"No, sayang it's wrong yang bener itu Daddy dan Papi bukan Daddy dan Bunda" jawab Reza jenggah

"Gaa kok ini udah bener Daddy dan Bunda"

"Terserah Alan aja deh, Alan mau papi buatin cokelat hangat hmm" Alan mengangguk

Saat hendak beranjak ke dapur, tiba-tiba rumah mereka ada yang mengetuk membuat Reza mengagalkan niatnya untuk langsung ke dapur.

Tokk...Tokk...Tokk...

"Iyaa sebentar, Alan sayang papi buka pintu dulu okee"

"Ayayaya Bunda" jawab Alan terkekeh

Reza berjalan menuju pintu, saat dibuka pintunya dilihatnya tidak ada orang diluar, Reza celingak celinguk melihat ke kanan ke kiri tetapi nihil tidak ada satu orangpun disana.

"Halo, siapa sih iseng banget udah malem huft" ujar Reza

Saat hendak mau menutup pintunya, netranya mengakap box di dekat pot bunga di depan rumahnya, sontak Reza mengambil box tersebut dan dibukanya.

Reza kaget bukan main apa isi dari box tersebut, fikiran Reza kalut dan dirinya merasa takut. Reza termenung memikirkan siapa yang mengirim hal tersebut sampai lamunannya dipecah oleh Alan.

"Bunda, masuk buatin cokelat untuk Alan" ujar Alan dari dari dalam sedikit berteriak

"Enghh Iyaa sayang sebentar" Reza masuk dan membawa box tersebut.

'Ini belum seberapa, gue buat hidup lu ga tenang atas apa yang lu lakuin' monolognya di balik semak-semak sedari tadi mengintai Reza.

Setelah selesai membuatkan cokelat untuk Alan, tak lama dari situ Reza menidurkan Alan di kamarnya, sedari radi fikiran Reza kalut memikirkan siapa yang mengirim hal tersebut kerumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai membuatkan cokelat untuk Alan, tak lama dari situ Reza menidurkan Alan di kamarnya, sedari radi fikiran Reza kalut memikirkan siapa yang mengirim hal tersebut kerumahnya. Dirinya terus berfikir tanpa sadar Adnan sudah masuk ke dalam kamar.

"Heii babe, what's wrong kenapa diem terus hmm" Adnan berucap sembari memeluk Reza

"Heii, no i'm okee" Adnan mengeryitkan dahinya

"You serious, jangan boong Eza, lagi ada masalah dikantor hmm atau ada sesuatu yang menganggu fikiran kamu" tanya Adnan mendesak Reza menjawab

"Yahh, i'm okee gimana kerjaan kamu udah selesai" tanya Reza mengalihkan pembicaraan

"Udah tapi capek banget tatap layar komputer terus, oh iya bunda Alan udah bobo belum" tanya Adnan mendusel pada leher Reza

"Udahh, don't call me bundaa ihhh ga bapak ga anak sama aja" kesal Reza

"Hhhe sorry babe, karena Alan udah bobo boleh dong" uar Adnan menatap Reza mesum

"Dasar mess-" belum sempat menyelesaikan ucapannya bibir Adnan sudah mendarat di bibir Reza

Mereka beradu bibir disana, Reza reflek mengalungkan lengannya pada leher Adnan, suara decapan mereka berdua berpadu merdu di dalam kamar tersebut.

"Pria mesum ini pasanganmu hmphhh" ujar Adnan disela-sela ciuman mereka dan mencium bibir Reza lagi kasar.

"Hmpphhh" desahan lolos begitu saja dari bibir Reza

Perlahan kecupan Adnan turun ke leher Reza membuat sang empu mendesah, 'AKHHH' suara itulah yang lolos dari mulut Reza.

Adnan semakin gencar memainkan bibirnya pada leher Reza, dibukanya perlahan baju Reza dan Adnan semakin turun ke bawah.

"Akhhh-"

"Akhh-"

Adnan terbangun terlebih dahulu, dan dilihatnya Reza masih tertidur pulas dalam dekapannya, dilihatnya wajah Reza yang membuatnya selalu mengaguminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adnan terbangun terlebih dahulu, dan dilihatnya Reza masih tertidur pulas dalam dekapannya, dilihatnya wajah Reza yang membuatnya selalu mengaguminya.

"Morning babe" ujar Adnan seraya mengecup hangat bibir Reza

"Eunghhh" sang empu mengeluhh

"Ihh Anan, masih pagi juga aku masih capek" jawab Reza masih dengan mata terpejam.

"Babe bangun ihh udah siang ini"

"HAHH UDAH JAM BERAPA" Reza langsung ingin bergerak dari kasurnya akan tetapi di tahan oleh Adnan

"Shuttt, udah kamu udah aku izinin sama Vanno, jadi hari ini gausah masuk, oh yah Alan juga udah aku suruh mang Ardi antar" jawab Adnan

"Hushhh yaudah aku mau tidur lagi aja" jawab Reza membalikkan posisi tidurnya

"Noo babe, Adnan junior udah bangun lagi hmm ayo lanjutin yang tadi malam" ujar Adnan langsung menerjang Reza lagi

MORNING SEXXX++++

MORNING SEXXX++++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Haii Guyss.
Kasih support dan komentar yang membangun buat Thorr yahh, tinggalakan jejak kalian VOTE dan KOMEN oke😊.

Thor Tampann

Jodoh 100% *BOOK II*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang