PANGGILAN

3 0 0
                                    


Halo ges !!
Salam enam agama

Ini ceritaku yang kesekian tapi yang paling niat sendiri. Semoga kedepannya gak ada penyakit males update yang menimpa diriku yaaa..

Jangan lupa bintangnya ya ges, comment juga ya sekalian bantu aku kalau ada typo

Selamat Membaca

...

Sudah lima menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi. Tapi di dalam kelas masih ada Sia yang masih menyalin catatan di papan tulis dan Grisella yang menemani.

“Lo dijemput pak Malik kan ?” Tanya Grisella sambil memasukkan barang – barang ke dalam tas.

“Iya” jawab Sia tetap fokus menulis.

“Gue pulang dulu ya, Reno dari tadi udah nge-spam chat gue” cuma dibalas anggukan.

Tinggal Sia sendiri yang masih berada di dalam kelas mencatat tulisan yang ada di papan tulis, padahal itu juga tulisannya sendiri karena dia sebagai sekertaris di kelasnya. Kalau ada yang tanya kenapa gak pinjam catatan teman dan disalin dirumah saja? jawabannya buku tugas mereka harus dikumpulkan sekarang kejam memang Bu Sari tidak ada toleransi sama sekali.

Setelah kurang lebih sepuluh menit dia mencatat akhirnya selesai juga, sekarang harus dikumpulkan di ruang guru yang letaknya di ujung koridor kelas 10 IPA-4.

“Semoga ruang guru belum dikunci Pak Kasim” langsung saja Sia melangkahan kaki menuju ruang guru. Dilihat – lihat kalau udah sore auranya agak berbeda dengan langkah cepat menuju ke ruang guru.

“Untung aja belum dikunci” gumam Sia sambil jalan kearah meja bu Sari.

Tepat saat membuka pintu ruang guru Sia langsung berhadapan dengan dada bidang Bara karena tinggi badannya cuma 160 cm dan tinggi badan Bara mencapai 180 cm.

“Nyari siapa lo, guru udah pada pulang” tanpa menjawab Bara langsung menarik tangan Sia entah mau dibawa kemana.

“Woy, apa – apaan sih nyeret gue” sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Bara.

“Gue udah dijemput”.

“Anjir gue mau lo bawa kemana”.

“Pelan dong”.

“Bara”.

“Bara setan”.

“Woy anjing”.

Bara masih terus menyeret Sia sampai di taman belakang sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari kantor guru tadi. Setiba disana langsung dihempaskan tangan Sia “To the point aja deh”.

“Siapa juga yang mau basa basi sama lo”.

“Lo kan yang ngaduin gue ke bk?” Tanya bara sambil maju kearah Sia.

“Enggak ya, kurang kerjaan banget gue ngomongin lo ke bk gak ada faedahnya buat gue”.

“Ngaku aja deh” Bara maju selangkah otomatis Sia mundur kebelakang. Dugh,,tubuhnya udah mepet ketembok yang ada di belakang dia.

“GAK” bentak Sia tepat didepan wajah Bara.

“Terus siapa lagi kalau bukan lo, orang yang disitu cuma ada lo”.

“CCTV kali mangkanya kalau mau mesum dihotel aja biar gak ada yang liat. Minggir sana gue mau pulang” sambil mendorong badan Bara agar menjauh, tapi Bara malah mengunci pergerakan Sia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET CHAOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang