02. ONE:NORMOUS

157 12 4
                                    

941010 vs 040209

Love Someone by Lukas Graham

...

Jam istirahat menjadi salah satu pelepas rindu bagi sebagian besar insan bumi. Pada kesempatan itu, tak ada hal yang membedakan dalam pengabulannya. Mereka melakukan apa pun yang dimau semampunya. Selain meredam bunyi perut, mengistirahatkan otak, maupun menyelesaikan misi-misi, tarik ulur otot selalu mereka luangkan yang terbaik. SMA StarHigh menjadi salah satu sekolah yang terkenal dengan fisik dan psikis primanya, baik warga, sarpras, prestasi dan administrasinya. Hal tersebut bukan sebatas dongeng apalagi bualan mustahil.

Citra sekolah bersih dengan semilir udara yang sejuk, cuaca yang cerah menenangkan, dan menu pengenyang perut yang enak dan sehat menjadi beberapa pendorong terkuat untuk melakukan aktivitas sehat tersebut. Walau sebenarnya ada udang di balik batu. Apa itu? Apalagi selain mencari bahkan mencuri sebuah kesempatan yang takkan tau apakah akan ada lagi atau tidak.

Melalui kegiatan intensif fisik tersebut, menjadi salah satu rel yang harus mereka tempuh, serusak apa pun. Seperti saat ini, ada dua tim basket laki-laki dari dua kelas yang berbeda sedang bertanding, 5 vs 5. Bak pasangan paten, di mana ada pemain di situ ada penonton. Di situlah sang lawan jenis memiliki peran sok sibuknya, menyorakkan dukungan penuh antusias mereka. Membuat suara pantulan bola basket bahkan teredam.

There are days

"YEONJUN! SOOBIN! JAY! HEESEUNG! SUNGHOON!" Lautan merah memenuhi tribun sebelah kanan. Pom-pom dengan jumlah yang berlebih itu disorakkan kuat hingga saling menyesakkan. Tapi, fokus wajah gadis-gadis di tengah banjiran merah itu tampak tak peduli selain kepada para lelaki berbusanakan warna senada yang tengah menodongkan tanduk kepada para lelaki berbusanakan lautan serupa langit.

Selain nama, sorak kagum mereka lantunkan penuh riuh kala melihat kulit berkilau diterpa sinar matahari, menunjukkan peluh eksotisnya. Tak hanya itu, rambut model undercut dengan gerimis keringatnya pun tak luput dari sorot terpukau mereka.

Di sisi seberang, tak kalah hebohnya, terdapat lautan permen kapas yang sangat indah berkilauan. Bukan pom-pom yang dikenakan para gadis di sana. Melainkan kostum merah mudah dan lightstick benerang yang bergerak dan berteriak dengan tempo damai. Bak penonton konser lagu melo atau suppoter super santai.

"JUNGWON! NIKI! TAEHYUN! JAKE! BEOMGYU!" Walau tengah menerima tusukan sengit dari kedua manik lelaki di depannya, lelaki berlesung pipi indah nan manis itu hanya menunjukkan wajah kalem nan tenangnya. Bahkan ia membagikan secara cuma-cuma senyum hangat nan bersahabatnya itu.

Namun tak lama, tarikan bibir cerah itu mengendur, diambil alih oleh kedua pupil yang membesar dan tubuh yang membatu kala seorang wanita anggun yang mendorong seseorang di kursi roda menyebrangi koridor terdekat.

"Hey! Kau meremehkanku, eoh?" Desis lelaki berkostum merah di depannya sambil mendribble.

Tak ada tanggapan selain tangan dengan gesture stop, lelaki berambut undercut tersebut menarik satu sisi sudut bibirnya. Mengantarkan kedua maniknya mengikuti sorot pandang lelaki berkostum biru di depannya.

ONE:DITIONWhere stories live. Discover now