Part 16

1.3K 121 9
                                    

"Buruan mau ngomong apa? Gue mau pergi," ujar pria itu sambil menyilangkan tangannya di depan dada, menatap gadis itu kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buruan mau ngomong apa? Gue mau pergi," ujar pria itu sambil menyilangkan tangannya di depan dada, menatap gadis itu kesal. Sejak tadi tidak mau bicara, cengengesan sembari menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri ntah mau apa.

Gala duduk di sofa ruang tamu sedangkan Keiza berdiri di depan Gala. Gadis itu menghela napas pelan lalu berujar, "gue mau izin keluar kesana sebentar ya."

"Sana mana?"

"Emm, itu mau keluar nongkrong sama Laudia sama temen-temennya."

"Acara apa?"

"Gak ada cuma emang mau kumpul aja sebelum ujian."

"Yaudah jam berapa? Biar gue anter."

"Gak usah, gue di jemput Laudia nanti, kan Lo juga mau pergi kan?"

Gala mengangguk setuju lalu beranjak dari sofa, "Lo pergi sekarang?" tanya Keiza kala melihat Gala sudah berjalan ke arah luar.

"Iya, gue pergi ke rumah bunda. Aksa mau minta temenin beli sepatu."

"Lo beneran cuma mau nemenin Aksa beli sepatu?" Pertanyaan itu membuat Gala langsung membalikkan badannya, menatap gadis itu dari jarak 5 meter.

"Jadi?" tanya Gala sembari menautkan alis heran.

"Ya siapa tau aja lo mau ngadu."

"Ngadu soal apa?"

"Soal kelakuan gue." Gala kembali membalikkan badannya, jawaban gadis itu membuatnya geli sendiri. Ada-ada saja pikirannya.

"Makanya lo perbaiki kelakuan lo kalau nggak gue bakal aduin beneran."

ʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Sesampainya di rumah Bunda Gala disambut hangat oleh keluarga, terutama Aksa---Adiknya.

"Abaangggg gue kangen banget sama lo," ujar Aksa sembari memeluk Gala.

"Lo kok gak main ke sini lagi sih? Sok sibuk banget kalau gue gak ngerengek minta temenin pasti Lo kesini tahun depan pas lebaran."

"Jauh," jawab Gala. Sebenarnya memang dari rumah Gala ke rumah Bunda memakan waktu 2 jam perjalanan dan berhubung hubungan Gala dan Keiza masih belum sempurna ia sengaja tidak datang karena bundanya pasti akan tau.

"Eh abanggg ada apa nih kok gak kabarin bunda dulu." Violen berjalan mendatangi Gala yang masih berada di depan pintu, Gala dengan sigap langsung mencium tangan Bundanya lalu memeluk Violen sayang. Violen membalas pelukan putranya dengan sangat erat sembari memejamkan mata, ia sangat rindu dengan Gala. Sebelum melepaskan pelukan Gala mencium kening Violen yang sudah menjadi kebiasaannya dari dulu.

See You AbbiannnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang