⚠️WARNING⚠️
Cerita ini 100% murni dari pikiranku.
Dilarang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan plagiat!Aku dengan tegas bilang,
"Dilarang meng- copy atau memplagiat cerita ini!"
Hargai penulis yang sudah susah payah untuk membuat sebuah cerita.
Terimakasih.
• Selamat Membaca •
•••
"Ini kembaliannya, terimakasih."
Pengunjung hari ini begitu ramai hingga membuat perempuan yang bernama Mutia Anggita itu tak sempat beristirahat.
Usai memberikan kembalian pada pembeli terakhir Tia terduduk lesu di kursi belakang meja kasir.
Waktu sudah menunjukkan hampir pukul dua belas malam. Ada acara festival musik di dekat minimarket. Itulah sebabnya banyak pembeli yang datang walau hanya sekedar membeli minuman dan makanan ringan.
"Minum dulu." Kata Ari- pegawai lainnya yang memberikan sebotol air mineral pada Tia.
Tanpa banyak tanya Tia langsung mengambil dan meminumnya hingga tersisa setengah botol.
Ari bersandar di meja kasir sembari menyesap kopi hangat dalam gelas plastik yang baru saja dibuatnya. Wajah kelelahan juga terlihat dalam raut laki-laki yang lebih tua dua tahun dari Tia itu. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya menata barang dari gudang.
"Tumben Bang Dani lama datangnya ." Celetuk Ari meniup-niup kopi panasnya.
Sementara Tia sibuk menyusun uang yang berhamburan di dalam laci, sembari menunggu kedatangan Dani yang akan menggantikan shift kerja.
Tia hanya mengambil shift kerja saat pulang sekolah hingga jam sebelas malam. Kemudian nanti akan di lanjutkan oleh Dani hingga subuh. Namun, waktu sudah hampir menunjukkan pukul dua belas malam dan laki-laki itu tak biasanya telat seperti ini.
Tia menatap keluar bersamaan dengan seseorang yang ia kenali membuka pintu disusul seorang lainnya.
Kedua orang itu menuju mesin pendingin minuman juga mengambil beberapa cemilan di rak khusus. Setelah di rasa cukup mereka akhirnya menyerahkan belanjaan itu ke meja kasir untuk di bayar.
"Hai Tia!" Sapa perempuan yang berambut panjang legam.
"Hai." Tia membalas singkat dengan senyum tipis sambil melakukan scan pada belanjaan.
"Belum pulang ya?" Tanya lagi perempuan itu yang hanya di balas anggukan dari Tia. "Sayang banget lo gak bisa gabung, padahal temen-temen yang lain lagi nonton Vazo sama Eza manggung."
"Lo tenang aja gue udah vidioin mereka tadi. Lo tinggal nonton di youtube gue aja." Sahut perempuan yang berambut pendek.
"Malah promosi nih anak." Kata yang berambut panjang menyenggol lengan temannya itu.
"Lo youtuber?" Tanya Ari yang sedari tadi menyimak.
"Eh iya. Kenalin gue Winda dan ini temen gue Fani." Kata perempuan berambut pendek memperkenalkan dirinya dan juga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FINE (Class Zone)
Teen Fiction#CLASS ZONE SERIES 2 I'M FINE Kejadian masa lalu yang pernah di alaminya membuat Mutia Anggita selalu di hantui rasa ketakutan. Bayang-bayang kejadian itu tak pernah lepas dan selalu mengganggu pikirannya. Hal itu lah yang membuat Tia menjadi sosok...