CHAPTER 1

0 1 0
                                    

⚠️WARNING⚠️

Cerita ini 100% murni dari pikiranku.
Dilarang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan plagiat!

Aku dengan tegas bilang,

"Dilarang meng- copy atau memplagiat cerita ini!"

Hargai penulis yang sudah susah payah untuk membuat sebuah cerita.

Terimakasih.

• Selamat Membaca •

•••

Hari senin selalu menjadi hari yang paling tidak di sukai oleh sebagian murid sekolah. Upacara bendera yang sudah menjadi rutinitas wajib di sekolah tak pernah terlewatkan kecuali karena cuaca yang tak mendukung.

Apalagi matahari yang begitu cerah di pagi hari ini menambah keluhan murid-murid yang tak ingin mengikuti upacara. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa banyak murid yang mengikuti organisasi PMR. Saat upacara bendera mereka akan berbaris di belakang di tempat yang agak teduh. Tentu saja itu membuat iri murid lainnya.

Pasukan paskibra sudah memulai aksinya di depan sana. Di saksikan seluruh siswa dan juga guru.

Didekat barisan kelas sepuluh terdapat beberapa murid yang datang terlambat. Mereka di suruh membentuk barisan lain agar bisa di bedakan dan nanti akan mendapat hukuman atas keterlambatannya.

Di antara barisan murid-murid yang terlambat terdapat Tia yang berbaris di urutan ketiga dari depan. Ia menunduk mengalihkan pandangan yang berhadapan langsung dengan matahari.

"Tia terlambat lagi." Bisik Ebi pada Fani yang ada di sebelahnya.

Bisikan itu terdengar dari kelas XI-IPS 2 ditengah berlangsungnya upacara.

"Pasti karna tadi malam dia kerja lagi." Sahut Winda yang ada di depan Fani.

Beberapa temannya yang lain menatap terkejut pada Winda.

"Tia kerja?" Tanya Raya.

"Sejak kapan? Kerja apa?" Cecar Ebi.

"Kerja dimana?" Ikut Gina bertanya.

Winda menoleh sedikit ke teman-temannya yang ada dibelakang "Woy, satu-satu dong nanyanya. Malah keroyokan gini." Sewotnya.

Ebi terkekeh pelan. " Santai Win. Jangan ngegas."

"Kalian bisa diem gak? Dari tadi Pak Ridwan liat ke sini mulu." Tegur Dega- sang ketua kelas.

"Tau nih ciwi-ciwi gosip mulu." Timpal Fajar di belakang Dega.

"Lu juga diem Jar." Kata Dega juga menegur Fajar yang di ledek oleh teman-teman ceweknya.

"Mampus." Ledek Fani.

"Ga pacar lo tuh." Kata Fajar mengadu pada Dega yang notabennya adalah pacar Fani.

Dega hanya diam tak menanggapi. Ia kembali berbaris tegap ke depan.

Merasa di abaikan Fajar kembali bersuara. "Giliran pacar aja di belain. Gak asik ah." Cibirnya mendapat juluran lidah dari Fani.

I'M FINE (Class Zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang