setelah 1 menit fiony dan riri meninggalkan ruangan, suasana menjadi sangat hening. gita dan ashel tidak tau harus berbuat apa sehingga berinisiatif untuk keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan chika dan ara.
"um, chik. kita berdua keluar dulu ya? mo nyari angin"ucap gita
chika tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
setelah melihat kedua temannya keluar, chika menatap ara dalam.
"ga ada yang mau dijelasin gitu?"batin chika
"gimana keadaannya chik? apa kata dokter?"tanya ara sambil memegang tangan chika
chika melepaskan genggaman ara dengan pelan sontak membuat ara kaget.
"gw udah baikan, sebentar sebelum malam gw udah bisa pulang kata dokter"
ara menatap chika dalam sedangkan chika memandang keluar jendela.
"kamu marah sama aku?"tanya ara pelan
chika menjawab pertanyaan ara dengan menggelengkan kepalanya.
"trus kenapa ngomongnya lo-gw? sama cuek gini?"
"lagi pengen ngomong aja"jawab chika singkat tanpa menatap ara
"jangan gini dong, chik. ngomong kalo aku ada salah supaya aku bisa ubah"
chika langsung menatap ara sinis.
"lo pik-"
ucapan chika terpotong saat mendengar pintu terbuka, keduanya langsung melihat siapa yang datang.
"ra, ini"ucap fiony sembari menyodorkan ponselnya
"kenapa, fio?"
"papa aku mo ngomong"
"oh"ara langsung meraih ponsel yang fiony berikan
"halo, pa?"
"halo, ara? boleh papa minta tolong ga? anterin fiony ke bogor. bisa ya nak?"
mendengar perkataan tersebut, ara sontak memandangi chika sekilas.
"papa minta tolong nak, papa khawatir sama fiony. bisa ya nak?"
"ta-tapi pa....ara lagi sibuk sekarang"
"jadi ga bisa ditinggal sebentar ya kegiatannya, nak?"
"cuma kamu yang bisa papa percaya untuk nganterin fiony, ara"
ara memandangi chika dengan bingung.
"yaudah, pa. ara akan nganterin fiony ke bogor"
mendengar perkataan ara, chika merasakan sesak di dadanya.
"cuma temen tapi sakit banget astaga"batin chika
"chik, ak-"
chika tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"iya"
suasana yang hening kembali menjadi tegang.
"ayo, fio. buruan"ucap ara sembari berjalan keluar ruangan
sampai di ambang pintu ruangan, ara menengok ke arah chika dengan tatapan sendu.
"chik, aku pergi ya"
chika tidak memperdulikan perkataan ara dan tetap memandang keluar jendela.
ara dan fiony pun keluar dari ruangan tersebut.chika menghela nafas panjang dengan mata berkaca-kaca. riri yang menyaksikan hal tersebut menjadi bingung dan mencari cara bagaimana untuk membuat chika agar chika terhibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO CHIKARA🦋
Teen FictionBIASAIN NGEVOTE & COMENT YA GUYS! Zahra alaska khaulah,kerap dipanggil ara. Cewek pemilik Kepribadian ganda ini terlahir dari keluarga kaya raya tetapi kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Mudah marah adalah salah satu ciri dari c...