13

827 124 38
                                    

Diruangkan serba putih dan berbau obat-obatan.

"Enggh." Lenguh Violet ketika cahaya terang menganggu tidurnya

"Kau sudah bangun?" Suara bass terdengar di telinga kiri Violet. Violet pun membuka matanya dan melihat siapa gerangan bersuara bass tadi.

"Hmm, a-air!" Pinta Violet pada Samuel. Ya, pria bersuara bass tersebut adalah Samuel.

Samuel mendudukan Violet dan mengambil air, lalu memabantu Violet memegang gelas.

"Terima kasih."

"Apa ada yang sakit? Aku akan memanggil dokter!" Tanya Samuel dengan ekspresi datar nya.

"Aku baik-baik saja."

"Kenapa kakak bisa disini?"

"Tentu saja menjagamu, apa lagi kalau bukan itu."

"Ck, tumben saja perhatian padaku."

"Jangan bermimpi! aku kesini sebenarnya ada rapat di kekaisaran sekalian mampir menjengukmu."

"Ck, sudah ku duga." Violet menatap kesal Samuel.

"Bagaimana bisa kau pingsan di pasar?" Tanya Samuel.

"Pasar?" Bingung Violet.

"Kemarin Kepala penyihir agung Julius menolongmu ketika pingsan di pasar."

'Hah, jadi kakek itu adalah penyihir agung? Astaga, betapa tak sopan nya aku tadi!' batin Violet.

'Ngomong-ngomong apa kakek Julius merahasiakan hal-hal tadi ya? Jika benar, itu sangat bagus!' Batin Violet.

"Oh, aku hanya pusing dan lemas saja."

"Ck, ini makanlah! Makan yang banyak dan sering olahraga. Kau benar-benar lemah dan itu sangat menyusahkan kau tahu!" Samuel mengambil meja makan khusus di branker dan menata makanan.

"Iya-iya, dasar cerewet." Gerutu Violet pelan.

"Apa kau bilang!" Tanya Samuel sedikit meninggikan nadanya.

"Kau tampan." Bohong Violet. Sebenarnya Samuel mendengar gerutuan Violet tadi.

"Ck, makanlah! Aku pergi dulu." Samuel mengacak-acak rambut Violet.

"Hmm, hati-hati kakak tampanku!"

"Ck, sial." Lirih Samuel dan berlalu pergi.

Brak. Pintu tertutup.

Saat di depan pintu, Samuel melihat putra mahkota Max yang akan mengunjungi Violet.

"Yang mulia, bukannya sebentar lagi ada rapat. Lebih baik kita segera hadir!" Ujar Samuel dengan merangkul bahu Max.

"Aku ingin melihat Violet dulu." Max berusaha melepas rangkulan Samuel. Namun, Samuel terus bertahan.

"Biarkan adik saya beristirahat lebih banyak yang mulia."

"Sial, Baiklah dan lepas kan tanganmu itu!" Kesal Max. Bagaimana pun Samuel akan menjadi kakak iparnya kelak, jadi ia harus bersikap ramah padanya, Meski hanya sedikit.

_____

Kini Violet sedang menikmati makanannya dan sesekali menggerutu tentang sikap tsundere Samuel.

Ya, Di novel Samuel sebenarnya sedikit menyayangi Violet dan dia satu-satunya yang tidak berfikir sempit tentang Violet. Ia marah dan sangat membenci Violet ketika tahu bahwa Violet melakukan percobaan membunuhan terhadap Iris.

"Apa aku harus memberinya hadiah karena baru kembali dari peperangan?" Monolog Violet.

_"Itu bagus untuk memperbaiki hubungan anda dengan kakak anda nona."_

Fight or give upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang