Matahari pun menampakkan wujudnya, Chariva terbangun dari tidurnya betapa kagetnya dia melihat pria yang menolongnya kemarin masih ada disini bahkan sedang menggenggam tangannya. Tatapan aneh pun juga dilontarkan Chariva kepada pria itu.
"Duh..kok dia masih ada disini sih mau taroh dimana muka gw."Ucapnya dalam hati. Tak lupa dengan wajah putihnya itu terlihat semburat merah dibagian pipinya.
Dengan sangat perlahan Chariva melepaskan genggamannya karena ia takut jika itu akan membangunkan pria tersebut. Kemudian ia membersihkan dirinya dan berusaha menghapus sembab yang masih tertanam diwajahnya itu.
Saat ia Kembali pria itu belum juga terbangun dari tidurnya. Pada awalnya ia malu untuk membangunkan pria itu mengingat apa yang dilakukannya yang membuat pria itu terpaksa tertidur dibangsal ini. Di satu sisi ia juga tidak enak sudah sangat merepotkan pria itu, akhirnya dengan kebulatan tekad dan keberanian pastinya ia menepuk pelan Pundak pria yang ada dihadapannya itu.
"Kak....kak...bangun kak, sudah siang."Entah panggilan apa yang tepat untuk diucapkan namun rasanya "kak" adalah pilihan yang tepat saat ini.
Hanya sekali usaha, pria itu langsung bangun dan mengerjap ngerjapkan matanya.
"Udah siang ternyata." Sahut pria itu dengan suara khas bangun tidurnya.
"Makasih ya kak udah bantu gw kemarin, maaf bangett negrepotin."
"Gausah panggil kak panggil aja gw Yoon."Jawabnya datar.
"oh okee."
"Gw laper pesen makan dulu ya, lo mau makan apa?"Tawar Yoon
"Hmmm, kimbab deh sama tteokbokki minumnya hazelnut latte."Jawab Chariva dengan penuh keyakinan dan tanpa kesadaran. "Maaf ya... kalo ngerepotin lagi."Lanjut Chariva malu.
"Gak kok kan sekalian juga sama gue, oke tunggu ya."Segera Yoon berjalan keluar dan menyuruh ajudannya untuk memesan sarapan pagi mereka.
~~~~
Setelah beberapa cacing diperutnya menari-nari makanan pun tiba. Tiga buah paper bag itu ditaruh diatas nakas kemudian dikeluarkan isinya satu persatu.
"Wah....ini enak bangett parah udah lama gw gak makan ini."Seru Chariva dengan excited.
"Iya enak."Jawab Yoon datar.
Yoon memesan makanan yang sama dengan Chariva, sebenarnya ia juga tidak tahu ingin menyantap apa untuk sarapan pagi ini. Saat sedang asik makan dan menonton film, sahabat Chariva satu-satunya datang tanpa diundang dan pulang tanpa diantar (jelangkung kali ya say).
"Cieeeeeeeeeeeeeee yang lagi pacaran ganggu dikit boleh kali, baru juga kemarin ketemu udah jadian aja, mana gak bilang bilang lagi, PJ sih gamau tau wajib,kudu,mesti,harus."Teriak Dzemila tiba-tiba.
Yoon yang sedang mengunyah makanannya tersedak mendengar suara itu.
"Gw jahit mulut lo ya, datang salam kek atau apa gitu pelan pelan, kasihan tuh anak orang keselek gara-gara lo."Omel Chariva "Ini ... minum dulu."Menyerahkan segelas air putih kepada Yoon.
"Selamat pagi dunia tipu-tipu, gitu kan maksud lo ahahaha."Ulang Dzemila.
"Iyadeh sorry lagian lo gw telfon dari kemarin gak ada jawaban, gue tuh gabisa digantungin kayak gini tau gak."Desis Dzemila.
"Gak usah lebay, hp gw mati belum sempet charge kemarin, gw tinggal jalan-jalan."Chariva belum pernah menceritakan permasalahan keluarganya kepada siapa pun termasuk sahabatnya ini, ia takut sahabatnya ini terancam bahaya juga Chariva juga tidak mau menambah beban pikiran siapapun jadi iaa memilih memendamnya semua sendirian.
"Hari ini lo balik kan, mau ke rumah gw atau langsung pulang."Tawar Dzemila.
"Kenapa sih perempuan harus disuruh memilih? Bukankah kita bisa mendapatkan keduanya? Pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan posisi perempuan seolah-olah tak berdaya." Jawab Chariva tiba-tiba.
"Sumpah lo kesambet apa sih dua hari dirumah sakit jadi gini, udah mending lo langsung balik aja deh ya kerumah lo nanti gw ketularan."
"Tadi baikkkk....sekarang ngehujat maunya apa sih dasar netizen."Sebuah tawa lepas dari wajahnya, detik ini Chariva merasa bahwa ia baik baik saja.
Berbeda dengan Yoon yang bingung kenapa Wanita yang ada dihadapannya ini bisa tertawa selepas itu, padahal kemarin malam situasinya sangat berbeda, apakah mungkin dia dua orang yang berbeda. Manakah diantara mereka yang merupakan versi terbaik Wanita itu.
"Tapi gw gabisa anterin, pulang sama yang ini aja nih oke."Sambil menunjuk Yoon menggunakan lidahnya yang tersembunyi dibalik pipinya. Pernyataan itu hanya dijawab dengan anggukan oleh orang yang dimaksud.
"Gak usah dehh gw bisa pulang sendiri."Penuh penolakan.
"Gak usah bandel deh atau gak gw ngambek."Ancam Dzemila.
"Yaudah iya...."Sahut Chariva cepat " Maaf ya...ngerepotin lagi." Tambah Chariva pada Yoon, Sebenarnya Chariva masih merasa sulit untuk berhadapan langsung dengan pria asing itu terlebih lagi mengingat apa yang terjadi kemarin , tapi lebih sulit lagi membujuk sahabatnya itu jika kata "ngambek" direalisasikan dalam dirinya.
Semua pengecekan Kesehatan sudah selesai hasilnya pun bagus dan Chariva diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Dzemila sudah pulang lebih awal dan kini Chariva dan Yoon berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Cut Out
Teen Fiction{TOLONG FOLLOW YAW BESTIE SEBELUM MEMBACA TERIMAKASIH :)} {TEENFICTION} This is my first story that always goes round in my head Seorang Wanita duduk dipinggir ranjang single bed berukuran 1 x 4, Chariva Dinakara Emiola farzeen adalah nama Wanita...