Chapter four

82 6 0
                                    

Tiba-tiba suara gebrakan meja memghantam telinga kezia, membuat gadis itu berhenti ngelamun dalam sekali sentakan. Ia melihat sekelilingnya, ia merasakan ketegangan dan keheningan yang berbaur di dalam kelas. Semua temen sekelasnya memandangi dia, dan dia baru menyadari kalau ia ngelamun selama pelajaran matematika berlangsung

Kezia memberanikan diri  mendongak kepala dan melihat sosok tubuh yang sedang bertolak pinggang dihadapannya. Bagaimana bisa ia ngelamun di tengah pelajaran pak dede, guru matematika yang kilernya amit-amit?

"Sedang ngelamunin apa, nona kezia? "sindir pak dede dengan wajah merah menahan emosi

Kezia seolah membayangkan ada asap mengepul keluar dari hidung dan telinga pak dede, lalu sepasang tanduk tajam tumbuh dari kepala lelaki tua itu

"Maaf,pak kalo saya ngelamun saat jam pelajaran bapak berlangsung "ia menelan ludah sambil menjawabnya gemeteran,ia menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal itu

*******

maaf kalo cerita ini bener-bener tidak bagus apalagi kalo kata-katanya yang tidak nyambung aku bener-bener baru pertama kali nulis cerita disini jadi aku belum mahir menulis cerita disini maaf ya sekali lagi .kalo kalian suka dengan cerita yang aku buat tolong VOTE+COMENTNYA ,makasih sebelumnya yang udah mau baca cerita ku yang gaje ini .salam kenal bauat kalian

All about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang