PROLOG

1.6K 83 16
                                    

Hallo assalamualaikum semuanyaaa??

Apa kabar nih, gimana gimana?

Mohon bersabar mungkin cerita ini up-nya tidak terjadwal ya (Kayaknya)

Oh ya kok bisa sampe baca cerita ini, gimana?

.
.
.
HAPPY READING
🌻🌻

||•PROLOG•||

Seorang laki-laki menarik napas panjang saat melihat boarding pass di tangannya. Dia duduk bersama sang kekasih di salah satu tempat makan teramai di Belanda. Tepat di hadapannya, ada Sofia—pacarnya selama dua tahun terakhir. Matanya berkaca-kaca, dan ia tahu dia telah melukai perempuan itu.

"Are you serious, Aksa?"suara Sofia bergetar.

Laki-laki yang dipanggil Aksa itu mengusap wajahnya. Sudah berapa kali ia menegaskan, tetapi wanita cantik berambut panjang itu masih saja mempertanyaka hal yang sama.

"Gue serius, kita putus. Minggu depan gue balik ke Indonesia."

Wanita asli keturunan Belanda-indonesia itu terisak, dia menatap tak percaya laki-laki di hadapannya yang masih terlihat tenang.

"Why, Aksa? Kita masih bisa menjalin hubungan jarak jauh, atau aku bisa pindah ke Indonesia jik-"

"Nggak perlu, sofia." Jawab laki-laki itu, masih terkesan dingin. Tidak ada raut belas kasihan sama sekali.

Sofia mengusap air matanya kasar, dia menatap tajam laki-laki yang amat ia cintai itu. "Atau benar kata Audrey, bahwa kamu hanya menjadikanku pelarian. Kamu masih mencintai mantan kekasihmu itu kan?!"

Aksa diam. Jawaban itu sudah jelas. Dia memalingkan wajahnya sejenak, lalu berdecih sinis. "Bukannya lo yang maksa gue buat jadi pacar lo? dengan embel-embel lo bisa buat gue jauh cinta sama lo?" Aksa menjeda kalimatnya. "Tapi sampai sekarang, lo masih belum berhasil, Sofia."

Sofia tertawa kecil, pahit. "Bagaimana bisa, Aksa? Sedangkan kamu aja selalu menghindar setiap aku sentuh."

"Ini pertemuan terakhir kita. Terimakasih untuk 2 tahunnya."

Air mata Sofia kembali jatuh. Dia menggigit bibir, mencoba menahan diri. "You're mean, Sa. I hate you!"

"Gue emang brengsek, lo baru nyadar?"

“Kamu bilang dua tahun ini berarti buat kamu,” Sofia berusaha meredam air matanya. “kamu bilang kita serius.”

Aksa menaruh kopinya. “Itu yang pengen lo denger.”

Sofia menggelengkan kepala. “Kamu pikir ini gampang, ya? Ninggalin aku begitu aja? aku udah buang waktu aku buat kamu, Sa!”

Aksa mengusap wajahnya. “Gue juga buang waktu, So.”

Sofia terdiam, seolah pukulan itu lebih keras dari yang dia perkirakan. Aksa tidak bermaksud menyakiti, tapi itulah kenyataannya. Hubungan ini seharusnya tidak pernah ada.

“Aku ikut kamu,” Sofia berucap lagi, lebih lirih. “Aku bisa cari kerja di sana. Kita bisa mulai lagi.”

Aksa menggeleng. “Gue nggak mau mulai lagi.”

"Apa yang kamu harapkan dari dia, Sa. Kamu bilang dia sudah menikah."

"Gue bakal kejar dia."

"Kamu gila?!" Sofia membentak.

"Ya."

Aksa berdiri, memutar tubuhnya dan berlalu meninggalkan Sofia yang masih menangis di sana.

Ting!

Aksa meraih benda pipih itu dari sakunya, terdapat sebuah pesan yang selalu ia tunggu.

un****

send a photo

dia baru dari makam almarhum suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dia baru dari makam almarhum suaminya.

Aksa tersenyum tipis, mengusap pelan foto dibalik layar hp itu yang di kirimkan oleh orang suruhannya.

"Aku merindukanmu," gumamnya teramat pelan.

.
.
.
.

------------------

¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥

OWW Masyaallah akhirnya bisa up cerita baru

Cailah gimana kabarnya pren?

Mau lanjut or no ini cerita??

Komen atuh sokk!!

See u Next part okeyy

BACA BADBOY OR MY GUS DULU BIAR LEBIH NGENA!!!

MARI KITA LIHAT KECOGILAN AKSA DI LAPAK INI GYSSS😭

Salam dari jateng
8 maret 2025

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 19 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finally Meet You Again!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang