Chapter 04

1.7K 220 6
                                    

"Aha! Hyung!" Pria yang ceria itu berseri-seri saat dia dengan cepat mendekati Wedding Planner.

"Halo, Youn. Bagaimana kabarmu?" Xiao Zhan langsung di sambut dengan pelukan dan dia membalasnya dengan senyuman.

"Cukup baik, aku hanya membantu Wooseok."

"Kedengarannya bagus, aku suka suasana toko ini." Xiao Zhan memuji dan pria yang lebih muda itu tersenyum cerah lagi.

Pria itu berbalik menghadap Yibo dan berkata, "Aku tidak tahu kau sudah kembali. Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal?"

"Aku sibuk, Seungyoun." Katanya tanpa ekspresi. Seungyoun adalah sahabat Yibo untuk waktu yang lama, siapa yang tahu berapa lama mereka saling mengenal dan mereka cukup dekat. Meskipun tinggal di China untuk waktu yang lama, ia masih memasukkan frase Korea dalam kalimatnya, dengan memanggil 'Hyung' dan berbagai salam sederhana lainnya.

"Kita bisa berbicara nanti, aku mendengar dari Yibo bahwa kau kekurangan bunga lili?"

"Ah, ya. Aku sangat membutuhkannya secepatnya." Jawab Xiao Zhan dan menjelaskan seluruh situasi tentang maaalah bunga, dan tidak terlalu lama kemudian, seorang pria yang lebih pendek dan berkacamata, memasuki toko. Pria itu segera berhenti di pintu dan melihat tiga orang di dalam. Dia melirik dua orang yang tidak dikenal dan batuk pendek. Dia kemudian dengan canggung membungkuk sedikit, "Halo, selamat datang di toko bunga kami."

"Seok!" Seungyoun memanggil dengan senyum cerah saat matanya berubah menjadi bulan sabit. "Ini Wooseok, pacarku yang manis." Seungyoun memperkenalkan pria yang lebih pendek di sampingnya sambil meremas bahunya dengan lembut.

Xiao Zhan tersenyum padanya dan menyapa, "Halo."

"Wooseok, ini Zhan Hyu – maksudku, kau bisa memanggilnya dengan Zhan-ge, dia pacar Wang Yibo."

Senyum Xiao Zhan membeku, dia merasa warna di wajahnya memudar. Jantungnya berdebar kencang tidak dalam arti yang positif. Dia ingin seseorang membunyikan bel dan berkata, "Sike!" Wedding Planner itu ingin memberikan pukulan kepada yang lebih muda. Dia mencuri pandang ke arah Wang Yibo yang memiliki ekspresi datar di wajahnya, seolah-olah dia tidak pernah mendengar apa yang baru saja dikatakan Seungyoun. Xiao Zhan bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, tetapi dia ingin membersihkan hal-hal yang sudah selesai. Sebelum dia bisa berbicara, Wooseok sudah mencuri kesempatannya untuk melakukkannya.

(Note : Sike : kata gaul dari b. Inggris yang bermakna kira-kira : Tapi bohong, atau sejenis, kena deh. Aku tetap pake bahasa inggris, daripada versi b. Indonesianya, karena aku lebih nyaman gunain bahasa baku ketika menerjemahkan suatu cerita)

"Senang bertemu denganmu, Zhan-ge." Wooseok berkata dengan sopan dan Xiao Zhan terlalu canggung untuk langsung berkata, "Wang Yibo adalah pacarku? Dalam mimpinya! Dia itu brengsek."

Dia pkir Seungyoun menyadari perpisahan mereka? Bukankah Xiao Zhan mempermalukan dirinya sendiri saat dia menangis di depan Seungyoun? Lalu apa-apaan ini? Namun meskipun keadaan pikirannya kacau saat ini, Xiao Zhan berhasil memesan empat batch bunga lili dan akan dikirim ke tempat pernikahan tersebut pada sore hari. Dia membayar pasangan itu dan mengucapkan selamat tinggal saat dia keluar dari toko bunga bersama Wang Yibo.

Udara di sekitar mereka cukup canggung atau mungkin, hanya Xiao Zhan yang merasa canggung. Jari-jarinya sedikit berkedut saat dia berdiri di luar. Angin sepoi-sepoi yang hangat menerpa wajahnya membuatnya tenang.

"Apakah ada lagi yang kurang?"

Xiao Zhan berbalik menghadap Yibo yang memiliki ekspresi datar di wajahnya. Dia batuk pelan dan berkata, "Tidak, aku hanya perlu mengatur bunga lili di sore hari."

The Wedding Planner (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang