S&TL I

64 13 8
                                    

Terlihat seorang pria berparas cantik berjalan tergesa-gesa memasuki lobi sebuah Perusahaan, Tangan kirinya lagi memegang sebuah paper bag sedangkan tangan kanannya lagi sibuk memegang hp yang menempel di telinganya

Karyawan/i yang berpapasan dengannya menunduk memberikan salam padanya

Dia Pete tunangan dari CEO Perusahaan itu, Makanya tidak heran kalau para Pegawai memberikan salam padanya

Sesampainya di meja resepsionis Pete bertanya apakah sang tunangan ada di dalam ruangannya dan dijawab iya oleh Karyawati tersebut

Pete berpesan padanya agar tidak memberitahukan pada sang tunangan kalau dia datang karena dia ingin memberikan kejutan pada tunangannya dan Karyawati itu menganggukan kepalanya

Pete melangkah pergi tapi masih sempat melihat raut wajah sang resepsionis yang berubah tegang dan panik seakan lagi menyembunyikan sesuatu, Tapi Pete tidak terlalu memperdulikannya dan berpikir mungkin Karyawati itu lagi memiliki masalah

Sebenarnya Pete dari tadi menelepon sang tunangan, Ingin memberitahukan bahwa dia akan datang berkunjung sambil membawa  cake yang dia buat sendiri, Nggak sendiri juga sih karena Mae tercintanya ikut membantu mempersiapkan bahan untuk membuat cake itu

Karena tunangannya tidak mengangkat teleponnya makanya Pete bertanya pada Resepsionis tadi, Dia hanya ingin memastikan bahwa sang tunangan berada dalam ruangannya, Karena biasanya kalau teleponnya tidak di angkat berarti tunangannya lagi Meeting di luar kantor

Sesampainya di depan lift khusus, Pete segera masuk dan memencet tombol 25 yang artinya ruangan tunangannya berada di lantai tertinggi dari gedung itu

Kalau lift biasa hanya sampai dilantai 24 makanya Pete menaiki lift untuk CEO Perusahaan itu

*

Sedikit penjelasan di lantai 25 hanya ada dua ruangan tertutup, Yang satu ruangan CEO dan yang satunya lagi ruangan Sekretaris dan ditengah kedua ruangan itu ada ruangan terbuka yang diisi sofa beserta mejanya tempat untuk menunggu bagi siapapun yang ingin bertemu dengan pemilik Perusahaan tersebut

Jadi siapapun yang ingin bertemu dengan CEO, Mereka harus kelantai 24 dulu setelah itu akan ada Karyawan/i yang akan mengantarkan mereka ke lantai 25, Terkecuali Pete

*

Pete sudah berada dalam lift yang akan membawanya langsung ke ruangan sang tunangan, "Aku benar-benar tidak sabar bertemu tunangan ku, Phi harus merasakan cake buatan ku, Semoga Phi menyukainya" Gumamnya

Sesampainya di lantai 25, Pintu lift terbuka, Pete langsung berjalan dengan cepat ke ruangan sang tunangan yang terletak di pojok, Saat dia melewati ruangan tunggu Pete melihat ada Tin Sekretaris dari tunangannya lagi memainkan handphone nya

"Selamat sore Phi Tin" Sapa Pete

Tin langsung terkejut mendengar suara yang menyapanya, Tin mengenal betul pemilik suara itu dan seketika dia mengangkat kepalanya

"No...Nong Pete? Kok bisa ada disini?" Sapa balik Tin dengan sangat gugup

"Phi Tin kenapa?, Phi Tin sakit?, Phi sangat pucat" Tanya Pete khawatir, biar bagaimana pun dia sudah menganggap Tin seperti Phi nya sendiri

Tin tidak tahu harus melakukan apa, Banyak pertanyaan yang bersarang di otaknya, Bagaimana caranya agar Pete tidak masuk kedalam, Apakah Sahabat nya sudah mengetahui kalau Pete akan datang, Kenapa Bow sang Resepsionis tidak meneleponnya untuk ini dan masih banyak lagi, Hingga suara Pete membuyarkan lamunannya

"Phi Tin kenapa melamun?, Phi yakin baik-baik saja?, Atau kita kerumah sakit sekarang?, Tunggu sebentar Pete akan memanggil Phi Ae didalam"

"Phi baik-baik saja Nong, Kenapa Nong kemari?", Tanya Tin hati-hati takut salah ucap

Struggle & True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang