1. Prolog

130 42 31
                                    

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

Seorang laki-laki muda berusia 24 tahun baru saja merebahkan tubuhnya diatas kasur, setelah melewati hari penuh dengan lelah dan masalah.

Seharian bekerja dibengkel miliknya sendiri, melayani beberapa costumer yang cukup rempong membuat ia harus menelan banyak kata sabar.

Gevan Nattaleo Askara. Laki-laki yang biasa dipanggil Gevan itu bangkit lalu melihat jam diponselnya.

Pukul 20.00

Gevan memijat pelipisnya yang terasa sangat pening. Sekilas obrolan kedua orang tuanya semalam yang tak sengaja ia dengar, terlintas dipikirnya.

Diruang keluarga

"Pah, menurut kamu, putra kita bisa sembuh kan?" tanya seorang wanita pada suaminya.

"Kenapa nggak? Papa percaya Gevan bisa sembuh. Ingat, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, selagi kita terus berusaha dan berdoa"

"Mama nggak mau Gevan pergi ninggalin kita. Cuma Gevan anak sekaligus harta berharga yang kita punya" adunya pada sang suami.

"Mama sayang Gevan. Semoga Tuhan masih berbaik hati untuk memperpanjang umur Gevan" sambungnya.

"Aamiin"

Tes

Tak terasa satu air mata lolos begitu saja diwajah tampannya.

Nggak! Nggak boleh. Gevan harus sembuh demi Mamanya. Ia tak boleh sedih, tak boleh menangis, harus sembuh. Ya, itu prinsip Gevan saat ini.

Pemuda itu bergegas mencari beberapa obatnya yang ia simpan sendiri dilaci untuk mengurangi rasa pusing dikepalanya.

Glek!

Pait.

Itu yang setiap hari, setiap malam Gevan rasakan. Seperti malam yang gelap, ia harus tetap menjadi bulan untuk menerangi orang-orang disekitarnya.

Tiga tahun sudah ia menjalani kehidupan seperti itu. Menelan beberapa obat pahit, rutin kerumah sakit untuk cuci darah atau hanya sekedar cek up. Namun, semangatnya untuk sembuh tak pernah pudar selagi Mamanya masih ada.

Ya, Mama adalah alasan mengapa Gevan masih hidup sampai saat ini.

"Gevan juga sayang Mama" gumamnya Sambil menatap bulan dari jendela kamarnya.

"Gevan janji akan selalu nepatin ucapan Mama sebelum Gevan dipanggil Tuhan. Selagi semua bisa bikin Mama bahagia, Gevan akan lakuin semuanya"

"--- dan, selagi Mama masih ada didunia, Gevan yakin semua akan baik baik saja"

__________________

TBC

Gevan Nattaleo Askara

Gevan Nattaleo Askara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta Untuk NattaleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang