Sakit?

7 1 0
                                    

"Yang mendapatkan juara 3 adalah... Kurniawan Aditya,"

"juara 2 adalah... Sekar Ayu,"

"dan juara 1 adalah... Abyan Dirgantara,"

Mereka bertiga maju kedepan untuk menerima penghargaan, semua bertepuk tangan gembira. Dilain sisi Tania sedang nampak gelisah, ia sangat takut jika pulang ke rumah kalau tidak mendapat juara.

Tasya Raniya adalah sahabat Tania ia tidak tega. "Tania? Are you okay?. " Walaupun dia tau Tania nampak gelisah, pasti dia tidak baik-baik saja.

Tania hanya mengangguk ragu. Ia tidak yakin. Dihatinya sekarang hanya ia takut dipukul.

***
"KENAPA KAMU TIDAK DAPAT JUARA, HA?! TIDAK MALU? DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!!. " ucap Lantang papa nya Tania. Hendra.

Tania pun dipukul habis-habisan. Tania hanya bisa diam, dia tidak bisa apa-apa jika ia melawan pasti hukumannya lebih berat.

"INI YANG MAU KAMU SOMBONGKAN TANIA!! KAMU MENDAPATKAN POSISI KE-4!!!. " sekarang mamanya Tania pun memarahi Tania. Angel.

Ia di tendang, dijewer, dan di tampar. Itu tidak terlalu sakit bagi Tania tetapi, yang sakitnya adalah kenapa kehidupannya harus begini? Kenapa ia dilahirkan jika selalu dikasarin?.

----
Tania mengingat kejadian 3 tahun lalu yang dimana ia baru kelas 8 SMP dan sekarang ia menduduki kelas 11 SMA. Selama itupun, ia selalu mendapat juara ke-1, tetapi itu belum cukup bagi orang tua Tania. Ia selalu dikekang untuk belajar, belajar, dan belajar.

Ia tumbuh menjadi anak broken home. Pendiam, cuek, dan suka dirumah daripada kehidupan luar.

Tasya. Selalu menemani Tania jika orang tua Tania pergi ke luar negeri. Bagi Tania, Tasya sudah lebih cukup untuk menemani hari-harinya yang gelap.

Harta, dan tahta bagi orang menyenangkan, tetapi.. Kasih sayang dari kedua orang tua lebih menyenangkan.

Hari ini Tania sedang didalam kamarnya bersama Tasya. Mereka canda tawa, menonton drakor dan yang lain-lainnya. Itu membuat Tania sedikit tenang.

"Tania, hari libur kan sebentar lagi berakhir pasti dirimu udah siap-siap kan menjadi anak kutu buku."

Tasya sudah hafal dengan sikap Tania. Jika hari libur datang Tania menjadi anak seperti umumnya tetapi, jika hari libur berakhir ia akan seperti anak yang tidak akan lepas dari buku atau lebih tepat nya anak kutu buku?.

"ya, begitulah." Balasnya acuh.

***
Hari sekolah pun tiba, Tania dan Tasya pergi bersama dan dari tadi Tania tidak pernah lepas akan bukunya. Sekarang posisi Tania dan Tasya sedang berada di kantin sekolah menikmati makanan nya, tapi Tania walaupun sedang makan, matanya selalu menuju ke buku nya.

"Tania, kalau lagi makan buku nya ditaruh dulu atuh neng," ujar Tasya.

Tidak ada sahutan oleh si gadis kutu buku itu. Tasya hanya menghela nafas kasar. Untung sahabat.

*sekian terimakasih cukup disini dulu

*jangan lupa pencet⭐ nya dan kolom komentar biar semakin semangat bikinnya:).

*sampai jumpa hari minggu nanti 👍.






Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang