Bab 3: bangun 3

51 9 0
                                    

Happy reading (◕ᴗ◕✿)

Ni nu ni nu ~~(gw gak tau tulisan bunyi sirine kek gimane hehe).

Terdengar suara sirine ambulan , dan terdapat seorang gadis yang pingsan dengan seorang pria yang sedang duduk di sebelahnya ia memandang gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ugh aduh kok kepala Yara sakit ya."gumamnya setelah terbangun dari pingsan.

"Huwaaaa mamah ini di mana!? Kenapa kepala Yara sakit" teriak Yara
"mamaaahhhh Yara mau pulang hiks." tangis yara.

Pria yang sedari tadi duduk di situ pun hanya melihat Yara dengan pandangan heran.

"Lo udah bangun ?." Tanya pria itu.

"Kamu siapa ?." Tanya Yara menatap pria itu bingung.

"Kamu mau bawa aku kemana ? Kamu jangan macam² ya." teriak Yara sambil memukuli pria itu.

"Ih apaan nih bocah  prik masa iya Lo mukulin orang yang udah nolongin Lo." ucap pria itu, Yara yang mendengar itu langsung menghentikan aksinya.

"Kamu yang udah nolongin yara ?."tanya Yara sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah siapa lagi huh." ucap pria itu.

"Hehe maafin Yara ya." ucap Yara.

"Ooh iya kenapa kepala Yara sakit ya ? Kamu tau ?." Sambungnya.

"Lo baru aja kecelakaan dan kepala Lo terbentur stir mobil." ucap pria itu dia memandang Yara datar.

"Ooh gitu ya..." ucap Yara sambil ngangguk².

'ih kok lucu ya, eh enggak².' batin pria itu, tak lama.

"Akhhh huwaaa mamaaahhhh kepala Yara sakitttt." teriak Yara setelah dia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya dan ingatan dari sesorang tiba tiba saja masuk ke dalam kepalanya.

pria yang di sebelah Yara seketika panik, lalu dia menyuruh supir ambulan supaya lebih cepat mengendarai ambulan nya.

'Itu ingatan siapa kok Abang nya jahat banget hiks, papanya juga kok jahat banget sih huwaa.' batin Yara.

Skip setelah Yara selesai di obati.

*Kamar inap rumah sakit

'hmm jadi Yara tranmigrasi gitu, tapi namanya kayak gak asing, Yara pernah dengar di mana ya.' batin Yara.

'ah Yara tahu itu kan salah satu tokoh novel yang Yara baca, namanya Gladys Athela Virandra, ah jadi Yara masuk ke tubuh dia ya.' batin Yara.

'ooh iya kemana pria ganteng itu pergi ya kok gak keliatan,hmm mungkin dia sudah pulang kerumahnya.' sambung batinnya.

Tak lama terdengar suara pintu dibuka.

Cklek.

"Nak apa kau baik baik saja tadi mami dengar kamu kecelakaan jadi mami langsung pergi ke rumah sakit." tanya maminya Gladys panik.

"Lala baik kok mi." jawab Lala.

'yara harus akting jadi Lala nih.' batin Yara.

"Lala ? Lala siapa nak." tanya mami.

"Lala nama aku mi aku ambil dari gLAdys." jawab Yara.

(Kita panggil Yara jadi Lala ya sekarang)

"Ooh begitu oke, kamu kenapa bisa kecelakaan nak?." Tanya mami nya.

"Gak tau mi mungkin ada yang nginjak pedal gas nya jadi Lala nabrak pohon deh." ucap Lala polos.

"Ah begitu ya." ucap mami nya sambil terkekeh.

"Nak kamu akan di rawat beberapa hari ya di rumah sakit." sambung mami nya.

"Oke mi tapi nanti aku langsung sekolah ya" ucap Lala.

"Iya boleh."-mami.

Skip pas malamnya.

'mm Lala gak tau wajah Lala gimana, ah Lala ke kamar mandi aja lah Lala mau liat muka nya Gladys.' batin Lala
Lalu dia turun dari brangkar.

*Di kamar mandi.

"Huwaaa itu kenapa mukanya, hiii seremmm." teriak Lala lalu dia mencuci mukanya dengan air.

"Nah gini kan lebih baik, wahh wajah Gladys kalo kek gini jadi cantik ya." pujinya.

"Hmm apakah Max masih ikut aku ya." tanya nya pada diri sendiri sambil jari telunjuknya menunjuk dagu.

'Max.. Maxx apakah Max masih ikut Lala.' tanya Lala dalam hati sambil menutup mata tak lama dia mendapat balasan.

"Waahh Max masih ikut yeeeyyy." ucapnya sambil lompat lompat kesenengan.

"Baiklah Lala akan berusaha untuk tinggal di novel ini dan Lala akan jadi Lala yang baik, bukan Gladys yang jahat lagi." ucap nya semangat.

"Ah tapi Lala marah dan sedih." ucapnya murung.

"Sebelum kecelakaan mereka mengejek Lala anak mami huft, dan Lala sedih gak bisa ketemu mereka lagi huwaa, apakah mereka selamat ya ? Semoga mereka selamat..., hiks Lala rindu mamah Lala juga rindu mereka." ucapnya sedih.

"Tapi gak papa Lala harus kuat." ucap Lala lagi penuh semangat lalu dia keluar dari kamar mandi dan berbaring lagi di atas brangkar.

"baiklah lebih baik Lala tidur Lala udah ngantuk, hoaamm." ucapnya sambil menguap dan tak lama dia tertidur pulas.

.
.
.
.
.
Tbc.

Transmigrasi four friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang